Wawancara Eksklusif Bersama Hj. Ratnawati, S.Pd, MM, Pengawas Kopmen BMI : Ajak Anggota Aktif Majukan Kopmen BMI

BMI Corner

Klikbmi, Tangerang – Hj. Ratnawati, S.Pd, MM, inilah nama dan gelar yang melekat pada sosok pengawas Koperasi Konsumen Benteng Muamalah Indonesia (Kopmen  BMI). Bersama Ir Edi Junaedi, ia adalah pengawas Kopmen BMI yang merupakan sosok baru dari sekian nama pengawas Koperasi BMI Grup. Kehadirannya seolah menjadikan masakan yang disajikan oleh Kopmen BMI semakin sedap. Kehadirannya memberi warna bagi pengembangan Kopmen BMI ke depan. Sosoknya memberikan optimisme baru bagi Kopmen BMI.

Ibu Ratna, biasanya ia dipanggil merupakan sosok yang tidak lagi asing dengan istilah koperasi. Ratna merupakan ibu dari 2 orang putri, sampai saat ini ia masih aktif menjadi PNS di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Tangerang. Ternyata sejak tahun 1990 ia telah berpengalaman berkoperasi. Pengalaman koperasinya diperoleh karena ia bekerja di Departemen Koperasi sejak tahun 1990-2001.

Karirnya di pekerjaan cukup panjang. Setelah pindah dari Departemen Koperasi, ia menjadi menjadi Kepala Seksi di Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Tangerang (2001 -2010). Ia menjabat Kepala Sub Bidang Ekonomi dan Tenaga Kerja sampai tahun 2012. Dari tahun 2012 sampai dengan 2019 ia mengabdikan diri pada Dinas Koperasi dan UMKM sebagai Kepala Bidang Koperasi. Dari tahun 2019  sampai dengan tahun 2020 ia aktif di Dinas DPPPA Kabupaten Tangerang sebagai Kepala Bidang PPA. Saat ini ia menjabat sekretaris sekarang di BKPSDM Kabupaten Tangerang.

Hj. Ratnawati, S.Pd, MM Bersama Keluarga Tercinta

Semangat dan optimisme untuk menjadikan Kopmen BMI sebagai koperasi modern yang memberikan kesejahteraan pada anggota dan masyarakat dapat disimak melalu wawancara eksklusif redaksi Klikbmi dengan Ibu Ratna :

Redaksi : “Selain bekerja berarti Ibu juga aktif berorganisasi?”

Hj. Ratnawati, S.Pd, MM : “Separuh dari pekerjaan saya memang untuk berorganisasi. Mengapa saya bilang separuh, karena saya menganggap pekerjaan saya akan lebih baik hasilnya jika saya mampu berorganisasi dengan baik. Jadi organisasi ini saya pakai untuk memperlancar pekerjaan saya. Pada tahun 2001 saat koperasi belum begitu banyak yang besar seperti saat ini, saya menjadi pengawas di Koperasi Dharma Wanita Bina Sejahtera. Lalu menjadi Pengawas dari tahun 2006- 2021 di KPRI Bina Praja, namun saat ini saya telah mengundurkan diri. Dan fokus menjadi pengawas untuk Kopmen BMI”

Redaksi : “Apakah masih ada pengalaman terkait perkoperasian Ibu?”

Hj. Ratnawati, S.Pd, MM : “ Oia saya pernah  menjadi pengawas dari tahun 2016 – 2021 di PKKT. LaluMenjadi assesor KJK LSP dari Tahun 2016 sampai sekarang. Pengalaman menjadi assessor ini tentu sangat mendukung saya dalam menjalankan tugas sebagai pengawas di Kopmen BMI”

Redaksi : “Oia Ibu di mana pendidikan formal sejak SD sampai pendidikan terakhir yang Ibu lalui?

Hj. Ratnawati, S.Pd, MM : “ Sayacoba urut dari belakang ya. Magister Manajemen Pemasaran dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Jakarta Tahun 2003, ini merupakan S2 pada bidang Manajemen, lalu sebelumnya pada  tahun 1998  saya mendapatkan gelar S1 Sarjana Pendidikan  dari Pendidikan Tata Niaga di Universitas Islam Syekh  Yusuf Tangerang. Gelar sarjana muda saya dapatkan dari Akademi Keuangan dan Perbankan Surakarta yang saya selesaikan pada tahun 1988, ini merupakan gelar D3. Untuk SMA saya menyelesaikan pendidikan di SMAN Kartasura Kabupaten Sukoharjo, SMA saya selesa tahun 1984. Tahun 1981, selesai SMP di SMP Negeri Andong dan saya lulus SD tahun 1977  di SD Negeri Klego ini masih di Sukaharjo di Jateng”

Redaksi : “Boleh tau Ibu, Ibu Ratna ini dilahirkan dalam latar belakang keluarga seperti apa?”

