Seni Mengatur Keuangan Dalam Islam

Edu Syariah

Nasehat Dhuha Sabtu, 15 Januari 2022| 7 Jumadil Akhir 1443 H | Oleh : Sularto

Klikbmi, Tangerang – Berkoperasi termasuk di dalamnya mengajarkan kemampuan untuk mengatur ekonomi. Berkoperasi syariah memiliki arti lebih dalam lagi, yakni upaya mengatur keuangan secara syariah. Islam merupakan agama yang mengajarkan umatnya mengatur keuangan dengan senantiasa berhemat dan membelanjakan uang seperlunya.

Islam juga diajarkan agar kita senantiasa menyimpan  untuk masa depan. Menyimpan  adalah menyisihkan sebagian dari penghasilan yang kita dapat untuk masa depan, untuk berjaga-jaga apabila suatu saat ada keperluan yang mendesak. Mengatur keuangan menjadi lebih mudah apabila kita terbiasa melakukannya.

Menyimpan  merupakan kegiatan mengatur keuangan yang baik dan dirahmati oleh Allah SWT. Untuk meraih sukses menurut Islam kita harus bisa mengelola keuangan dengan benar dan baik.

Pertama, mengatur keuangan harus dimulai dari memperoleh uang yang halal dengan bekerja pada tempat yang halal. Penghasilan dari pekerjaan halal jauh lebih baik dibandingkan dari usaha yang haram. Uang yang berasal dari usaha yang haram atau yang biasa disebut dengan uang haram, tidak akan pernah bisa disimpan  untuk jangka waktu yang  lama. Uang haram tidak memiliki  keberkahan dan tidak dirahmati oleh Allah SWT, maka dari itu uang haram tidak akan pernah bisa ditabung. Uang haram biasanya cepat habis.

Kedua, membelanjakan uang dengan sederhana. Mengatur keuangan agar tidak cepat habis, sebaiknya kita membelanjakan uang secara sederhana dan tidak menghambur-hamburkan uang yang dimiliki. Belanja pada kebutuhan bukan pada keinginan.

Ketiga, menyisihkan sebagian rezeki untuk disimpan. Menyisihkan sebagian rezeki atau menyimpan  dalam mengatur keuangan memiliki banyak manfaat, salah satunya untuk berjaga-jaga apabila kita mengalami musibah yang membutuhkan biaya banyak. Kita tidak pernah tahu masa depan dan tidak tahu kapan kita akan berada di atas dan kapan kita akan berada dibawah. Oleh sebab itu Rasulullah menyarankan agar kita menyisihkan sebagian rezeki yang kita miliki untuk pada saat miskin dan membutuhkan.

Keempat, hindari berhutang dalam mengatur keuangan. Di saat darurat, berhutang terkadang menjadi satu-satunya jalan yang bisa ditempuh dalam mengatur keuangan.  Dalam Islam tidak dianjurkan untuk berhutang apabila tidak benar-benar dalam keadaan membutuhkan dan mendesak.Namun jika memang terpaksa berhutang, maka orang yang berhutang berkewajiban untuk mengembalikan uang yang dipinjamnya.Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW, bersabda :

“Barangsiapa hutang uang kepada orang lain dan berniat akan mengembalikannya, maka Allah akan luluskan niatnya itu; tetapi barangsiapa mengambilnya dengan niat akan membinasakan (tidak membayar), maka Allah akan merusakkan dia.” (HR. Bukhari).

Kelima, memperbanyak sedekah. Sedekah menurut Islam tidak akan membuat harta yang dimiliki menjadi berkurang atau habis. Justru salah satu keutamaan bersedekah menurut Islam adalah menambah rezeki. Karena Allah akan membukakan pintu rezeki yang selebar-lebarnya kepada orang yang senantiasa bersedekah di jalan Allah.

Keenam, tidak bersikap boros. Dalam Islam sikap boros tidaklah dianjurkan dalam mengatur keuangan, karena hal tersebut bukan termasuk dalam kebaikan. Orang yang senantiasa bersikap boros tidak akan bisa menyisihkan sebagian rezeki yang didapatnya, dan sesungguhnya orang-orang yang seperti itu termasuk kedalam orang yang merugi. Allah SWT berfirman dalam QS Al Furqon ayat 67 :

“Dan (termasuk hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih) orang-orang yang apabila menginfakkan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, di antara keduanya secara wajar,”

Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa mereka yang tidak berlebihan maksudnya adalah mereka orang-orang yang tidak boros, dan mereka itulah yang termasuk hamba Allah yang tidak merugi.

Ketujuh, berhemat dan menyimpan  untuk mengatur keuangan. Berhemat merupakan salah satu cara sukses mengatur keuangan menurut Islam. Orang pandai berhemat, maka dia pandai mengelola keuangannya dengan baik dan hal tersebut akan berdampak baik bagi masa depan orang tersebut.Menyimpan  dalam Islam merupakan sebuah hal yang baik, dan dalam sumber syariat Islam pun terdapat dalil mengenai anjuran untuk menyisihkan sebagian rezeki yang didapat untuk kebaikan orang tersebut.

Kedelapan, membuat skala prioritas dalam mengatur keuangan. Membeli segala kebutuhan sesuai dengan kadarnya, tidak kurang dan tidak lebih. Hindari membeli sesuatu yang tidak atau kurang diperlukan. Misalnya, handphone yang kita miliki masih berfungsi dengan baik namun kita sudah ingin menggantinya dengan yang terbaru.

Mari kita atur keuangan kita agar pendapatan kita berkah dan manfaat bukan hanya untuk kehidupan kita dan keluarga kita tetapi juga bermanfaat bagi sesama.

Mari terus ber-ZISWAF (Zakat,Infaq,Sedekah dan Wakaf) melalui rekening ZISWAF Kopsyah BMI 7 2003 2017 1 (BSI eks BNI Syariah) a/n Benteng Mikro Indonesia atau menggunakan Simpanan Sukarela : 000020112016 atau bisa juga melalui DO IT BMI : 0000000888. (Sularto/Klikbmi)

Share on:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *