Beruntung Sekali Orang Yang Rajin Istighfar

Edu Syariah

Nasehat Dhuha  Jumat,  19 November 2021 | 13 Rabiul  Akhir 1443 H | Oleh :  Ustadz  M Reza Prima, ME

Klikbmi, Tangerang – Perbanyaklah membaca istighfar agar dapat menemukan jalan keluar dari masalah, mendapatkan ketenangan batin, harta yang halal, keluarga yang saleh, terhindar dari wabah penyakit dan hujan yang deras. Allah Ta’ãlã telah menjelaskan, jika kita menginginkan harta halal, ketenangan batin dan segalanya, maka yang pertama kali kita lakukan adalah memohon ampun, yaitu memperbanyak istiaghfar. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

طُوبَى لِمَنْ وَجَدَ فِي صَحِيفَتِهِ اسْتِغْفَارًا كَثِيرًا

“Beruntunglah bagi orang yang mendapatkan di dalam catatan amalnya istighfar yang banyak.” [H.R. Ibnu Majah No. 3808]

Menggembirakan, karena cukup memperbanyak satu amalan saja sudah jadi jaminan kesuksesan. Sederhana, tapi tak mudah dikerjakan. Itu sebabnya manusia mesti diperintah untuk melaksanakannya. Realitasnya, diperintahkan saja masih banyak manusia yang lalai dari kewajiban tersebut.

Mengapa istighfar? Istighfar adalah kebutuhan pokok bagi manusia. Istighfar sama bahkan melebihi dari kebutuhan primer berupa makanan atau lainnya. Istighfar adalah terapi manjur bagi pribadi jujur. Cocok bagi pegiat ketaatan dan kebaikan. Apalagi mereka yang masih berkubang dengan dosa dan kemaksiatan. Disengaja atau tidak. Disadari atau bukan.

Dikatakan istighfar bentuk kejujuran jiwa, karena istighfar adalah pengakuan atas kesalahan yang dikerjakan dan ketulusan memohon syafa’at atau ampunan Allah Ta’ãlã.

Istighfar juga obat untuk segala persoalan hidup yang mendera manusia. Ia bisa dibaca untuk mengundang hujan dari langit, menghentikan kemarau dan paceklik yang tak berkesudahan, menghentikan wabah penyakit yang melanda negeri.

Diriwayatkan dari Abdullah bin ‘Abbãs -semoga Allah meridhaiNya- ia berkata, Rasulullah Shallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Barangsiapa mengucapkan ‘Aku meminta ampunan kepada Allah, tidak ada tuhan yang hak kecuali Dia, yang hidup dan berdiri sendiri, mengatur makhluk-Nya dan aku bertaubat kepada-Nya,’ Maka dosanya akan diampuni meskipun ia pernah melarikan diri dari medan perang.” [H.R. Abu Dãwud, Tirmidzí dan Al-Hãkim]

Karena itu, tak ada alasan untuk tidak ber-istighfar dan bertobat. Sebesar apapun dosa dan kesalahan yang diperbuat. Setiap hari, setiap saat dan di manapun bibir kita harus senantiasa basah dengan istighfar. Jangan sampai dosa yang diperbuat tidak di-istighfari lalu menumpuk sehingga hati menjadi keras dan gelap dari cahaya dan hidayah Allah.

Janganlah menyepelekan dosa kecil yang kerap dilakukan setiap hari. Janganlah melihat kuantitas atau banyaknya dosa yang diperbuat. Tapi, lihatlah kepada siapa kita bermaksiat. Rasulullah saja yang telah dijamin surga, setiap hari lisannya tak pernah alpa dari istighfar. Seperti riwayat berikut, “Demi Allah, sesungguhnya aku biasa memohon ampunan dan bertaubat kepada Allah dalam sehari lebih dari tujuh puluh kali.” [H.R. Bukhãrí]

Mari tetap ikhtiar terbaik dan berikan dari sebagian rejeki kita untuk orang yang membutuhkan. Insyallah rejeki yang kita terima akan berkah. Mari terus ber-ZISWAF (Zakat,Infaq,Sedekah dan Wakaf) melalui rekening ZISWAF Kopsyah BMI 7 2003 2017 1 (BSI eks BNI Syariah) a/n Benteng Mikro Indonesia atau menggunakan Simpanan Sukarela : 000020112016 atau bisa juga melalui DO IT BMI : 0000000888. (Sularto/Klikbmi)

Share on:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *