Koperasi BMI Mulai Uji Coba Pupuk Hayati di Lahan Wakaf Cisoka

BMI Corner

CISOKA– Lewat wakaf sawah produktif, Koperasi Benteng Mikro Indonesia (BMI) terus menggerakkan kemandirian pangan lewat pemberdayaan anggota. Sejak Selasa (15/12), sebanyak delapan petani melakukan penanaman bibit padi di lahan sawah wakaf BMI, Kampung Leuwidahu, Desa Caringin, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang.

Di lapangan, para petani yang didominasi kaum ibu dengan penuh semangat gotong- royong menanam padi. Bibit yang ditanam tumbuh dengan subur dengan pupuk hayati.  Manajer Pemberdayaan Kopsyah BMI Muhammad Suproni mengatakan, kegiatan bertujuan sebagai bentuk pemberdayaan Koperasi terhadap ekonomi umat.  Ia mengatakan, penggunaan metode tanam organik dengan pupuk hayati masih uji coba dengan harapa mampu meningkatkan hasil sawah wakaf BMI semakin produktif.

Hasil Panen Sawah Wakaf BMI untuk Kemaslahatan Umat, Silahkan baca di : Wakaf Sawah BMI, Bangkitkan Kedaulatan Pangan Di Tengah Pandemi

Dijelaskannya, lewat pupuk hayati yang diproses dari ampas Bioethanol membuat tingkat kesuburan tanah terus meningkat,pun demikian dengan serangan hama yang makin jarang terjadi.

”Selain itu, pemakaian pupuk hayati membuat produksinya semakin efisien. Biaya pupuk bisa ditekan seminim mungkin. Biaya berkurang rata-rata itu sekitar 30%-50%, dari mulai semai sampai panen,” terang Suproni.

Perlu diketahui, sawah wakaf BMI berada 200 meter dari pemukiman warga sekitar.  Luas arealnya mencapai 5,6 hektar yang dikelola oleh 23 petani penggarap. Dari jumlah tersebut, sebanyak 0,5 hektar diberikan pupuk hayati. Hasil lahan tersebut kemudian akan dikelola oleh Zakat, Infaq, Sadaqah dan Wakaf (Ziswaf) BMI.

TANAM ORGANIK: Para petani mengambil bibit hasil semaian pupuk hayati di areal Sawah Wakaf BMI, Desa Caringan, Cisoka, Tangerang. (KLIKBMI)

Lahan wakaf BMI terbagi menjadi tanah daratan dan areal persawahan.  Ini merupakan bagian dari program 100 hektar lahan wakaf produktif BMI se-Provinsi Banten. Di Cisoka, BMI menargetkan 20 hektar lahan wakaf. Selain lahan pertanian, BMI juga akan membangun rumah sakit gratis, rumah tahfidz Alquran, sekolah gratis di sana. Yang kesemua manfaatnya diberikan untuk kesejahteraan anggota dan masyarakat sekitar

Semangat Berwakaf Karyawan Koperasi BMI di Tengah Pandemi, selengkapnya baca di: Di Tengah Wabah Covid 19, Karyawan BMI Tetap Ber- Wakaf

Terpisah Presiden Direktur Koperasi BMI Kamaruddin Batubara mengatakan, Dengan metode tanam organik, anggota mendapat pengetahuan cara tanam yang efektif, efisien dan ramah lingkungan. Penggunaan bahan-bahan organik dalam kegiatan tanam padi di Cisoka harus didukung karena bahan organik dalam tanah bisa menghidupkan lagi  fungsi tanah untuk memproduksi zat hara dan PH secara berkelanjutan.

Dikatakannya, berkoperasi tidak hanya berorientasi kepada peningkatan aspek ekonomi dan sosial saja, tetapi harus memenuhi lima pilar pemberdayaan termasuk pendidikan, kesehatan dan spritual.

”Dengan Model BMI Syariah, kami berkoperasi dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan ekonomi, meningkatkan taraf pendidikan anggota dan anak anggota, menjaga kualitas kesehatan anggota dan keluarganya, menumbuhkan jiwa sosial nya dan meningkatkan praktek spiritualnya,” jelasnya.

Pidato Presiden Direktur Koperasi BMI Kamaruddin Batubara mengenai Koperasi sebagai perwujudan Pasal 33 UUD 1945, Selengkapnya baca di: Kamaruddin Batubara : Indonesia Mesti Jadi Negara Separuh Pertanian Separuh Industri

Hingga kini, Koperasi BMI tetap konsisten menumbuhkan pemberdayaan anggota baik di bidang pertanian dan peternakan. Selain pertanian, peternakan kambing, sapi hingga bebek petelur pun menjadi salah satu konsep pemberdayaan anggota yang sudah berjalan selama ini dengan pola bagi hasil yang sangat pro terhadap kesejahteraan anggota. Tak ayal, pemberdayaan anggota menjadikan role model bagi koperasi lain yang mengadakan studi banding tentang pemberdayaan model BMI Syariah

”Bahwa dalam menjalankan usahanya, Koperasi BMI selalu mengikuti 7 ajaran ekonomi syariah, yakni mencari keuntungan dunia akhirat, tidak zalim, jujur, amanah, peduli sama orang lain, bersyukur dan qanaah.Kami yakin, BMI yang tetap eksis diterpa pandemi, itu karena kekuatan sedekah,” tandas penulis buku best seller Model BMI Syariah terbitan Kompas Gramedia tersebut. (gar/KLIKBMI)

Share on:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *