Nasehat Dhuha Minggu, 25 Juli 2021 | 15 Dzulhijjah 1442 H| Oleh : Sularto
Klikbmi, Tangerang – Tema nasehat dhuha kita kali ini adalah tentang keutamaan sedekah. Sangat menarik apa yang disampaikan Ustadz H Hendri Tanjung, Ph.D (Ketua Pengawas Syariah Koperasi BMI) pada kultum di Mushola Kantor Pusat Koperasi BMI hari Kamis (22/7), Beliau sampaikan bahwa untuk bahagia orang hanya perlu sedekah. Sederhana saja. Beliau mengutip hasil penelitian yang mengatakan bahwa setelah orang bersedekah maka akan muncul kebahagiaan.
Bila seseorang merasa sedih dan sempit hatinya, segeralah berbuat baik, salah satunya dengan bersedekah. Karena sedekah merupakan kebaikan yang akan berimbas pada hati. Lihatlah mereka yang senang bersedekah, harta mereka semakin banyak dan berkah, mereka tak pernah terlihat susah. Sebenarnya harta yang sesungguhnya adalah apa yang telah kita berikan untuk disedekahkan.
Jangan merasa susah, orang yang berhati sempit
malah tidak suka berbagi. mereka merasa sedih jika harus kehilangan harta yang
di sedekahkan, padahal sedekah itu dapat melapangkan hati.
Jangan berlarut dalam kesedihan, segeralah berbuat
baik agar hati menjadi tenang. Yakinlah bahwa siapa yang mengeluarkan seorang
hamba dari kesulitan, maka kesulitan dirinya akan terangkat dalam waktu dekat.
Kebaikan itu menghilangkan kegelisahan hati,
jangan ragu berbuat baik. Berkorban untuk orang lain itu tidak ada salahnya,
ikhlaskan dan hatipun akan lapang.
Kunci hidup bahagia tidak sesulit dan semahal yang Anda pikir. Sebab, menurut hasil studi mendapatkan kebahagiaan ternyata sangat mudah, yaitu rajin sedekah atau memberi sumbangan dengan hati yang ikhlas. Periset memelajari efek bersedekah pada area otak manusia. Mereka menemukan, otak manusia yang rajin bersedekah mengalami perubahan positif yang menghasilkan rasa bahagia, ketimbang manusia yang hanya peduli pada diri sendiri.
Menolong orang, menurut studi, menghadirkan “cahaya hangat” yang membuat seseorang mudah tersenyum dan lebih bahagia dalam menjalani hidup. Hasil riset tersebut merupakan penemuan dari University of Zurich Neuroeconmosits dan dipublikasikan oleh Nature Communication. Peneliti membagi 50 partisipan menjadi dua kelompok. Kelompok pertama diberikan sejumlah uang yang harus sedekahkan kepada orang lain atau saudara terdekat.
Tugas kelompok pertama harus membuat rencana mengenai pembagian uang, apakah seluruhnya untuk satu orang atau akan diberikan kepada beberapa orang. Selama proses pengambil keputusan ini dalam merencanakan pembagian uang, periset meneliti kegiatan aktivitas otak pada bagian temporopariental (area otak yang memproses empati), ventral striatrum (area otak yang memproses kebahagiaan), dan orbitofrontal cortex (area otak yang berfungsi dalam mengambil keputusan).
Hasilnya, kelompok pertama yang ditugaskan untuk bersedekah memperlihatkan aktivitas otak yang jauh lebih positif dan bahagia, ketimbang mereka yang menggunakan uang untuk kebutuhan diri sendiri. Philip Tobler, penulis studi dari University of Zurich menjelaskan bahwa kita tidak membutuhkan uang dalam sejumlah besar untuk mulai berbagi dan bersedekah. Kebahagiaan yang terlihat dalam penelitian kualitasnya sama meski uang disedekahkan besar atau kecil.
Sedekah juga merupakan salah satu cara pembuka pintu rezeki yang terbuka luas tanpa harus berpeluh keringat. Dengan bersedekah, terbentuklah rumus memberi bukan berarti mengurangi. Namun rumus yang sesungguhnya adalah memberi sama dengan menambah rezeki. Sedekah melapangkan jalan rezeki. Bagi yang merasa sedang seret rezekinya bacalah ayat dibawah ini
“…Dan barangsiapa yang sedang disempitkan rezekinya, maka hendaknya ia menafkahkan sebagian rezeki yang Allah berikan padanya” (Q.S.At-Thalaq : 7).
Nabi bersabda, “Belilah semua kesulitanmu dengan sedekah.” Sahabat Ali R.A berkata, “Pancing rezekimu dengan sedekah.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “hendaklah kalian mempercepat datang-nya rejeki dengan sedekah.” (H.R. Abu Dawud).
Bagi otak kita yang terbatas pasti tidak bisa memahami, bagaimana mungkin saat kondisi keuangan susah diharuskan bersedekah untuk memancing rezeki datang kembali dalam jumlah lebih banyak. Bukankah bersedekah artinya mengeluarkan uang, sementara untuk memenuhi kebutuhan saja susah? Disinilah perlunya kewajiban Muslim untuk mempercayai janji Allah, janji yang tidak pernah ingkar. Jika bersedekah, sekecil apapun akan di balas olehNya.
Sedekah membawa rezeki yang berlipat 700 kali. Perhatikan janji Allah pada ayat ini “Perumpaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang mengeluarkan nafkahnya di jalan Allah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh butir, pada tiap-tipa butir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunianya) lagi Maha Mengetahui” (Al Baqarah : 261).
Kalau dilihat dari kacamata bisnis, inilah bisnis yang paling menguntungkan dan bebas rugi. Kalau bisnis dengan manusia pasti tetap ada potensi rugi, meskipun besar untungnya tapi tidak akan bisa menyaingi Zat yang Maha Memberi.
Sedekah ibarat memberi “pinjaman kepada Allah”. ” Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan rezekinya di jalan Allah maka Allah akan melipatgandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepadaNyalah kamu dikembalikan” (Q.S.Al Baqarah: 245).
Sedekah terang-terangan, para sahabat terdahulu pernah mencontohkan melakukan sedekah terang-terangan ,tujuannya untuk memberikan contoh kepada yang lain agar ikut bersedekah
“Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS Al-Baqarah 271)”
Sedekah terang-terangan bagus, diam-diam juga oke banget. Yang gak oke, diam-diam nggak sedekah , apalagi terang-terangan nggak sedekah Tunggu apa lagi? Ayo Sedekah! Sedekah tak akan mengurangi harta kita, sebaliknya ialah membuat kita bahagia dan pembuka pintu rezeki serta melipatgandakan rezeki. Bahkan bersedekah bisa menjadi penolak bala dan penyubur pahala.
Mari terus ber-ZISWAF (Zakat,Infaq,Sedekah dan Wakaf) melalui rekening ZISWAF Kopsyah BMI 7 2003 2017 1 (BNI Syariah) a/n Benteng Mikro Indonesia atau menggunakan Simpanan Sukarela : 000020112016 atau bisa juga melalui DO IT BMI : 0000000888. (Sularto/Klikbmi).