Pemerataan Ekonomi Melalui Koperasi

Pojok Bara

#Catatan Kamaruddin Batubara

Klikbmi.com, Tangerang – Pemerataan ekonomi hanya dapat diwujudkan melalui koperasi, tidak ada pilihan lain, kecuali yang hanya mengejar keuntungan semata dan mengabadikan kemiskinan. Pada koperasi aksi saling tolong terjadi. Yang memiliki uang lebih bisa menyimpan dan yang membutuhkan pembiayaan (pinjaman) berhak untuk memperolehnya. Itulah mengapa di koperasi terjadi distribusi pendapatan yang adil.


Koperasi dari asal katanya saja, sudah menyiratkan keseimbangan dan kesamaan hak. Cooperation asal kata koperasi yang artinya kerjasama memiliki arti yang dalam tentang win-win solution. Orang yang bekerjasama berkeinginan untuk sama-sama menang. Untuk sama-sama sejahtera. Berawal dari azas kekeluargaan dan kegotong-royongan koperasi memiliki fungsi mensejahterakan semua yang terlibat.

Bahkan dengan konsep gotong-royong, orang-orang yang semula lemah ekonominya bisa bersatu untuk memperkuat secara bersama-sama kekuatan ekonominya. Kekuatan gotong – royong diyakini akan mampu mengangkat bukan hanya kesejahteraan ekonomi tetapi multiplier effect-nya mampu mendorong majunya kesejahteraan pendidikan, kesehatan, sosial dan spiritual.


Pada koperasi, kesejahteraan menjadi milik semua, bukan orang seorang saja. Berbeda dengan konsep kaplitalis yang mengedepankan manfaat individual, siapa yang punya modal mendominasi dari hulu sampai hilir. Akibatnya ekonomi yang tumbuh hanya dinikmati oleh segelintir orang saja. Penikmat kesejahteraan pada model kapitalis bertumpu pada dominasi modal segelintir orang atau kelompok. Pertumbuhan semacam ini akan mengakibatkan gap yang semakin tinggi antara si kaya dan di miskin.


Koperasi yang berhasil juga memerlukan capital, tetapi capital yang didorong oleh kekuatan komunal. Bung Hatta menyebut istilah koperasi dalam istilah kooperasi. Makna istilah ini adalah penyatuan kekuatan dari berbagai unsur masyarakat dengan segala macam tingkat ekonomi dan budaya, melebur menjadi satu untuk membangun kesejahteraan bersama.
Jika satu bangsa hanya mengejar pertumbuhan belaka, maka mudah saja bangsa ini mendatangkan investor yang memiliki kapital tak terhingga dan ini lebih banyak dari kekuatan asing, namun justru yang terjadi adalah jebakan pertumbuhan yang ada. Ekonomi menciptakan kemiskinan struktural.

Banyak orang yang akan sulit masuk pada kesejahteraan karena pelaku ekonomi didominasi segelintir orang yang membuat dia menguasai sebagian besar faktor produksi.


Secara makro jika bangsa ini serius untuk mengentaskan kemiskinan melalui pemerataan ekonomi, tidak ada pilihan lain. Bangun dan majukan koperasi. Karena berkoperasi mampu memotong vicious circle (lingkaran setan) kemiskinan. Dalam arti yang lebih mikro, kita ajak semua anggota koperasi untuk lebih giat dan partisipatif serta semakin meningkatkan militansinya, agar kesejahteraan kita semua semakin menguat. (Sularto/klikbmi)

Share on:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *