Tangerang, Klikbmi.com: Kamaruddin Batubara selaku Presiden Direktur Koperasi BMI Grup disela kesibukannya, menyempatkan diri untuk berkunjung ke Radio Tegar Beriman (Teman) 95.3 FM di jalan tegar beriman, Cibinong kabupaten bogor pada Kamis, 28 Maret 2024. Pria yang akrab disapa Kambara tersebut mendapatkan spot waktu kurang lebih selama 1 jam untuk melakukan Siaran Dialog Interaktip Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Si Dia Intip Aku). Program tersebut merupakan kerjasama dengan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Bogor yang dihantarkan langsung dari dinas komunikasi dan informasi Kabupaten Bogor bersama Mey Cresentia selaku penyiar radio, Riny Jusumawati selaku Sekretaris Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Bogor dan Apik Suminta selaku Ketua Pengurus KSPPS Mitra Anggota SiRaA
Mey sebagai penyiar pada sesi pembukaan menyatakan bahwa Koperasi saat ini menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan kehidupan masyarakat karena Koperasi memiliki rekam jejak yang kuat dalam membangun perekonomian bangsa. “Koperasi bukan sekedar tuntunan konstitusi tetapi menjadi bagian dari nafas ekonomi rakyat. Dengan tema Koperasi Omzet Miliyaran, Aset Trilyunan: Emang bisa? Emang Ada?” pungkasnya, memulai acara.
Beberapa pertanyaan di lontarkan oleh penyiar radio Teman 95.3 FM, Mey, salah satunya adalah tentang bagaimana dan apa kiat Kambara berkiprah di dunia Koperasi dan tetap konsisten hingga saat ini? Pada kesempatan tersebut, Kambara menyatakan konsisten bisa dilaksanakan dalam praktik dan harus menyentuh seluruh sektor sesuai kebutuhan Anggotanya. “jika kita mau sejahtera harus berkoperasi disemua sektor, kemudian kami terjemahkan di dalam praktik, sekarang terdiri dari 4 Koperasi 3 Primer dan 1 Sekunder, sekarang Anggotanya 315.000 an Anggota” tangkas Pria penerima penghargaan Satyalencana Wira Karya dari Presiden Republik Indonesia Tahun 2018 tersebut.
Perlu diketahui, Koperasi BMI Grup memiliki 3 Koperasi Primer, yaitu Koperasi Syariah Benteng Miktro Indonesia pada sektor keuangan, Koperasi Konsumen Benteng Muamalah Indonesia pada sektor jual beli, dan Koperasi Jasa Benteng Mandiri Indonesia pada sektor jasa serta Koperasi Sekunder Benteng Madani Indonesia yang menaungi 3 Koperasi primer tersebut.
Pada kesempatan tersebut, Kambara juga menyampaikan bahwa Koperasi bisa Beromzet Trilyunan dengan terus konsisten. Harus meyakini bahwa koperasi itu bisa besar tergantung pengurusnya, bukan sebagai penguras. “pengurusnya harus betul-betul memahami bagaimana bisa berkoperasi dan menjadi penanggung jawab maju tidaknya Koperasi dan harus yakin bisa berjuang dan sejahtera bersama” lanjut Kambara.
Menurut Kambara, pengelolaan Koperasi yang benar harus sejalan dengan perkataan Bung Hatta yang disampaikan pada Tahun 1956. Bahwa, mengelola Koperasi tidak butuh orang yang luar biasa, hanya butuh yang jujur dan setia kawan. “tidak boleh ada pengkhianatan, berjalan bersama untuk menuju kesejahteraan. Selama ini, Koperasi Simpan Pinjam banyak disalah artikan hanya sekedar simpan pinjam. Koperasi lebih dari sekedar simpan pinjam, Anggota harus diberdayakan, ada pemberdayaan dan pendampingan didalamnya. Tidak pure profit oriented tapi benefit oriented” Papar Kambara.
Lebih lanjut, Kambara menyatakan ikhtiar dan tawakal dapat membuat Koperasi maju. “percaya ada Allah SWT. Yang harus kita pahami dalam berbisnis itu ada Tuhan di belakang. Melibatkan Allah SWT dalam bisnis dan berikhtiar harus optimal. Percayakan bahwa hasilnya tidak akan mengkhianati” pungkasnya.
Penyiar acara Radio Teman 95.3 FM, Mey menyatakan bahwa langkah luar biasa Dinaskopukm Kabupaten Bogor dapat menghadirkan Kambara, karena dapat menjadi “api baru” untuk Koperasi di Kabupaten Bogor agar jangan padam dan harus tetap menyala. Lebih lanjut, Penyiar mananyakan langkah terencana konsepsional berkesinambungan seperti apa dari dinas untuk tetap membumikan Koperasi. Riny Jusumawati selaku Sekretaris Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Bogor menyatakan mengundang Kambara sebagai narasumber pada acara tersebut untuk membuktikan kepada khalayak jangan anggap sebelah mata Koperasi. Pada kenyataannya, ada Koperasi yang luar biasa dan banyak sekali prestasinya. “strategi local champion supaya ada penarik dan testimoni bahwa konsep berbagi harus dijalankan. Tidak hanya benefit oriented, ada social oriented dan environment oriented dijadikan sesuatu yang baru untuk memotivasi Insan Koperasi yang lain agar mau bergerak dan berusaha” tutur Perempuan lulusan Institute Pertanian Bogor tersebut. Rini juga menyatakan, Dinas Koperasi akan memfasilitasi dan mengkoordinasi berbagai sektor agar bisa berkolaborasi untuk kebangkitan Koperasi dan UKM melalui sarana dan infrastruktur melalui publikasi.
Pertanyaan lanjutan, Mey menanyakan resep jitu membangun Koperasi di era dewasa yang penuh tantangan. Menurut Kambara, membangun Koperasi dari aspek historis, yaitu bagaimana sekelompok manusia ingin melakukan sesuatu dengan cara bersama-sama berangkat dari titik yang sama untuk tujuan yang sama atau dalam artian lain kesamaan visi. Selanjutnya aspek ideologis harus ditanamkan karena akan menumbuhkan loyalitas. 7 Ideologi berkoperasi menurut kambara adanya (1) Solidaritas, (2) Pemberdayaan, dimana Koperasi harus ada pendampingan, pembinaan dan pelatihan sehingga uang yang dipakai untuk membangkitkan kehidupan Anggota, (3) Peduli Sesama, (4) Gotong Royong, (5) Kesejahteraan Bersama, (6) Kemandirian harus bisa menggerakkan sumber daya yang ada untuk kemandirian permodalan dan (7) Kekeluargaan.
Pertanyaan lanjutan yang disampaikan penyiar adalah apakah Koperasi kita sudah menjadi pilihan utama bagi masyarakat sebagai lembaga ekonomi? Menurut Kambara, jawabannya adalah Belum. Untuk itu, Langkah yang harus dijalankan agar Koperasi menjadi pilihan utama adalah (1) promosi secara massif, (2) Pendidikan, mengajarkan Koperasi di setiap jenjang pendidikan, “Koperasi bisa dianggap sukses jika anak kecil manyatakan kerja di Koperasi sebagai cita-citanya” dan (3) Kolaborasi. Publikasi yang baik perlu terus menerus dilakukan sebagai prototype citra baik dari Koperasi di berbagai Media. Tutup Kambara. (Cahaya/Humas)