Tangerang, klikbmi.com – Sebagaimana diketahui, koperasi syariah mempunyai dua fungsi, yaitu membangun ekonomi umat dan memperkuat kepekaan sosial anggotanya. Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Koperasi dan UKM RI Nomor 16 tahun 2015 dan diperbaharui dengan Permenkop dan UKM RI Nomor 11 Tahun 2017 pada pasal 19 ayat 4 bahwa koperasi yang melaksanakan kegiatan usaha simpan pinjam dan pembiayaan syariah wajib memiliki unit kegiatan sosial (maal) dan unit kegiatan usaha bisnis (tamwil).
Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia merupakan salah satu koperasi yang mengelola Ziswaf. Kopsyah BMI memiliki sawah wakaf dengan hasil 20 hektar di Kabupaten Tangerang. Dana untuk membeli lahan ini dikumpulkan dari dana anggota. Kopsyah BMI menghimbau anggotanya untuk berdonasi sebesar Rp 2.000 per minggu.

Hal itu diungkapkan Presiden Direktur Koperasi BMI Grup Kamaruddin Batubara dalam zoom online bersama Badan Pengelola Bisnis Investasi dan Wakaf (BP BISWAF) IPB University didampingi Asisten Pengelola Wakaf BP BISWAF Rahmat Hidayat, Kamis 7 September 2023.
”Hasil pengumpulan wakaf, Kopsyah BMI membeli 10 ha sawah untuk dijadikan sawah wakaf. Sawah wakaf diusahakan oleh anggota koperasi dalam bentuk bagi hasil. Hasil pertanian padi sebagian dihibahkan, sebagian dikembalikan ke dana wakaf, dan sebagian lagi diberikan kepada Nazhir,” ujar pria yang karib disapa Kambara tersebut.
Kambara menjelaskan, Kopsyah BMI mengelola wakaf dengan menjadi nadzir wakaf melalui uang yang terdaftar di Badan Wakaf Indonesia (BWI). Sebagai nadzir, Kopsyah BMI bahkan memperoleh penghargaan sebagai nadzir terbaik pada November 2019 yang dinilai oleh Kemenkop dan UKM RI. Dan kini jumlahnya mencapai Rp31 miliar.
”Program wakaf Kopsyah BMI ada empat yakni 100 hektar lahan sawah produktif, rumah sakit gratis atau bayar seikhlasnya, sekolah Islam dari TK sampai perguruan tinggi gratis atau seikhlasnya dan masjid jami. Inilah gotong royong umat,” papar Kambara yang juga Alumni IPB University tersebut.

Adapun strategi yang dilakukan Kopsyah BMI dalam menggalang ZISWAF. Yakni menetapkan program dan target, Kedua, bayar penuh atau dicicil seperti Rp2.000 dengan wakaf Rp1 juta setiap anggota selama hidupnya, dan ketiga, mengajak semua pihak untuk membudayakan ZISWAF.
Kambara mengatakan, IPB dengan alumni yang banyak bekerja di bidang BUMN, pemerintahan dan swasta, punya potensi membangun wakaf. “Alumni IPB banyak yang bekerja di BUMN, pemerintahan maupun swasta seharusnya melakukan hal ini jauh lebih mudah. Saya kemarin bicara di Alumni HMI, ada 11 juta anggota KAHMI yang ada saat ini. Jika satu orang saja berwakaf Rp1 juta saja maka ada Rp11 triliun yang terkumpul,”cetus Kambara.
”Selain itu, langkah BMI dalam mengerakkan ghiroh syariahnya adalah mengajak semua pihak untuk membudayakan ZISWAF lewat literasi dan ajakan baik kepada anggota dan karyawan,” jelasnya.
Untuk membudayakannya, sambung Kambara tak semudah membalikkan telapak tangan. Butuh perjuangan bagi Kopsyah BMI dalam memberikan pemahaman pentingnya wakaf kepada anggota. Problem yang sering muncul adalah banyak diantaranya yang belum memahami definisi wakaf. Kemudian, ada yang memahami wakaf, namun terbatas pada wakaf kuburan.
”Kondisi di lapangan bermacam-macam ada yang menyamai wakaf dengan zakat, infaq dan sadaqah. BMI pun terus mencari cara agar literasi wakaf sampai ke tengah anggota, diantaranya merekrut dua dai muamalah yang turun ke rembug pusat untuk menggelorakan ibadah muamalah dan ZISWAF,” jelasnya.
Kambara mengatakan, Zakat Infaq, Sadaqah dan Wakaf (ZISWAF) merupakan pembeda lembaga keuangan syariah dengan yang lain. Manfaat sosial ini yang terus Kopsyah BMI kembangkan untuk kemaslahatan umat. ZISWAF menjadi sebuah instrument sebuah Koperasi syariah untuk pemberdayan dan peningkatan ekonomi anggotanya dan tentu masyarakat.
Koperasi dan berbagi, merupakan dua muka pada koin yang sama. Tidak mungkin memisahkan antara koperasi dengan aktivitas berbagi. Karena sejatinya, berkoperasi adalah usaha bersama untuk saling berbagi keuntungan menuju kesejahteraan bersama.
Asisten Pengelola Wakaf BP BISWAF Rahmat Hidayat mengatakan, Kopsyah BMI merupakan benchmark koperasi di Indonesia yang mendorong anggotanya memiliki kepekaan sosial yang tinggi. (togar/humas)