Nasehat Dhuha, Rabu 21 September 2022 | 24 Shafar 1444 H | Oleh : Ustadz Fakhry Fadhil, S.Sy, M.H
Klikbmi, Tangerang – “Assalamu’alaikumWr Wb, bagimana kabar ibu-ibu? Seperti biasa yah Bu sebelum kita mulai saya absen dulu“ sapa Paksi, staf lapang Kopsyah BMI Cabang Teluknaga kepada anggota Rembug Pusat Kelapa Gading. Sambil mengabsen Paksi merasa ada anggotanya yang tidak hadir.
“Ibu Hardingsih kemana yah Bu, ko ga pernah hadir?“ tanya Paksi kepada anggota rembug. “Iya Pak, Ibu Hardinigsih lagi sakit, sedang berobat jalan hampir 3 kali dalam seminggu” jawab anggota kumpulan.
Ibu Hardiningsih awalnya merasa sakit di perut bagian bawah, ketika berobat di Puskesmas ia dirujuk ke rumah sakit umum Kabupaten Tangerang dan Ibu Hardiningsih divonis oleh dokter mengalami kanker servix lalu Ibu Hardiningsih dirujuk kembali ke Rumah Sakit Siloam Jakarta Selatan.
Baca juga, kisah Rahman yang sembuh dari ginjal kronik : https://klikbmi.com/terima-kasih-ambulans-bmi-rahman-kini-sudah-sembuh-dari-ginjal-kronik/
Simak chanel youtube : https://www.youtube.com/watch?v=uhNg_9keMEM&t=6s
Ibu Hardiningsih hanya bisa bersabar, ia harus fokus untuk pengobatan yang jarak dari rumahnya ke rumah sakitnya cukup jauh. Selama berobat jalan Ibu Hardiningsih mengandalkan transportasi mobil online dengan biaya Rp 300.000,- untuk sekali berobat jalan sedangkan dalam seminggu di haruskan untuk 3 kali control.
Ada tiga tahap proses pengobatan yang harus ia jalani. Ia harus melakukan kemoterafi setelah itu radiasi dalam dan radiasi luar, pengobatan pun harus dilakukan secara terus menurus dan tidak boleh terlewat karena akan berakibat harus mengulangi kembali dari awal jika tidak dilakukan secara rutin.
Singkat cerita pada saat menjalani kemoterafi itulah Ibu Hardiningsih merasa sangat terbebani dengan biaya perjalanan selama proses pengobatan, sampailah tiba kabar baik datang. Pada saat sedang di ruang tunggu Ibu Hardiningsih bercerita pada Ibu Suwarni yang sama-sama mengalami penyakit kanker. Ibu Suwarni, perempuan asal Kronjo Kabupaten Tangerang ini menceritakan bahwa selama menjalani proses pengobatan ia menggunakan fasilitas ambulans Kopsyah BMI.
Alhamdulilah sekarang Ibu Hardiningsih dan Ibu Suwarni selama menjalani proses pengobatan Bersama-sama mengunakan fasilitas ambulanss dari Kopsyah BMI.
Program- program jaminan kesehatan pemerintah ataupun swasta memang sudah memberikan pelayan Kesehatan biaya secara gratis tetapi tidak memfasilitasi kebutuhan biaya perjalanan pengobatannya, maka dari itu Kopsyah BMI dalam hal ini divisi ZISWAF (zakat, Infak, Sedekah dan Wakaf) mengambil peluang tersebut untuk memberikan pelayanan untuk anggota Kopsyah BMI atau masyarakat umum lainnya yang membutuhkan ambulans untuk perjalanan pengobatan ke rumah sakit mana saja secara gratis.
Sehat dan sakit merupakan karunia Allah, tak ada kekuatan yang bisa menghalanginya. Apabila mendapat anugerah sakit, kita tidak boleh berdiam diri tanpa usaha untuk sembuh, tetapi kita dituntut untuk ikhtiar semaksimal mungkin. Adapun hasilnya tetap merupakan ketentuan Allah. Ikhtiar untuk sembuh dari sakit harus disertai semangat, kesabaran dan keyakinan untuk sehat kembali.
لِكُلِّ دَاءٍ دَوَاءٌ فَإِذَا أُصِيبَ دَوَاءُ الدَّاءِ بَرَأَ بِإِذْنِ اللَّهِ
Setiap penyakit ada obatnya. Apabila ditemukan obat yang tepat untuk suatu penyakit, akan sembuhlah penyakit itu dengan izin Allah ‘azza wajalla.” (HR Muslim).
Dengan adanya ambulans Kopsyah BMI secara gratis hal ini merupakan bentuk tolong-menolong kepada siapapun yang sakit dalam rangka berikhtiar untuk bisa sembuh dari penyakitnya. Mari terus kita dukung keberadaan kegiatan ambulans Kopsyah BMI dengan terus meningkatkan infak kita melalui ZISWAF Kopsyah BMI.
Mari terus ber-ZISWAF (Zakat,Infaq,Sedekah dan Wakaf) melalui rekening ZISWAF Kopsyah BMI 7 2003 2017 1 (BSI eks BNI Syariah) a/n Benteng Mikro Indonesia atau menggunakan Simpanan Sukarela : 000020112016 atau bisa juga melalui DO IT BMI : 0000000888. (Sularto/Klikbmi)