Hj. Ratnawati, S.Pd, MM : “ Sayakira saya sangat bersyukur dari kecil keluarga saya dididik dengan disiplin namun tetap bahagia.  Ayah saya seorang Kepala Sekolah SMP, inilah yang menjadikan didikan Beliau sangat disiplin. Saya menjadikan figure Bapak sebagai sosok inspiratif karena walaupun Beliau disiplin namun sangat sayang kepada keluarga. Bapak saya, H. Suwito dan ibu Hj. Sutinem, kebetulan Ibu saya juga sebagai kepala sekolah SD. Jadi latar belakang keluarga saya dapat dikatakan sebagai keluarga guru”

Redaksi : “Ibu Ratna anak keberapa ?”

Hj. Ratnawati, S.Pd, MM : “ Saya anak ke dua dari lima bersaudara. Untuk yang nomor satu bekerja di BPKP Provisi Jateng. Nomor tiga bekerja  di Kementrian Keuangan. Nomor empat bekerja di Lingkupan Hidup Yogjakarta. Dan terakhir, nomor lima menjadi dosen di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Jadi memang keluarga kami semua mengabdi menjadi PNS”

Redaksi : “Ibu Ratna punya anak berapa Ibu?”

Hj. Ratnawati, S.Pd, MM : “ Saya punya 2 orang putri dan 1 orang mantu. Anak pertama, Luthfi Nuraini dosen Fakultas Ekonomi UNIS Tangerang. Kedua, Hanifah Nugraheni sedang menempuh pendidikan di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) jurusan psikologi semester 6

Redaksi : “Menurut Ibu kapan Ibu merasakan pernah di puncak karier dan  apa keinginan Ibu atas karier ini”

Hj. Ratnawati, S.Pd, MM : “ Sepertinya saat ini, dari tahun 2020 saya dipercaya sebagai Sekretaris di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Kalau ditanya keinginan apa tentu sebagai manusia inginnya bermanfaat bagi sesama. Dan ini terus menerus menjadi inspirasi dalam bekerja. Bagaimana pekerjaan kita mampu menjadikan orang lain lebih mudah dalam segala hal. Terkait dengan posisi saya saat ini tentu saya ingin lebih bermanfaat bagi ASN dan masyarakat. Sebab  pekerjaan saya ini di BKPSDM bagaimana kita memberikan kemudahan atau memfasilitasi CPNS, PNS, dan mereka yang sedang bekerja sampai dengan pensiun.

Redaksi : “ Kembali ke Koperasi BMI, panggilan atau motivasi apa yang menjadi pertimbangan bergabung dengan Kopmen BMI?”

Hj. Ratnawati, S.Pd, MM : “ Sejaksaya masuk menjadi insan koperasi tepatnya bekerja di Departemen Koperasi saat itu, terbersit satu keinginan bagaiman suatu saat bisa menjadi bagian dari satu koperasi besar yang beranggotakan banyak orang dan mampu memberikan impact pada masyarakat atau perekonomian. Begitu ada ajakan dari Pak Ketua (Red : Kamaruddin Batubara) tentu kalau orang jawa ini tumbu ketemu tutup. Keinginan yang dulu seolah mendapat jawaban.  Motivasinya saya tentu ingin lebih berperan dalam mengembangkan koperasi besar berskala nasional. Dengan aktif menjadi pengawas saya kira koperasi kita yang saat ini sebesar ini akan mampu memberikan manfaat yang bisa dirasakan masyarakat lebih luas, tentu bukan hanya kepada anggota saja. Tetapi juga kepada masyarakat luas dan perekonomian”.

Redaksi : “Menurut Ibu apa yang paling membedakan antara bekerja pada Kopmen BMI Kopmen BMI dengan dengan koperasi sebelumnya?

Hj. Ratnawati, S.Pd, MM : “ Sebelum di Kopmen BMI saya kan bekerja di koperasi pegawai. Koperasi pegawai tentu punya karakteristik yang berbeda dengan koperasi berbasis masyarakat. Tentu ada plus minusnya. Kalau koperasi pegawai jika terjadi transaksi mudah untuk memotong karena gaji dan semua pendapatan bisa kita ukur.Pokoknya semua simpanan dan angsuran mudah kalau di koperasi pegawai tinggal potong. Di Kopmen BMI tentu kita harus lebih kreatif lagi. Kopmen BMI harus lebih bekerja keras untuk mengajak anggota dan memberikan kesadaran pada anggota untuk semakin berpartisipasi memajukan koperasi. Namun peluang di Kopmen BMI tentu lebih besar, jika di koperasi pegawai jumlah anggotanya saya kira segitu-gitu aja, beda dengan Kopmen BMI yang anggotanya dapat kita perluas bahkan ke seluruh Indonesia”  

Redaksi : “Bagaimana optimisme Ibu dalam mengemban amanah untuk membesarkan Kopmen BMI sekaligus bermanfaat bagi maslahat umat?”

Hj. Ratnawati, S.Pd, MM : “ Kalau ditanya optimism tentu kita sangat optimis. Pertama kiat harus mulai koordinasi, kolaborasi dan kerjasama yang baik dengan sesama pengawas.  Pengawas sebagai mekanisme kontrol akan  efektif jika pengawas mampu memberi motivasi kepada jajaran pengurus. Jajaran pengawas tentu bukan polisinya pengurus. Kita ini mitra aktif untuk membesarkan Kopmen BMI. Kekompakan pengurus dan pengawas akan menjadi contoh baik bagi semua karyawan. Kita tidak bisa bekerja sendiri, kita harus saling melengkapi. Kalau sudah begitu maka insyallah Kopmen BMI ini akan maju kedepan, kuncinya setiap soal harus dihadapi bukan dihindari, kita cari solusi bersama – sama, tidak saling menyalahkan. Dengan konsep kerja seperti ini Kopmen BMI akan bermanfaat bagi umat”

Redaksi : “Nilai –nilai seperti apa yang Ibu yakini yang mampu membesarkan Kopmen BMI ke depan?”

Hj. Ratnawati, S.Pd, MM : “Saya percaya dengan nilai yang menjadi budaya kerja BMI saat. Sidik, amanah, tabligh dan fathonah. Jika keempat sifat Nabi dan Rosul Muhammad ini menjadi nilai yang selalu kita jaga. Insyallah Kopmen BMI akan menjadi besar. Satu lagi yang jangan kita lupa. Bersikap professional. Kopmen BMI harus dikelola dengan menjunjung tinggi sikap professional karena hanya dengan ini semua layanan koperasi akan baik. Dengan nilai seperti ini secara internal Kopmen BMI akan kompak dan tumbuh bisnisnya, dan dari luar kepercayaan akan semakin meningkat, bukan hanya dari anggota tetapi juga dari masyarakat luar”

Redaksi : “Harapan apa yang Ibu inginkan dari anggota BMI?”

Hj. Ratnawati, S.Pd, MM : “ Kalau ditanya harapan dari anggota BMI tentu partisipasi dan kerjasama untuk membangun Kopmen BMI ini, karena dengan partisipasi anggota, anggota juga akan lebih sejahtera. Kata kunci di koperasi, siapa yang berpartisipasi lebih banyak di koperasi dia akan mendapatkan lebih banyak impact. Jadi anggota dengan partisipasi aktif mereka akan lebih sejahtera, mandiri dan tentu lebih bermartabat. Dan dengan ini pula keuntungan Kopmen BMI akan lebih besar lagi dan sebagai perusahaan Kopmen BMI akan lebih berkembang”

Redaksi : “Impian seperti apa yang Ibu  ingin wujudkan terhadap Kopmen BMI ini mungkin pada 5 tahun yang akan datang?

Hj. Ratnawati, S.Pd, MM : “ Mungkin impian inibisa berbeda dengan pengawasa lain. Tapi saya punya cta-cita, Kopmen BMI bisa punya rumah makan atau catering yang terkenal di tempat  yang besar dan strategis. Pak Ketua sering menyampaikan untuk bisa mendirikan Kopi Rindoe Benteng di berbagai tempat. Mungkin mirip dengan ini.  Impian ini tidak lepas dari pengalaman saya di bidang ini. Melalui Kopmen BMI jika ada anggota atau masyarakat yang mempunyai hajatan atau resepsi bisa pesan melalui Kopmen BMI. Kopmen BMI dapat juga menjual berbagai alat kesehatan (iterracare) kepada anggota dan masyarakat,  karena kita tahu bahwa kesehatan adalah sesuatu yang mahal. Namun tentu impian ini akan diselaraskan dengan program kerja kita di Kopmen BMI”

Redaksi : “Apa saran Ibu agar masyarakat kita semakin cinta koperasi dan cinta dengan konsep syariah?”

Hj. Ratnawati, S.Pd, MM : “Begini ya, dimanapun dan kapanpun kita berada  selalu mensosialisasikan tentang koperasi. dan tentu tentang BMI. Kita harus sesering mungkin bercerita kepada semua yang kita kenal mengenai kelebihan dan manfaat berkoperasi. Demikian juga terkait dengan nilai syariah. Kita punya PR besar untuk terus memasyarakatkan syariah yang benar. Nilai syariah dari Koperasi BMI inilah yang harus terus kita kampanyekan.  Di manapun kita cerita agar masyarakat lebih mengenal dan cinta koperasi dan konsep syariah. Kita ajak mereka untuk bersedekah dan berbagi  karena dengan bersedekah  akan memberikan ketenangan hati, melimpahkan rejeki, mempermudah segala urusan kita” (Sularto/Klikbmi)

Share on:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *