Koperasi syariah, Allahu Akbar..
Koperasi syariah, Hidup Berkah
Koperasi syariah Untung Dunia, Untung Akhirat
Tangerang, Klikbmi.com – Yel semangat ini dibawakan oleh Rombongan BMT Fastabiq, Koperasi Syariah Fastabiq Khoriu Ummah dan Koperasi Konsumen Fastabiq Amal Mulia usai melakukan studi tiru ke Kantor Pusat Koperasi BMI Grup, Bilangan Gading Serpong, Tangerang, Selasa 24 Oktober 2023. BMT Fastabiq berpusat di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Berdiri di tengah krisis moneter 25 tahun silam, Fastabiq memiliki 40 ribu lebih anggota dengan asset Rp440 miliar.
Rombongan yang dipimpin sang ketua pengurus Muhammad Ridwan memasukkan Kopsyah BMI dalam agenda Innovation Trip mereka. Sebelumnya mereka juga melakukan Innovation trip ke Bali untuk menjalin kolaborasi dan menggali inovasi.
”Pak Kambara (Kamaruddin Batubara, Presdir Koperasi BMI Grup-red) sangat antusias menjelaskan cita-cita koperasi Indonesia di masa depan. Namun, untuk mencapai ke sana harus ada kolaborasi. Dalam agenda ini, ada kolaborasi bersama-sama gerakan koperasi syariah untuk memberikan kontribusi pada negara dan regulasi dan kepada pejabat pelaksana Kementeiran Koperasi bahwa gerakan koperasi syariah ini amanah dan dapat berkontribusi ke negeri tercinta ini,” jelasnya.
Dalam diskusi ini, Ridwan menyampaikan selama 5 tahun teakhir BMT Fastabiq tidak mengambil pinjaman dari bank manapun termasuk Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB).
”Konsep kami buat bagaimana kopsyah ini dikuatkan oleh anggota. Maka 5 tahun terakhir ini, kita tidak mengambil dari bank manapun termasuk dari LPDB. Tapi keberkahannya justru BMT Fastabiq mempunyai kemampuan cukup secara finansial,” ujar Ridwan.
”Fastabiq memang sudah bangun rumah gratis, tapi belum sebanyak BMI yang sudah 441 unit. Makanya kami belajar ke sini,” tambah Ridwan.
Hal inilah yang membuat Presiden Direktur Koperasi BMI Grup Kamaruddin Batubara menyebut Kopsyah Fastabiq sebagai koperasi anti mainstream. ”Inilah kekuatan gotong royong, BMT Fastabiq koperasi syariah anti mainstream,” ujar Kambara dalam studi tiru yang difasilitasi BMI Institute itu.
Hadir dalam agenda itu, Direktur Utama Koperasi Konsumen Benteng Muamalah Indonesia (Kopmen BMI) Radius Usman, Direktur SDM Kopsyah BMI Agus Suherman, Direktur Keuangan Kopsyah BMI Makhrus, Direktur Bisnis & Pemberdayaan Casmita dan Manajer BMI Institute Baban Sarbana.
Dalam sambutannya Presiden Direktur Koperasi BMI Grup Kamaruddin Batubara mengatakan, bahwa saat ini ia tengah gencar mensosialisasikan wacana peradaban baru koperasi Indonesia. Perabadan baru koperasi Indonesia adalah 5 poin penting tentang koperasi Indonesia masa depan. Koperasi harus besar, koperasi harus dikelola professional, koperasi harus mandiri, berkarakter dan bermartabat, koperasi harus punya ruh pemberdayaan, dan koperasi harus peduli sesama.
Kambara sapaan akrab Dirut Kopsyah BMI ini di awal paparannya menyampaikan model pengembangan Koperasi BMI Grup. Ia jelaskan bahwa Koperasi BMI Grup terdiri dari Koperasi Sekunder Benteng Madani Indonesia (Koperasi Sekunder BMI) sebagai holding. Lalu terdapat 3 koperasi primer yakni Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI), Koperasi Konsumen Benteng Muamalah Indonesia (Kopmen BMI) dan Koperasi Jasa Benteng Mandiri Indonesia (Kopjas BMI).
” Sekarang BMI sebagai badan hukum koperasi yang ke 11 tahun, aset kita sekarang Rp1,1 triliun dari asset kita di tahun 2013 yakni Rp80,4 miliar, kenapa bisa? Karena semangat berkoperasi dan membuat produk yang sesuai kebutuhan anggota,” paparnya.
Pencetus Model BMI Syariah ini lalu menjelaskan dalil berkoperasi yang diilhami oleh kekuatan pemikiran Bung Hatta. “Bung Hatta katakan prinsip kekeluargaan sangat penting untuk dijalankan. Jika kita lihat dasar hukum koperasi dalam Al Quran kita bisa lihat prinsip gotong-royong yang ditekankan dalam QS Surat Al Maidah ayat 2” terangnya.
Ia menekankan kemajuan koperasi ditopang oleh kesadaran anggota oleh karena itu anggota perlu dipahamkan bahwa anggota adalah pemilik, pengguna dan pengendali. Lalu memupuk komitmen bersama tentang modal bersama dengan gotong-royong, pasar bersama yang menjadi captive market, dan terus melakukan inovasi dengan tanpa henti melakukan pengembangan dari berbagai sisi.
“Model BMI syariah dijalankan dengan prinsip pemberdayaan dan ta’awun, kita berikan keuntungan dunia akhirat. Kita menjalankan prinsip Al Baqarah ayat 282 dan 283. Kita jalankan pembiayaan tanpa agunan, kita harus yakin soal ini” tegasnya.
Kambara juga meyakinkan pelaksanaan Al Baqarah ayat 280, bagi anggota yang pailit karena musibah dan syarat yang telah kita tentukan bisa diputihkan.
Kambara menegaskan tentang pentingnya keberadaan manajer pemberdayaan dan manajer ZISWAF dalam pengembangan koperasi syariah. ”Mengapa ada manajer pemberdayaan, agar anggota kita yang punya usaha bisa tumbuh. Kita ada pertanian hortikultura, ternak kambing, ternak bebek petelur dan lain-lain, inilah koperasi pemberdayaan,” jelasnya.
Penerima Bintang Penghargaan Satyalancana Wira Karya dari Presiden RI itu mengatakan, Kopsyah BMI punya Gerakan Gassiteru, Gerakan sedekah tiga ribu seminggu. Rp1.000 untuk infak, dan Rp2.000 untuk wakaf hingga Rp1 juta selama hidupnya. Dari wakaf, BMI telah memiliki lahan wakaf produktif seluas 11 hektar di Cisoka Kabupaten Tangerang.
”Sekarang jumlah penerimaan wakaf Kopsyah BMI mencapai Rp32 miliar. Pahala wakaf itu melebihi umur biologis kita,” jelasnya.
Kambara menerangkan pada RAT Tahun Buku 2023, Kopsyah BMI akan meluncurkan produk simpanan saham dengan bagi hasil setara 12,5 persen setahun. Simpanan saham ini dengan jangka watu minimal 1 tahun dan bisa lebih.
Pria tinggi besar ini lalu menegaskan tentang Diagram Model BMI Syariah. Ia menerangkan tentang 5 Model BMI Syariah yakni 5 pilar 5 instrumen. Kambara menjelaskan Model BMI Syariah merupakan perpaduan nilai solidaritas, individualitas, kolektivisme dan semangat untuk saling tolong-menolong dan gotong royong dari pemikiran Bung Hatta diseimbangkan dengan penerapan nilai syariah. Model BMI Syariah merupakan modifikasi dengan lima instrumen pelayanan model BMI Syariah melalui sedekah, pinjaman, pembiayaan, simpanan dan investasi. Dan 5 pilar berupa pilar ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial dan spiritual” paparnya.
Acara studi banding hari ini berlangsung sangat menarik, Kambara menyajikan materi dengan joke-joke segarnya sehingga suasana menjadi lebih hidup. (togar/humas).