Klikbmi.com, Tangerang – Kabar baik datang dari Koperasi BMI, Kamaruddin Batubara, Presiden Direktur Koperasi BMI diundang Presiden Joko Widodo ke Istana Kepresidenan di Jakarta untuk mengikuti Program Aksi Pemulihan Ekonomi Nasional. “Pertemuan diadakan, Kamis 23 Juli 2020 di Istana Kepresidenan Jakarta,” ungkap Kamaruddin memberikan keterangan di kantor saat ditemui redaksi klikbmi.
Kamaruddin mengatakan, terkait acara program aksi pemulihan ekonomi nasional itu, ada 100 koperasi di Indonesia yang diundang. 80 Koperasi mengikuti program aksi tersebut di Gedung Smesco dan 20 Koperasi diundang ke Istana Negara, termasuk dirinya. Kamaruddin, mengapresiasi program pemerintah dalam rangka pemulihan ekonomi nasional. “Saya pribadi mengapresiasi program pemerintah ini, artinya koperasi diperhatikan dan koperasi betul-betul mendapat angin segar atas prakarsa melibatkan kami pelaku koperasi yang tentu punya kemampuan menyentuh sampai tingkat bawah. Kami, seluruh koperasi yang diundang dalam acara ini, juga merasa dihargai Bapak Presiden Jokowi. Program percepatan pemulihan ekonomi nasional ini memang sangat penting agar masyarakat kita dapat mempertahankan kehidupan tetap dengan kualitas yang baik,” tutur Kamaruddin, yang juga merupakan penerima Tanda Kehormatan Satya Lencana Wira Karya dari Presiden Jokowi tahun 2018.
“Presiden Joko Widodo meminta agar dana bergulir Lembaga Pengelola Dana Bergulir Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB KUMKM) yang disiapkan Rp 1 triliun melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) segera dikucurkan kepada koperasi. Koperasi yang baik harus dipilih dengan cermat agar koperasi dapat memberikan kepada anggota secepat-cepatnya. Presiden mengatakan saat ini waktu yang tersisa semakin pendek dalam upaya untuk memulihkan usaha para pelaku koperasi dan UMKM di tanah Air, presiden juga mengharapkan sektor yang menopang mayoritas pelaku ekonomi di Indonesia ini tidak terimbas perlambatan ekonomi dunia akibat pandemi Covid-19. ” Kamaruddin melanjutkan penjelasannya.
Kamaruddin menambahkan dia sepakat dengan pernyataaan presiden bahwa kita hanya punya waktu untuk mengatasi hal ini Juli, Agustus, September, kalau kita bisa mengatasi ini pada kuartal keempat lebih mudah, tahun depan lebih mudah, kesempatan di bulan Juli, Agustus, September akan lebih mudah. “Saya sepakat dengan Pak Jokowi agar belanja APBN dioptimalkan dalam tiga bulan terakhir ini. Saya kira bantuan modal kerja ini akan memperbaiki likuiditas koperasi yang imbasnya akan positif untuk kesejahteraan anggota. Presiden juga menekankan pentingnya penyederhanaan proses penyaluran dana bergulir tersebut. Presiden tidak ingin koperasinya tutup baru dibantu, dengan koperasi berlikuiditas baik maka anggota yang merupakan pelaku usaha semakin berdaya dan produktif tentu akan menggerakkan ekonomi kita,” ujar Kamaruddin menutup penjelasannya (Sularto/Klikbmi).
semoga ekonomi Indonesia segera pulih,,,
Amiiin