Bupati Cirebon Dan Koperasi BMI Santuni Anak Yatim Di Harkopnas Tingkat Kabupaten Cirebon

BMI Corner
Kambara Tebar Model BMI Syariah di Depan Para Pengurus Koperasi Se-Kabupaten Cirebon

Cirebon, Klikbmi.com – Koperasi BMI Grup (Koperasi Sekunder BMI, Koperasi Syariah BMI, Koperasi Konsumen BMI dan Koperasi Jasa BMI) terus memberikan yang terbaik dalam peringatan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke 75 tahun di tiap daerah.

Tepatnya Kamis 25 Agustus 2022, Koperasi BMI Grup berpartisipasi dalam Harkopnas Tingkat Kabupaten Cirebon.

Berlokasi di Halaman Kantor Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Cirebon, Bupati Cirebon Imron Rosyadi dan Presdir Koperasi BMI Grup Kamaruddin Batubara bersama Kadiskop UMKM Kabupaten Cirebon Dadang Suhendra memberikan santunan dari Koperasi BMI kepada para anak yatim dalam opening Harkopnas 2022.

”Terima kasih kepada Koperasi BMI, semoga ke depan kita bisa bersama-sama membangkitkan ekonomi mikro di Kabupaten Cirebon,” ujar Bupati Imron di sela kunjungannya ke stand-stand produk UMKM yang meramaikan Harkopnas Kabupaten Cirebon.

Bupati Imron mengatakan, sesuai pesan Bung Hatta bahwa Koperasi adalah soko guru ekonomi Indonesia. Jika koperasinya kuat, ekonomi negeri ini juga semakin kuat. ”Karena dengan koperasi, ekonomi kita tidak bergantung dengan negara lain. Melainkan kuat dari dalam negeri. Saya berharap, koperasi juga ikut membangun sensitivitas terhadap digitalisasi dan pembinaan kepada anak muda atau milenial. Karena membangun mereka harus dibekali dengan keilmuan. Koperasinya hebat, negaranya kuat,” terang Imron.

Bupati Imron menyerahkan santunan dari Koperasi BMI untuk para anak yatim dalam Harkopnas ke 75 Tingkat Kabupaten Cirebon di Halaman Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Kamis 25 Agustus 2022.

Perlu diketahui, Koperasi BMI telah membuka 2 cabang di Kabupaten Cirebon yakni Cabang Weru dan Arjawinangun yang masuk dalam Area Pelayanan Kopsyah BMI ke 14. Selain itu, BMI juga terus membangkitkan ekonomi pedagang pasar lewat BMI Point Koperasi Konsumen Benteng Muamalah (Kopmen BMI). Jumlahnya kini mencapai 16 unit.

Agenda BMI terus berlanjut. Setelah opening Harkopnas, Presiden Direktur Koperasi BMI Grup Kamaruddin Batubara menjadi narasumber Digitalisasi Koperasi bersama puluhan pengurus koperasi Cirebon di Hotel Sapadia, Harjamukti, Kota Cirebon, Kamis Siang.

Pria yang akrab disapa Kambara itu langsung memberikan kata kunci bagaimana membangun Koperasi yang sesuai jati dirinya, dari anggota, oleh anggota dan untuk anggota. Saling percaya kepada anggota. ”Poin membangun koperasi yang pertama adalah fokus, kalau orang bisa kenapa kita tidak bisa. Tuangkan rasa cinta, waktu dan pikirannya untuk membangun koperasi. Untuk membesarkannya, kita harus menghadirkan karakter berkoperasi kepada anggota dan karyawan agar bangga terhadap koperasinya,” terang Kambara.

Bupati Cirebon Imron Rosyadi bersama Kadis Koperasi UMKM Kabupaten Cirebon Dadang Suhendra, Presdir Koperasi BMI Grup Kamaruddin Batubara dan para anak yatim usai penyerahan santunan.

Dalam presentasinya, Kambara mendorong para peserta untuk menjadikan koperasi menjadi modern. Yaitu selalu mengajak masyarakat jadi anggota koperasi, melayani kebutuhan anggota dan menjunjung tinggi peradaban baru koperasi Indonesia.

”Kita harus bertanggung jawab kepada kesejahteraan anggota. Itulah tugas pengurus di pundak pengurus, bukan Dinas Koperasi atau negara. Jadi BMI tidak bangga cuma simpan pinjam. Karena BMI bukan sekedar koperasi simpan pinjam, melainkan pemberdayaan. Karena kami fokus membangun usaha anggota dan mendampinginya hingga mandiri,” jelasnya saat menjawab pertanyaan dari anggota tentang kiat membangun koperasi .

Kambara mengajak anggota koperasi yang hadir untuk menjaga kualitas koperasi. Ia lalu menegaskan tentang pengertian koperasi agar tidak salah dalam menjalankan koperasi. “Kita harus mulai dengan berkoperasi dengan benar. Tujuan koperasi adalah kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Di BMI, pembiayaan sampai Rp200 juta, tanpa agunan. Semua berdasarkan kepercayaan, kalau kapitalis tidak demikian. Jadi singkirkan dulu nilai-nilai kapitalis dalam fikiran kita kalau ingin maju koperasinya,” ujarnya.

Presdir Koperasi BMI Kamaruddin Batubara menyampaikan kiat-kiat membangun koperasi yang mandiri, berkarakter dan bermartabat lewat Model BMI Syariah dalam Seminar Digitalisasi Koperasi oleh Dinkop UMKM Kabupaten Cirebon, Kamis 25 Agustus 2022.

Untuk membangun koperasi yang amanah, Kambara mengutip quote dari Bung Hatta bahwa koperasi tidak menghendaki orang-orang luar biasa untuk mengemudikannya. Karena koperasi hanya butuh orang jujur, agar bisa memberikan manfaat kepada masyarakat.

Kambara juga menerangkan karakter yang menjadi pembeda koperasi dan non koperasi. Yakni kepemilikan koperasi adalah milik anggota, bukan kesejahteraan. Kemudian tujuannya kesejahteraan bersama melalui asas kemanfaatan, bukan mencari keuntungan sebesar-besarnya.

”Karena di syariah, menerima keuntungan yang sewajarnya dan juga menebar keberkahan. Lewat ZISWAF Kopsyah BMI, kita telah membangun 375 unit rumah siap huni gratis (HRSH). Bukan kapitalis yang mencari untung sebanyak-banyaknya. Penentu kebijakan itu pengurus bukan direksi,” terangnya.

Dalam prakteknya, sambung Kambara, Kopsyah BMI mengangkat lima pilar anggota yakni ekonomi, pendidikan, sosial, kesehatan dan spiritual anggota. ”Bahwa kita menjalakan koperasi mencari keberkahan, karena kalau niatnya seperti itu tidak akan ada korupsi. Dan koperasi harus peka terhadap sosial. Karena sampai sekarang, saya tidak pernah melihat ada orang kaya yang meninggal datang sendiri ke makam,” jelas penulis Dua Buku Seri Peradaban Baru Koperasi Indonesia itu. 

Kambara ingatkan bahwa koperasi ingin maju ada di tangan pengurus dan fokus membangun koperasinya.

 “Jika kita mampu menerapkan berkoperasi dengan benar maka kita akan menjadi koperasi yang sukses. Kita harus menciptakan produk yang melayani anggota agar anggota lebih mampu berperan aktif dalam membangun koperasi kita,”terang alumnus IPB University ini.

Kambara menjelaskan, Koperasi juga harus menciptkaan produk melayani anggota (captive market) untuk kebutuhan primer, sekunder dan tersier. Dalam prakteknya, Koperasi BMI tumbuh dengan tiga koprasi primer yakni Kopsyah BMI (sektor moneter), Kopmen BMI (Ritel) dan Kopjas BMI (jasa dan layana) yang kesemuanya untuk memenuhi kebutuhan dari anggota. 

“Dalam inovasi digitalisasi koperasinya, BMI telah memiliki dua aplikasi yakni BMI Mobile (Kopsyah BMI) yang bisa transfer simpanan sukarelanya ke bank lain, dan di Kopmen BMI kita memiliki Doit BMI yang bisa membeli kebutuhan pulsa, token listrik dan lain sebagainya. Dua-duanya bisa didownload di Playstore (Android) dan Appstore (Iphone),” jelasnya.

Melalui Model BMI Syariah, Kopsyah BMI mampu menjalakan . “Kita harus memulai dari sedekah, pinjaman, pembiayaan, simpanan dan investasi. Itulah instrumen yang kita pakai untuk mengembangkan koperasi ini. Kita harus ciptakan kesejahteraan pada 5 pilar. Pilar ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial dan spiritual harus kita bangun,” tandasnya.

(Togar Harahap/Klikbmi)

Share on:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *