Tangerang, Klikbmi.com – Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI) melaksanakan Rapat Koordinasi dan Evaluasi Penggarapan Sawah Wakaf Kopsyah BMI pada Jum’at 27 April 2024 di Cisoka, Kabupaten Tangerang. Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Presiden Direktur Koperasi BMI Grup sekaligus Direktur Utama Kopsyah BMI, Kamaruddin Batubara. Johan Wetik dan Amir dari Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Institut Pertanian Bogor (P2SDM-LPPM IPB), tim Pemberdayaan Kopsyah BMI dan 31 Petani sawah wakaf binaan Kopsyah BMI.
Acara dimulai dengan laporan hasil panen oleh Suproni selaku Manajer Pemberdayaan Anggota Kopsyah BMI. Ia menyampaikan terjadi gagal panen pada beberapa musim tanam sawah dan yang terakhir adalah kena serangan hama wereng sehingga harus panen seminggu lebih cepat. Dalam laporannya, Ia menyampaikan terjadi peningkatan hasil panen meskipun diserang wereng / rebak sebesar 28% dari masa panen sebelumnya. Hasil total panen sawah wakaf di angka 35,9 Ton, naik 9 Ton dari panen sebelumnya. “masa tanam selanjutnya, kita akan tanam dengan metode baru menggunakan tata kelola air dengan pemasangan dompleng air yang akan dibina oleh P2SDM. Melaksanakan tanam serentak dengan standar penanaman dan panen yang baik tentunya” papar suproni. Selanjutnya, Pria lulusan pascasarjana Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten ini menyatakan pelaksanaan program ini tidak lepas dari arahan Kamaruddin Batubara yang selalu memberikan arahan bagaimana agar bekerja produktif karena ini untuk kepentingan dan kesejahteraan bersama.
Sambutan berikutnya disampaikan oleh Johan Wetik, Ia menyampaikan apresiasi dan rasa bangga terhadap petani yang dapat menjadi pemicu untuk upaya meningkatkan produktifitas tanam. Pada tahun 2024, telah dibentuk Komunitas padi dengan nama Caringin Jaya BMI sebagai metode pendampingan kelembagaan petani oleh P2SDM IPB. “kita harus bangga jadi petani yang berdaya. Berdaya supaya menjadi mandiri, jangan disuapin terus, kelompok tani ini harus menjalankan fungsinya sebagai Anggota di sawah wakaf binaan BMI” Papar Johan.
Johan menyatakan pembentukan kelompok tani tersebut akan diperkuat berdasarkan fungsi kelembagaan yang bertujuan untuk menjaga produktifitas, teknologi dan bekerjasama dengan kemitraan. “kita akan bahu membahu untuk pendampingan taat kelola air dan perawatan terus menerus agar panen dapat optimal” tutup Johan.
Setelah menerima laporan hasil, arahan selanjutnya disampaikan oleh Kamaruddin Batubara. Dalam arahannya, terdapat 6 prinsip yang harus dipegang oleh para petani agar mendapatkan hasil panen yang optimal dan berkah. Pertama adalah jujur, Petani harus jujur dalam menjalankan produksi padi dengan mengikuti saran dari pendamping P2SDM IPB dan tim pemberdayaan Kopsyah BMI. Kedua Amanah, Para petani harus dapat dipercaya. Karena berbicara tentang rezeky yang berkah dengan harapan ketika diberikan kepercayaan mengelola 1 Hektare, maka petani harus mengelola dengan baik, Amanah serta jujur terhadap hasil panen. Ketiga Disiplin, petani harus mengikuti arahan dan bimbingan yang dilakukan oleh tim pemberdayan Kopsyah BMI dan P2SDM IPB terhadap waktu tanam, pemberian pupuk, perawatan, benih yang arankan dan bimbingan lainnya.
Keempat, bertanggung jawab terhadap peralatan yang diberikan untuk dijaga dan dirawat dengan baik. Kelima, bekerja keras untuk hasil yang optimal, tidak bermalas-malasan. Dan yang terakhir, keenam bertawakkal. Pria yang akrab disapa Kambara tersebut mengarahkan hadirin yang hadir untuk berserah kepada Allah, melaksanakan shalat tepat waktu dan terus bersyukur. Sesuai dengan firman Allah dalam Al-Quran Surat Az-Zariyat ayat 56 “Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku” dan mengingat kembali Al Quran Surat Al Baqarah ayat 286 “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya” Ketika sedang menghadapi musibah seperti hama wereng atau gagal panen.
“Saya tidak punya apa-apa kecuali yg 6 ini untuk sama-sama kita praktikkan. Begitu cara saya memimpin Koperasi syariah BMI selama ini dan saya harap dengan praktik tersebut kita akan dapatkan produktifitas Tani yang optimal” tutup Kambara.
Selain arahan, acara tersebut juga memberikan apresiasi kepada 5 petani dengan data hasil persentase panen petani penggarap terbaik dan memberikan santunan untuk dhuafa. (Cahaya/Humas)