Camat Tamansari: Sanitasi Dhuafa Kopsyah BMI Bantu Pemkab Bogor, 100 Persen Warganya Tak Ada Yang BAB Sembarangan.

BMI Corner

Bogor, Klikbmi.com – Camat Tamansari, Kabupaten Bogor, Yudi Hartono, menegaskan bahwa Program Sanitasi Dhuafa yang diinisiasi oleh Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI) sejalan dengan upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor dalam mewujudkan lingkungan yang bebas dari perilaku Buang Air Besar Sembarangan (BABS) atau Open Defecation Free (ODF).

Pernyataan tersebut disampaikan Yudi dalam acara peletakan batu pertama pembangunan sarana sanitasi bagi pasangan suami istri pedagang sayur keliling Elas dan Suntari, di Kampung Jami, RT 001 RW 011, Desa Sukaluyu, Kecamatan Tamansari, pada Selasa, 4 Maret 2025.

Menurut Yudi, keberadaan fasilitas sanitasi yang memadai sangat penting bagi kesehatan masyarakat. Pasalnya, kebiasaan BAB sembarangan berpotensi menjadi sumber penyebaran penyakit secara luas. “Program Sanitasi Dhuafa Kopsyah BMI berperan besar dalam mencegah penyebaran penyakit yang timbul akibat kebiasaan tersebut,” ujarnya.

Camat Tamansari Bogor meletakan batu pertama Sanitasi Dhuafa Kopsyah BMI untuk pasutri pedagang sayur keliling Elas dan Suntari asal Kampung Jami, RT 001 RW 011, Desa Sukaluyu, Kecamatan Tamansari, Bogor.

Turut hadir dalam acara tersebut sejumlah pejabat kecamatan dan desa, antara lain Kepala Seksi Pendidikan dan Kesehatan Kecamatan Tamansari, Winda Rismawati; Staf Ketentraman dan Ketertiban Umum, Iyus Kurniawan; serta perwakilan dari Desa Sukaluyu, Saepul. Dari pihak Kopsyah BMI, hadir Manajer Area 09, Basori; Manajer Cabang Ciomas, Aldi Rifai; dan Staf ZISWAF, Sarwo Edhi.

Dalam kesempatan tersebut, Yudi juga mengajak warga untuk bergabung sebagai anggota Kopsyah BMI. “Menjadi anggota koperasi syariah membawa keberkahan. Selain memiliki akad-akad yang sesuai syariah, koperasi ini juga aktif dalam berbagai program sosial. Semakin banyak warga Desa Sukaluyu yang bergabung, semakin besar manfaat yang dapat dirasakan oleh desa,” tambahnya.

Sementara itu, Manajer Cabang Ciomas, Aldi Rifai, mengungkapkan bahwa pasangan Elas dan Suntari yang menerima bantuan sanitasi merupakan pedagang sayur dengan kondisi ekonomi yang terbatas. Selama ini, mereka belum memiliki sarana sanitasi yang layak, termasuk kamar mandi dan septic tank. Melihat kondisi tersebut, Kopsyah BMI tergerak untuk membantu membangun fasilitas sanitasi yang memadai bagi mereka.

Program Sanitasi Dhuafa Kopsyah BMI merupakan program bantuan bagi kaum dhuafa yang bertujuan menyediakan sarana sanitasi, seperti toilet dan kamar mandi. Selain itu, terdapat program Sanimesra, yaitu pembangunan fasilitas sanitasi untuk masjid, musala, dan pesantren, serta program Sanikam, yaitu pembangunan sanitasi di area pemakaman umum. Program ini telah berjalan sejak 2017 sebagai implementasi Fatwa MUI Nomor 001/MUNAS-IX/MUI/2015 tentang pemanfaatan ZISWAF untuk kebutuhan air dan sanitasi.

Secara terpisah, Direktur Utama Kopsyah BMI, Kamaruddin Batubara, menambahkan bahwa Kopsyah BMI tidak hanya berperan sebagai koperasi syariah, tetapi juga sebagai lembaga amil zakat yang telah mendapatkan izin operasional secara nasional. “Saat ini, Kopsyah BMI mengelola zakat, infak, sedekah, dan wakaf. Dengan demikian, selain sebagai amil, kami juga berperan sebagai nadzir. Bahkan, pada 2019, kami tercatat sebagai nadzir terbaik nasional oleh Kementerian Koperasi RI,” pungkas Kamaruddin Batubara. (Togar/Humas)

Share on:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *