Dirut LPDB, Supomo : Salut Untuk Kopmen BMI

BMI Corner

Klikbmi, Tangerang – Hari ini (Senin,12/12) di Hotel Episode Gading Serpong Tangerang digelar Pembekalan untuk top manajemen Kopmen BMI. Lima pembicara memberikan materi pada acara bertajuk Kopmen BMI Menuju Tata Kelola Koperasi Yang Excellent ini.

Kamaruddin Batubara, Dirut Kopsyah BMI yang juga Presiden Direktur Koperasi BMI Grup yang membuka pembekalan SDM Super Excellent menegaskan bahwa bekerja memerlukan penerapan nilai-nilai (value). Ia berpesan SDM Kopmen BMI harus mengutamakan integritas. Ia tegaskan bahwa integritas mencerminkan kesungguhan dalam bekerja, tanpa integritas seseorang tidak punya artinya apa pun dalam bekerja. Ia juga menegaskan tentang perlunya menjaga amanah dalam melaksanakan pekerjaan.

Kamaruddin Batubara, Presiden Direktur Koperasi BMI Grup Bersama Supomo, Direktur LPDB-KUMKM

Sebelum membuka acara, Kambara sapaan akrab inisiator Kopmen BMI ini melihat ke semua SDM Kopmen yang hadir sambil mengatakan bahwa bekerja adalah mencari keberkahan. Ia katakan dengan tegas bagi yang bekerja untuk mencari keberkahan maka hidupnya akan dicukupkan.

Menutup sambutannya sebelum membuka acara Kambara mengutip Sabda Rosulullah Muhammad SAW “khoirunnas anfauhum linnas ” sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak memberi manfaat bagi manusia lainnya.

Acara pembekalan SDM super excellent ini juga menghadirkan Supomo, Direktur Utama LPDB-KUMKM. Supomo yang diberikan kesempatan untuk memberikan materi setelah sambutan Presiden Direktur Koperasi BMI Grup mengungkapkan rasa salutnya atas apa yang sudah dilakukan oleh Kopmen BMI. Sesaat setelah Kambara memberikan sambutan panitia memutar profile Kopmen BMI dalam video profil singkat ini ditegaskan bahwa Kopmen BMI menjadi mediator atau konektifitas produk antar anggota, antara wilayah dan antar propinsi.

”Saya ingin katakan salut untuk Kopmen BMI, saya bayangkan Kopmen BMI belum sejauh ini, namun saya juga berpesan Kopmen BMI nanti bukan hanya masuk wilayah trading saja tetapi juga membuat atau memproduksi” ujar Supomo sebelum masuk ke pembahasan materi.

Pria kelahiran Blitar ini dalam paparan materinya memberikan judul Governance, Risk, Compliance (GRC) Bagi Koperasi. Ia menggambarkan koperasi ini seperti mobil. Mobil dalam berjalan mempunyai tujuan yang disebut dengan target. Ia katakan mobil atau koperasi dalam menuju ke tujuannya atau mencapai targetnya pasti melalui gangguan, kendala, halangan dan rintangan. “Inilah yang disebut dengan risiko” ujar Supomo. Ia katakan mobil memiliki shock breaker  juga memiliki bumper. “Scock breaker berfungsi untuk meningkatkan spesifikasi untuk dapat menyerap guncangan dari jalan yang buruk. Bumper untuk pelindung” ujarnya lagi,

Pria yang menjadi Dirut LPDB sejal 2020 ini menegaskan koperasi sebagaimana mobil harus mempersiapkan “ban” untuk menjadi GRC atau Governance, Risk dan Compliance)  sesuai dengan kondisi jalan.  Ia tegaskan panduan ban yang cocok dengan kondisi jalan ini adalah adanya tata kelola yang baik. “Tata Kelola yang baik ini akan mampu dilihat dari kemampuan mengemudi atau mengganti ban, inilah yang disebut dengan SDM yang handal” tegasnya lagi.

Ia merekomendasikan 4 hal pokok dalam paparannya untuk mempertegas Kopmen BMI menjuju tata kelola yang baik. Pertama, ia tegaskan perlunya komitmen  pengurus dan pengawas menerapkan prinisp GRC. Kedua, Kopmen BMI harus mulai menyusun  profil risiko lembaga dan melaksanakan AIETA. Sebagaimana kita ketahui teori AIETA adalah singkatan dari awareness (kesadaran), interest (keinginan), evaluation (evaluasi), trial (mencoba), adoption (penerimaan).

Guido Van Hofwegen (Co-Founder & Director Nazava Water Filter), Radius Usman (Dirut Kopmen BMI), Kamaruddin Batubara (Presiden Direktur Koperasi BMI Grup), Supomo (Dirut LPDB-KUMKM) dan Cahya Adi (BM Muamalat Puri Indah) | Dari Kiri Ke Kanan

Ketiga, Supomo yang mengaku memiliki latar belakang kuat di perbankan ini mengatakan bahwa dalam kerangka organisasi pengurus haruslah menentukan 6 lines of defense. ” 6 lines of defense artinya Kopmen BMI  harus menerapkan pertahanan berlapis mulai dari pengurus dan pengawas sampai pada lini terbawah” ujarnya. Keempat, menurut Supomo, Kopmen BM haruslah memberikan target yang kuat yang ingin dicapai. Ia menegaskan perlunya memberikan rewards kepada karyawan yang mampu secara efisien menerapkan GRC.

Cahya Adi, BM Bank Muamalat Puri Indah dalam paparannya menegaskan untuk mencapai tujuan perusahaan maka SDM harus memiliki nilai-nilai luhur yang diterapkan. Di Bank Muamalat ada yang disebut dengan Muamalat Ideal, yaknik konsep Islami, Modern dan Profesional.

Pria relijius yang biasa dipanggil Cahyo ini mengatakan SDM haruslah memiliki integritas yang tinggi sebagai cerminan sikap Islaminya. SDM juga harus memiliki keterbukaan pemikiran dan tanggap terhadap segala situasi yang terjadi. Ia katakana dengan tegas tanggap dan terbuka sebagai nilai modern yang diterapkan di Bank Muamalat.

Terakhir ia tegaskan SDM harus kompeten dan prima. Kedua sifat ini (kompeten dan prima) merupakan implementasi dari nilai profesional yang dijunjung tinggi oleh Bank Muamalat.

Dalam kesempatan ini, panitia juga menghadirkan Guido Van Hofwegen, Co Founder dan Director Nazava Water Filter, ia sampaikan apresiasi atas kesempatan bekerjasama dan menjadi mitra Kopmen BMI. Ia memaparkan terkait keunggulan dan kemudahan dari Nazava Water Filter.

Radius Usman, Dirut Kopmen BMI mengucapkan terima kasih kepada semua pemateri. Ia berharap peserta pembekalan hari ini bisa menyerap ilmu dari semua pembicara. Radius optimis kinerja Kopmen BMI akan semakin menuju pada kinerja yang excellent. (Sularto/Klikbmi)

Share on:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *