Tawakal Kepada Allah : Keseimbangan Usaha & Doa

Info ZISWAF

Nasehat Dhuha Kamis, 25 Maret 2021 | 18 Hari Menuju Ramadhan 1442 H | Disarikan dari berbagai sumber oleh Sularto

Klikbmi, Tangerang – BMI Kliker dimana pun berada, hari ini Kamis 25 Maret  2021 kita sampai pada H-18 dari Ramadhan 1442 H. Semoga kita diberikan kesehatan sampai dengan datangnya bulan Ramadhan tahun ini. Semoga persiapan kita dapat optimal di tahun ini untuk membuat ibadah kita lebih bernilai. Tema kita kali adalah tawakal kepada Allah SWT  di mana dimensi tawakal adalah keseimbangan antara usaha dan doa. Kita diwajibkan untuk berusaha terlebih dahulu untuk mencapai segala hal termasuk dalam urusan pekerjaan, setelah itu kita berdoa semoga Allah SWT meridhloi segala upaya kita.

Dalam mencapai tujuan hidup kita harus mengedepankan upaya terlebih dahulu. Tetap ikhtiar berarti terus berupaya dan berbuat. Tidak diam, juga tidak fatalistis. Keyakinannya cukup kuat. Tentu berikhtiar maksimal dalam jalan yang diridhai  Allah SWT. Bukan di jalan yang tidak dibenarkan, apalagi menabrak banyak rambu dan ketentuan Allah SWT. Sejatinya, keadaan hasil bergantung pada ikhtiar. Jika ikhtiar  kita pas – pasan, pas-pasan pula hasilnya. Jika ikhtiarnya sekuat tenaga dan pikiran serta doa, percayalah hasil tidak akan membohongi. “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sebelum kaum itu sendiri mengubah apa yang ada pada diri mereka.” (QS ar-Ra’d [13]: 11).

Manusia terbaik adalah yang terus bergerak, memanfaatkan setiap potensi yang dia miliki untuk merebut sebuah kemenangan. Potensi yang termanfaatkan tidak hanya dari fisik, teta pi juga dari jalur ruhiyah, misal shalat, zikir, dan doa. Ikhtiar tanpa doa adalah sebuah kesombongan. Sebagaimana doa tidak disertai ikhtiar adalah kesia-siaan. Keseimbangan  antara usaha  maksimal dan doa adalah sebuah keniscayaan. Maka yang tampak setelah ikhtiar maksimal adalah bentuk penyerahan dan pemasrahan pada Zat Yang Menentukan, Allah ‘Azza wa Jalla, dengan cara membangun dan mengaransemen peribadatan dan amal saleh. Kumpulan dan harmoni ibadah dan amal shaleh adalah jabaran hak dari tawakal.

Seorang Muslim yang tawakal adalah yang menyerahkan kepada Allah SWT atas segala yang sudah dilakukannya. Tawakal tidak sama dengan pasrah. Tawakal adalah sebuah tindakan aktif, sementara pasrah adalah tindakan pasif. Tawakal mensyaratkan adanya upaya kreatif dari pelakunya. Dalam Al quran, ada banyak ayat yang berbicara mengenai tawakal ini, setidaknya, ada 70 ayat.

Satu paket setelah ikhtiar dan tawakal adalah ikhlas. Menerima dan ridha serta rela atas setiap keputusan. Mengikhlaskan kejadian dan ketetapan berarti menyudahi ikhtiar dengan legawa. Apa pun yang telah Allah tetapkan pasti sebe nar nya untuk kebaikan kita.

Di  sinilah pentingnya sabar. Sabar adalah kemampuan menunda kesenangan dan menjalani yang ada dengan penuh ketekunan, istiqamah. Kalau sudah Haq tujuannya, sabar adalah strateginya. Insyaallah dengan kekuatan tawakal yang merupakan keseimbangan usaha dan doa, apapun hasil dari apa yang kita upayakan, itulah yang terbaik.

Sekali lagi jika kita sudah berusaha dan berdoa, langkah akhirnya adalah bertawakal kepada Allah. Usaha dan doa sepatutnya diserahkan kepada Allah SWT. Allah yang akan mengatur kapan usaha dan doa akan terkabul. Allah tahu yang terbaik untuk hamba-hamba-Nya. Apa yang baik menurut manusia belum tentu baik menurut Allah SWT. Bisa jadi, Allah belum mengabulkan usaha dan doa kita karena Allah menilai kita belum siap.

Mereka yang bertawakal tentu akan sabar menerimanya sambil introspeksi diri dengan tetap berusaha dan berdoa secara istiqamah. Mereka tidak akan putus asa karena menyadari bahwa Allah Yang Maha Tahu kapan sebaiknya usaha dan doanya akan terkabul. Ketika usaha dan doanya telah terkabul, kita harus bersyukur karena menyadari sepenuhnya keberhasilan dari Allah SWT. Salah satu bentuk syukur adalah dengan tetap taat kepada Allah SWT yang disebut takwa.

Jika kita punya tujuan hidup yang baik, punya cita-cita atau punya pekerjaan yang harus cepat diselesaikan kita dapat menambah sedekah kita, inilah bentuk dari memperkuat usaha dan doa. Tidak lupa kami ajak untuk terus bersedekah. Mari perbanyak sedekah melalui Rekening ZISWAF KOPSYAH BMI : 7 2003 2017 1 (BNI Syariah)  a/n Benteng Mikro Indonesia. (Sularto/Klikbmi)

Share on:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *