Klikbmi, Tangerang – Predikat Koperasi BMI sebagai koperasi pemberdayaan dan sosial semakin kuat karena setiap ruh kegiatannya selalu menjadikan pemberdayaan anggota dan calon anggota (masyarakat) sebagai fokus kegiatannya. Dalam paradigma baru koperasi Indonesia yang terus didengungkan dan dikampanyekan oleh Koperasi BMI, dua poin penting dari paradigma baru koperasi Indonesia adalah koperasi pemberdayaan dan koperasi peduli sesama (sosial).
Baca Juga : Peradaban Baru Koperasi Indonesia https://klikbmi.com/peradaban-baru-koperasi-indonesia/
Di sela-sela kunjungannya di Maumere, NTT bersama Menteri Teten Masduki, Kamaruddin Batubara, Presiden Direktur Koperasi BMI yang dihubungi lewat telpon mengatakan bahwa koperasi harus menjadi basis pemberdayaan. Pemberdayaan ini bukan saja kepada anggota tetapi juga kepada masyarakat luas, karena masyarakat luas juga merupakan calon anggota koperasi. “Koperasi yang kita idamkan adalah koperasi yang memberdayakan anggota dan masyarakat luas, karena memang tujuan berkoperasi sesuai dengan UU Koperasi No. 25 tahun 1992 seperti ini. Jadi tolong dicatat, gerakan pemberdayaan koperasi tidak hanya untuk anggota” kata pria alumni IPB ini dalam keterangan singkatnya.
Manajer Pemberdayaan Anggota, Mohamad Suproni dalam keterangannya hari ini (Sabtu,22/5) mengatakan bahwa saat ini divisi pemberdayaan anggota sedang melakukan kegiatan panen sayuran di Perumahan Tanjakan Indah Rajeg, Kabupaten Tangerang. “Program budidaya sayuran skala rumah tangga yang dilakukan tim pemberdayaan Koperasi BMI bertujuan untuk bisa mengajak masyarakat menjadi anggota Koperasi BMI. Kita kampanyekan berbagai manfaat menjadi anggota BMI dan dengan kegiatan ini mereka juga mendapatkan ilmu – ilmu pertanian praktis. Kegiatan panen sayuran ini ternyata seru sekali. Hari ini panen sayuran dan ternyata Ibu-Ibu warga perumahan Tanjakan Indah heboh sekali” tutur Roni, sapaan akrab Manajer Pemberdayaan Anggota ini.
Lebih lanjut Roni menjelaskan bahwa program bertani ini memanfaatkan lahan yang sempit agar produktif. “Program ini sebenarnya adalah gerakan tanam sayuran dengan media polybag dan berskala rumah tangga. Kita juga sedang uji coba pupuk hayati biosfer dan alhamduillah hasilnya luar biasa. Ibu-ibu di sini senang sekali. Awalnya sebagian warga memang belum menjadi anggota Alhamdulillah melalui program ini banyak warga menjadi anggota BMI. Kami mengajak mereka untuk menjadi anggota BMI dan ternyata mereka senang karena selain menjadi anggota BMI bermanfaat dengan kegiatan ini mereka mendapatkan hasil yang bagus” papar pria kalem ini.
“Jadi warga membeli pupuk biosfer ukuran 500 ml dengan harga Rp 10.000,00, mereka juga mendapatkan polybag sebanyak 20 pcs, bibit tanaman 2 jenis berupa cabai rawit dan pakcoy, pupuk kompos kotoran sapi, dan paling penting mereka mendapatkan pembinaan dari kami sampai masa panen. Sekali lagi hasilnya sangat menggembirakan. Kami ingin terus kembangkan program ini secara berkelanjutan agar kampanye koperasi pemberdayaan semakin menguat. Kami gak sangka panen sayuran hari ini heboh sekali” pungkas Roni mengakhiri keterangannya. (Sularto/Klikbmi).