Klikbmi.com, Tangerang – Tidak ada matinya. Kalimat itu tepat dilontarkan untuk mengapresiasi kinerja Koperasi BMI dalam menumbuhkan usaha baru dan mengembangkan usaha anggotanya lebih maju lagi. Tiap saat bermunculan terus para pejuang ekonomi mikro yang baru dan terus tumbuh melalui pembiayaan syariah yang digulirkan oleh Kopsyah BMI. Dengan pendampingan yang terarah dan kontinu dari petugas koperasi BMI, maka usaha anggota koperasi bisa terus tumbuh dan berkembang dari waktu ke waktu.
Yanah adalah anggota Kopsyah BMI dari rembug pusat Sriwijaya yang beralamat di Desa Kiarapayung Kecamatan Pakuhaji sejak tahun 2010. Sejak awal bergabung Yanah memang sudah berjualan toko kelontongan kecil kecilan . Awal pembiayaan yang dia dapatkan saat itu hanya 600 ribu rupiah. Yanah terus konsisten mengembangkan usaha warung kelontongannya dengan sabar dan tekun. ” Waktu itu modalnya sangat minim. Barang barang pun saya beli dari pasar tradisional dan minimarket yang ada dengan harga yang sulit bersaing. Karena jumlah yang dibeli juga masih sedikit maka harganya pun lebih tinggi dari harga distributor,” ujar Yanah.
Saat ini menurut Yanah semua sudah berubah. Kopmen BMI telah mampu menyediakan berbagai kebutuhan anggota dengan harga yang lebih kompetitif. ” Alhamdulillah saat ini saya bisa membeli berbagai barang yang dibutuhkan di minimarket dan grosir Kopmen BMI terdekat di Pakuhaji. Harganya pun terjangkau dan bersaing sekarang ini, sehingga saya lebih leluasa mengatur harga jualnya agar ramai dikunjungi pembeli,” ujar Yanah.
Dalam seminggu, kini Yanah berbelanja ke Migros Kopmen BMI sebanyak tiga kali. ” Setiap belanja kurang lebih 7 sampai 8 juta .Seminggu tiga kali saya belanja ke Kopmen BMI Pakuhaji,” Ujar Yanah. Yanah mengatakan bahwa dengan arahan dan pendampingan usaha dari petugas Kopsyah BMI membuat usahanya lebih terarah dan bisa berkembang. ” Ya bersyukur sekarang saya bisa menabung dan menyimpan juga di Kopsyah BMI, baik di simpanan sukarela maupun deposito SiJaka,” Ujar Yanah. Yanah juga mengatakan bahwa pelayanan Kopmen BMI sangat memuaskan. ” Selain pelayanan ramah dan cepat, kita juga dapat fasilitas antar barang ke tempat tujuan. Kebetulan jarak ke tempat saya juga dekat kurang dari 2 km saja, ” ujar Yanah. lebih lanjut Yanah berharap ke depannya Kopmen BMI lebih variatif lagi dalam melengkapi produknya.” Ke depan saya berharap Kopmen BMI juga bisa mengadakan gas ukuran 3 kg untuk keperluan rumah tangga, karena konsumen banyak yang membutuhkan, ” kata Yanah.
Wakil Presiden Koperasi BMI, Radius Usman mengatakan bahwa Kopmen BMI terus bergerak untuk memperbaiki pelayanan, dan pemenuhan kebutuhan anggota.” Kami sedang terus berbenah, baik dari harga, kelengkapan produk, pelayanan dan penataan internal. Kuncinya retail tentu ada di sana, terutama tentang harga. Kita harus pastikan bahwa harga barang di Migros kita, terjangkau dan kompetitif. Jangan sampai ada barang yang lebih mahal dari tempat lain, sehingga anggota merasa puas dan terpenuhi kebutuhannya,” kata Radius Usman.
Radius Usman juga mengatakan bahwa pembayaran bisa dilakukan melalui uang digital yang sudah diberlakukan di Koperasi BMI, yaitu Do BMI. Dengan Do BMI, maka transaksi akan lebih fleksibel dan tidak beresiko menggunakan uang tunai, terutama mencegah penyebaran Covid 19.” Do BMI adalah uang digital yang diciptakan untuk memudahkan anggota untuk bertransaksi secara digital. Anggota yang berbelanja di Kopmen BMI dan anggota yang memiliki usaha bisa bertransaksi menggunakan aplikasi Do BMI untuk pembayarannya. Jadi simple dan tidak perlu uang tunai,” ujar Radius Usman.
Presiden Direktur Koperasi BMI, Kamaruddin Batubara mengatakan bahwa semua pergerakan usaha dari Kopmen BMI berbasis kebutuhan anggota.” Apapun kebutuhan anggota kita berusaha untuk memenuhinya. Saat ini kita memiliki kurang lebih 16 ribu warung anggota yang sangat potensial untuk diberdayakan. Kita akan fokus menggarap captive market itu. Jika kaum kapitalis saja bisa menguasai pangsa pasar saat ini, harusnya kita juga bisa melakukan yang terbaik dengan sistem ekonomi syariah yang bercirikan pemerataan ekonomi yang mensejahterakan. Koperasi BMI sedang berjuang dan punya kapasitas untuk melakukan itu semua, ” ujar Kamaruddin Batubara. (AH/klikbmi).