Jadi Narasumber Dinas Koperasi Provinsi Banten, Dirops Kopsyah BMI: Sejahtera Tidak Turun Langsung Dari Langit, Tapi Harus Diusahakan,

BMI Corner

Serang, Klikbmi.com- Koperasi tidak hanya berperan dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi anggotanya, tetapi juga memajukan sektor ekonomi dan sosial di berbagai daerah. Salah satu contoh kontribusi koperasi dalam pemberdayaan masyarakat adalah melalui penyediaan akses pembiayaan bagi pelaku usaha mikro dan pendampingan usaha serta pemberdayaan. Dengan menyediakan layanan simpan pinjam dan pembiayaan syariah, Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI), membantu masyarakat mengembangkan usaha dan meningkatkan taraf hidup keluarga anggota.

Hal itu disampaikan Direktur Operasional Kopsyah BMI Sondari saat menjadi narasumber dalam acara Fasilitasi Peningkatan Ekonomi Keluarga dengan berkoperasi yang diselenggarakan oleh Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Banten di Pondok Pesantren Ashabul Maimanah, Desa Susukan, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Kamis 27 Februari 2025.

Direktur Operasional Kopsyah BMI Sondari (batik hijau) menjadi narasumber acara Dinas Koperasi dan UKM Banten di Pesantren Ashabul, Tirtayasa Serang, Kamis 27 Februari 2025.

“Seperti kata Bapak Koperasi kita Doktor Muhammad Hatta bahwa koperasi bertujuan untuk membangun kesejahteraan bersama. Bapak ibu sebagai anggota koperasi harus merubah  kehidupannya dari miskin menjadi sejahtera,”

Sondari juga mengutip QS ArRadh ayat 11. Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.”

Di depan masyarakat Tirtayasa Sondari menjelaskan bahwa ayat ini sebagai dorongan bagi kita sebagai hamba-Nya untuk berusaha, bekerja keras dan melakukan perubahan positif dalam hidup. Allah memberikan petunjuk, tetapi usaha dan kerja keras manusia juga diperlukan.

“Sejahtera itu tidak langsung turun dari langit langsung kepada kita, melainkan harus diusahakan dengan cara apa? Bekerja, menjadi nelayan, berdagang. Itu adalah suatu usaha untuk merubah hidup. Kalau kerjanya hanya lumrah bengong jelas nggak bisa, dia harus berusaha. Tidak hanya berikhtiar saja tapi harus dibarengi dengan doa,” jelas Sondari.  

Foto bersama seusai acara.

Pria yang merupakan karyawan pertama Kopsyah BMI ini juga menjelaskan sirkuit bisnis BMI Coop Group. Kopsyah BMI yang bergerak di sektor simpan pinjam dan pembiayaan syariah, merupakan anggota dari Koperasi Sekunder Benteng Madani Indonesia. Selain Kopsyah BMI, Koperasi Sekunder BMI juga beranggotakan 2  koperasi primer lainnya yakni Konsumen Benteng Muamalah Indonesia (Kopmen BMI) penjualan laptop, handphone, sepeda listrik. Dan Koperasi Jasa Benteng Mandiri Indonesia (Kopjas BMI) yang bergerak pada sektor jasa, seperti  usaha tour and travel haji & umroh, mekanikal elektrikal, percetakan dan konstruksi. Sementara Koperasi Sekunder BMI dengan aktivititas bisnis Teknologi Informasi dan Kawasan Wisata Bukit Manik Indonesia.

“Produk Koperasi BMI Group didesain untuk memenuhi semua kebutuhan anggota. Jadi tidak hanya bicara pembiayaan uang lagi, melainkan kebutuhan barang sampai rumah, jika anggota membutuhkan handphone AC, sepeda motor kita memberikan akses pembiayaan Mikro Mitra Multiguna( MMG) kemudian jika anggota butuh membangun rumah, Kopsyah BMI memiliki pembiayaan rumah tanpa DP,” paparnya.

Sondari: sejahtera itu bukan turun langsung dari langit untuk kita melainkan harus diusahakan.

Kambara mengatakan semua produk pembiayaan diberikan tanpa agunan dan tanpa Jaminan. Ini merupakan konsep syariah bahwa berbisnis diawali dengan saling percaya seperti dalam QS Al Baqarah 282 dan 283, dan jika sedang kesusahan dan tidak bisa membayar dapat diputihkan seperti perintah Allah SWT di QS Al Baqarah 280. ”Dan itu telah kita lakukan sejak tahun 2003. Jadi jangan ragu lagi untuk merubah nasib kita dengan berkoperasi. Selagi masih ada koperasi BMI di Tirtayasa” jelasnya.

Sondari menerangkan melalui Model BMI Syariah Kopsyah BMI mendidik anggotanya untuk berakhlak mulia dengan tolong menolong (ta’awun). Di Kopsyah BMI ada dua manajer yakni manajer pemberdayaan anggota dan Manajer Zakat, Infak, shadaqah dan wakaf( ZISWAF). Manajer pemberdayaan mendampingi anggota memiliki pendapatan baru melalui pembiayaan pertanian dan usaha bebek petelur hingga berhasil. Pendampingan dilakukan baik secara perorangan dan kelompok.  

Sondari juga juga memaparkan 5 Model BMI Syariah, yaitu sedekah, pinjaman, pembiayaan, simpanan, dan investasi. Model ini didukung oleh pengelolaan Zakat, Infak, Sedekah, dan Wakaf (Ziswaf) yang mencakup aspek ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial dan spiritual.

Melalui program Hibah Rumah Siap Huni (HRSH) Koperasi BMI dikenal sebagai koperasi yang suka bagi-bagi rumah gratis. Rumah gratis yang telah dibagikan hingga kini mencapai 515 unit baik kepada anggota dan non anggota. Kemudian Kopsyah BMI memiliki layanan Ambulans gratis dengan 11 armadanya. Dimana driver, e-toll dan bensin ditanggung oleh Kopsyah BMI.

Selain Kopsyah BMI, Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Banten juga menghadirkan narasumber yakni Angga Bakti Kesuma dari Lapenkopwil Provinsi Banten. Sondari hadir didampingi oleh Manajer Area 04 Ruslan Rohendi, banyak diantara mereka yang hadir, adalah anggota Kopsyah BMI Cabang Tirtayasa.  (Togar/Humas)

Share on:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *