Nasehat Dhuha Rabu, 6 Juli 2022 | 6 Dzulhijah 1443 H | Oleh : Ustad Sarwo Edy, ME
Klikbmi, Tangerang – Sore itu Bu Maryam sedang duduk di depan toko butik yang menempel dengan bagian depan rumahnya. Ia bersama suami sedang berbincang-bincang santai sembari suaminya siap-siap untuk melakukan aktivitas selanjutnya. Semakin terlihat indah pemandangannya karena rumahnya menghadap sepetak lahan sawah yang sudah mulai menghijau.
Bu Maryam adalah anggota Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI) Cabang Solear. Ia tinggal di Kp. Sigeung Desa Solear Kecamatan Solear Kabupaten Tangerang. Ibu Maryam saat ini berusia 45 tahun, ia banyak berbisnis dengan penjualan tempo. Ia menggeluti usaha butik, peralatan rumah tangga dan penyewaan motor.
“Usaha saya butik, peralatan rumah tangga dan penyewaan motor. Kalau usaha butik baru 6 bulan yang lalu. Kalau untuk usaha penjualan tempo peralatan rumah tangga dari tahun 2014.”ujar Ibu Maryam.
Perempuan gigih ini melanjutkan, jika untuk penyewaan motor hanya untuk tetangga dekat dan orang yang sudah dikenal. Mereka tetap boleh menyewa walaupun orangnya jauh. Pembayarannya pun bervariasi. Ada yang bayarnya mingguan. Dan ada juga yang bulanan. Peruntukannya juga bervariasi. Ada yang sewa untuk dagang dan ada juga yang menyewa untuk transportasi ke tempat kerja.
“Saya jadi anggota BMI sejak 2014. Saya mulai meminjam dari Rp 1,5 juta. Dari dana yang saya dapat itu saya gunakan untuk usaha jualan perabotan plastik. Pada saat itu saya usahanya keliling kampung menawarkan perabotan plastik (piring, gelas dan lainnya). Bisa dibayar cash maupun tempo” terang Ibu Maryam.
“Alhamdulillah, sejak mendapatkan pembiayaan dari Kopsyah BMI usaha saya berkembang terus” ia bersyukur karena Allah memudahkan usahanya.

“Pada tahun 2017, saya menambah usaha dengan menjual elektronik (cash dan tempo). Di tahun 2018, saya menambah usaha sewa motor. Awalnya hanya kurang dari 10 unit, sekarang sudah lebih dari 40 unit motor. Dan itu semua sudah ada yang menyewa tiap harinya.” Ujar Ibu Maryam tentang peningkatan usahanya.
Ia bersyukur karena dengan pembiayaan yang didapatkannya dari Kopsyah BMI sangat bermanfaat sekali. Usahanya pun semakin berkembang hingga sekarang. Yang dulunya ia harus berkeringat keliling kampung untuk mempromosikan dagangannya. Sekarang dari rumah pun cukup sembari menjaga toko dan usahanya yang sudah berjalan.
Ia juga bersyukur karena hasil usahanya tersebut bisa terbangun rumah dan menambah inventaris kendaraan dan elektronik yang mengisi rumahnya.
Ada satu hal lain yang ia percayai menjadi salah satu faktor terbesar dalam perkembangan usahanya itu, yaitu sedekah. Perempuan kelahiran 1977 ini telah berwakaf di Kopsyah BMI atas nama tujuh orang. Yaitu atas nama dirinya sendiri, suaminya, bapaknya dan juga ketiga anaknya. Setiap orang senilai satu juta rupiah.
“Alhamdulillah, saya percaya bahwa sedekah menjadi salah satu faktor berkembangnya usaha. keluarga saya telah berwakaf semua di Kopsyah BMI. Semua berjumlah tujuh orang. Itu saya cicil semua. Tahun 2019, saya berwakaf atas nama saya dan suami. Tahun 2020 saya berwakaf atas nama abah dan emak. Tahun 2021 saya berwakaf atas nama tiga anak saya. Tahun 2022 ini saya masih cicil atas nama cucu dan nenek saya.” ujarnya menguraikan wakafnya di BMI.
Ia merasa berwakaf di Kopsyah BMI itu mudah. Karena bisa berwakaf melalui uang. Dan ada sertifikatnya jika sudah senilai Rp juta. Itupun bisa dicicil.
“Alhamdulillah, berwakaf di BMI itu mudah. Bisa berwakaf melalui uang dan tidak harus tanah. Itupun bisa dicicil. Kalau sudah Rp 1 juta dapat sertifikat wakaf. Saya pun berwakafnya dicicil. Setiap minggu saya berwakaf Rp 5000,-. Nanti ketika saya cair di pengajuan selanjutnya, saya lunasi kekuranganya (menjadi satu juta). Jadi setiap cair, saya targetkan bisa lunas.” Terang Ibu Maryam menceritakan cara berwakaf tiap tahunnya.
Selain karena mudah berwakaf di BMI, ia merasa program-program wakaf di BMI sudah jelas.
Ia juga merasa dengan adanya program-program itu, ia diberi kesempatan untuk bersedekah. Makanya ia tidak mau melewatkan kesempatan itu.
“Kita kan mau balas budi kepada orang tua yang sudah nggak ada. Insya Allah dengan berwakaf di BMI, insya Allah ngalir (red : buat mereka yang sudah tiada). Alhamdulillah, Saya merasakan sendiri, wakaf itu untuk dunia akhirat kita. Selain sebagai ladang pahala untuk kita, ternyata rezeki keluarga saya semakin bertambah.” ujar Ibu Maryam meyakinkan apa yang ia rasakan setelah berwakaf di BMI.
Ia menambahkan, walaupun uangnya yang cair itu berkurang untuk berwakaf, ternyata Allah ganti dengan yang lebih banyak. Makanya ia nggak sayang untuk melunasi wakafnya dengan menggenapkan wakafnya menjadi Rp 1 juta ketika ia mendapatkan pencairan pembiayaan.
“Saya ketagihan berwakaf, salah satunya karena rezeki malah lebih lancar. Bukannya berkurang, tapi malah bertambah. Intinya kalau kita bersedekah, rezeki kita lancar.” paparnya lagi.

Sebagai salah satu bentuk kebanggaan, syiar untuk berwakaf dan kenang-kenangan untuknya, ia tempel di salah satu sudut dinding toko butiknya sederet sertifikat wakaf yang sudah ia dapatkan dari Kopsyah BMI sebagai bukti ia berwakaf di BMI. Sertifikat-sertifikat wakaf itu ia susun rapi dan sudah dipigura.
Di akhir obrolan, ia pun mengajak anggota Kopsyah BMI khususnya dan para sahabat klikbmi.com agar tidak takut untuk bersedekah. Ia pun yakin bahwa jika ada niat, insya Allah ada jalan. Mari terus ber-ZISWAF (Zakat,Infaq,Sedekah dan Wakaf) melalui rekening ZISWAF Kopsyah BMI 7 2003 2017 1 (BSI eks BNI Syariah) a/n Benteng Mikro Indonesia atau menggunakan Simpanan Sukarela : 000020112016 atau bisa juga melalui DO IT BMI : 0000000888. (Sularto/KLIK BMI)