Kambara : Digitalisasi Cara Efektif Koperasi Tingkatkan Kualitas Layanan Prima Untuk Anggota

BMI Corner
Digitalisasi Itu Cuma Alat, Jati Diri Koperasi Jangan Sampai Hilang

Tangerang, klikbmi.com – Koperasi BMI Grup semakin siap menyongsong gerakan digitalisasi koperasi lewat kolaborasi dengan berbagai pihak platform Open Finance. Digitalisasi merupakan cara efektif dan efisien memberikan pelayanan prima untuk anggota. Kendati demikian, koperasi jangan sampai kehilangan jati diri, integritas dan nilai-nilai kejujuran menyambut revolusi industri 4.0 ini.

Hal itu disampaikan Presiden Direktur Koperasi BMI Grup dalam dua webinar berturut-turut yang bertema implementasi digitalisasi koperasi syariah. Baik bersama Ayo Connect pada Jumat 22 September 2023 dan Koperasi Syariah IMoney Q pada Sabtu 23 September 2023.

BACA JUGA : Pengumuman! Aplikasi Doit BMI Sudah Bisa Didownload Di Playstore Dan Appstore

”Saat ini Koperasi BMI telah memiliki aplikasi BMI Mobile (Kopsyah BMI) dan duit digital Doit BMI (Kopmen BMI). Dengan aplikasi ini, anggota semakin mudah melakukan transaksi sesama anggota (close loop), cek saldo simpanan, transaksi antar anggota koperasi melalui bank, pengisian token, pulsa dan layanan PPOB lainnya,” jelas pria yang karib disapa Kambara itu mengawali presentasinya.

Presdir Koperasi BMI Grup Kamaruddin Batubara memperkenalkan profil Koperasi BMI Grup.

Dikatakannya, kolaborasi bersama vendor PPOB membuat BMI Mobile mampu memperluas jangkauan layanan dan benefit kepada anggota. Baik BMI Mobile, Doit BMI dan RTMA Online. Banyak inovasi yang telah dibuat Divisi IT Koperasi Sekunder BMI yang memudahkan akses layanan transaksi anggota.  

”Digital ini kan alat. Kalau dipakai baik akan luar biasa hasilnya. Sama juga, kalau dipakai buruk akan besar pula mudhorot-nya.  Kalau nggak jujur dan setia kawan dalam mengelola ini, saldo kita bisa habis. Integritas harus dijunjung tinggi dalam digitalisasi koperasi,” jelas Kambara.

Alumni IPB University ini menjelaskan, inovasi digital yang dikembangkan oleh BMI menjadi penghubung potensi pelayanan anggota di tiga koperasi primer BMI grup, Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah BMI di sektor finansial, Koperasi Konsumen BMI di sektor riil dan Koperasi Jasa Benteng BMI di bidang jasa.

BACA JUGA : Platform Doit BMI Bantu Warung Anggota Naik Kelas

Inovasi merupakan bukti bahwa dengan pengelolaan yang profesional dan berintegritas, layanan koperasi sejajar dengan lembaga keuangan lainnya. Ini sekaligus mematahkan pandangan minor bahwa koperasi adalah lembaga keuangan kelas dua.

”Dengan BMI Mobile dan Doit BMI, uangnya tidak keluar, hanya dari kantong kiri ke kantong kanan. Misalnya anggota Kopsyah BMI yang ingin membangun rumah lewat Kopjas BMI. Tidak harus membayar via bank, melainkan lewat aplikasi itu saja, ditransfernya ke situ dan uangnya masih ada dalam siklus bisnis koperasi BMI. Makanya, kami sering mendorong tagline bangga berkoperasi,” paparnya.

”Kita juga harus mencari strategi dengan tools BMI Mobile, agar anggota menjadi pemilik, pengguna dan pengendali. Aktif itu bisa jualan pulsa dan menambah simpanan hal itulah yang menguatkan koperasinya,” katanya.

Data transaksi BMI Mobile dan Doit BMI.

Kambara mengatakan, digitalisasi koperasi adalah membantu meningkatkan efisiensi, daya saing dan kualitas layanan kepada anggotanya. Ada 10 fungsi digitalisasi membantu pengembangan usaha dan layanan koperasi kepada anggota.

Fungsi pertama adalah peningkatan efisiensi operasional. Diketahui Kopsyah BMI yang mengadopsi grameen bank, operasionalnya melalui rembug pusat. Gadget mengefisiensi waktu  staf lapang BMI saat mengelola rembug pusat. Waktu yang sebelumnya 30 menit bisa dipotong menjadi 15 menit.

”Di Rembug pusat, penggunaan gadget sangat menghemat waktu petugas Kopsyah BMI di lapangan,” terangnya.

KLIK INI UNTUK DOWNLOAD BMI MOBILE ANDROID

Fungsi kedua adalah aksesbilitas. Kambara menjelaskan, dengan mendownload aplikasi BMI  Mobile, anggota akan mengetahui saldo simpanan, jumlah pembiayaan dan bisa melihat simpanan-simpanan lainya.

Fungsi ketiga adalah peningkatan pelayanan anggota. Di fungsi ini, anggota bisa melakukan transfer dan mendapatkan pelayaan PPOB. Fungsi ke empat adalah peningkatan keamanan data. ”Dengan ini, kita bisa mengetahui perkembangan kinerja Kopsyah BMI dari hari per hari secara real time,” terang Kambara.

Kemudian fungsi kelima adalah perluasan pasar dan pemasaran. ”Karena dengan fungsi ini, anggota baik di dalam negeri dan luar negeri, bisa tahu produk anggota Koperasi BMI,” jelas Kambara.  

Lalu, fungsi keenam Kopsyah BMI mendapat analisa data yang lebih baik lewat digitalisasi ini. ”Kita punya bagian Litbang untuk mengelola data sebagai bahan pertimbangan dan kebijakan Koperasi BMI ke depan,” jelas Kambara.

Kemudian, fungsi ketujuh adalah transparansi. Dengan digitalsasi, baik pemerintah dan publik bisa melihat kinerja koperasi BMI. Fungsi ke delapan digitalisasi dapat meningkatkan kepercayaan anggota.

”Bahkan kami membuat media humas, public relations, dan tim promosi sendiri. Tentunya, ini sangat baik manfaatnya. Karena hingga kini anggota banyak yang menyimpan miliaran rupiah di BMI karena mereka melihat simpanannya bermanfaat usaha mikro anggota yang lain, dan semua manfaat itu kami beritakan,” jelas Kambara.  

KAMU PENGGUNA IPHONE, KLIK TULISAN INI UNTUK DOWNLOAD BMI MOBILE

Kemudian fungsi kesembilan yakni digitalisasi bisa mengembangkan usaha anggota. Lalu fungsi terakhir adalah penghematan biaya. Digitalisasi mampu menghemat operasional dan mengefisiensi waktu.

Kambara juga menyampaikan implementasi digitalisasi koperasi dalam bentuk e-wallet bernama BMI Mobile dan uang digital bernama Doit BMI. Keduanya bisa didownload di Playstore (android) dan Appstore (Iphone).

Kambara juga menyampaikan data kinerja di BMI Mobile. Dalam sebulan, transfer antar anggota sekitar 3.000 kali atau sekitar Rp4 miliar. Transfer anggota ke bank mencapai Rp5,4 miliar dan PPOB mencapai 1.902 transaksi hingga Rp41,3 juta. Sementara top up E-Wallet mencapai 2.668 kali per bulan dengan nilai transaksi mencapai Rp549 juta.

Data transaksi Doit BMI juga disampaikan. Transfer antar anggota mencapai Rp23,4 miliar perbulan. Lalu, transfer ke bank mencapai Rp9,6 miliar. Layanan PPOB mencapai Rp304 juta. Dan Top up e-wallet hingga Rp180 jua

”Jumlah ini mungkin belum besar, tapi akan semakin meningkat. Ke depan BMI mobile akan memiliki fitur market place, pemesanan tiket pesawat, kereta, kapal laut dan lain-lain. Digitalisasi adalah tools, dan harus diambil karena jika tidak maka akan ketinggalan kemudian digilas zaman,” jelas pria Kelahiran Mandailing Natal, 2 Mei 1975 itu.

Kambara juga menyampaikan strategi koperasi BMI dalam mengembangkan digitalisasi:

  1. Riset pasar yakni memahami kebutuhan dan preferensi anggota serta tren pasar
  2. Inovasi, untuk mendorong kreativitas, adopsi teknologi dan pengembangan produk.
  3. Keberlanjutan, memahami aspek ekonomi dan sosial dalam operasional koperasi.

Ada tiga poin kolaborasi dan keberhasilan bersama dalam membangun kemitraan digital. Pertama, pentingnya membangun kemitraan dan jaringan yang kuat dengan anggota, mitra dan pemangku kepentingan lainnya. Kemudian, keuntungan kolaborasi dalam mendapatkan sumber daya, pengetahuan dan peluang baru. Terakhir, adalah mendorong partisipasi aktif anggota dalam pengambilan keputusan dan perkembangan koperasi.

BACA JUGA : BMI Mobile Kembangkan Fitur Transfer Dana ke Bank Umum

”Di era 4.0, sebagai koperasi syariah kita punya kewajiban mewujudkan koperasi yang berjiwa sosial dan pemberdayaan untuk kesejahteraan. Dan di koperasi syariah, kita ada senjatanya dan itu diterima banyak kalangan yakni Zakat, Infaq, Sadaqah dan Wakaf (ZISWAF),” paparnya.

Dikatakannya, digitalisasi mendorong koperasi semakin kompetitif, efisiensi dan responsif terhadap kebutuhan tanpa menghilangkan nilai, prinsip dan jati diri koperasi. ”Jadi anggota bukanlah user, melainkan owner koperasinya. Ia juga menjadi pemilik, pengguna, pengendali koperasi juga. Anggota didorong berkontribusi dalam permodalan, sebagai pengguna layanan Koperasi BMI dan pengendali sebagai pengawas koperasinya,” tandas Kambara.

Ketua Forum Koperasi syariah Jawa Timur Ali Hamdan mengatakan, digitalisasi yang telah dimiliki Kopsyah BMI punya paket komplit. Di tambah lagi, BMI menangkap tren pasar seperti sepeda listrik yang peminatnya besar saat ini. “Kami juga ingin bekerjasama di bidang otomotif. Tentu semakin banyak yang dipesan, harga semakin kompetitif,” pungkasnya. (togar/humas)

Share on:

1 thought on “Kambara : Digitalisasi Cara Efektif Koperasi Tingkatkan Kualitas Layanan Prima Untuk Anggota

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *