Klikbmi.com, Tangerang – Wabah pandemi Covid 19 memang membuat sejumlah kalangan usaha babak belur. Situasi tidak kondusif yang diakibatkan oleh Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dengan physical distancing nya, membuat aktifitas usaha berbagai lembaga perekonomian dan sejumlah kalangan terkendala, bahkan usahanya terhenti sama sekali. Penurunan tingkat produksi dan sulitnya bertransaksi usaha secara normal membuat masalah baru bermunculan. Selain menciptakan angka pengangguran yang melonjak tajam, juga membuat kondisi perekonomian masyarakat menurun drastis.
Koperasi BMI sebagai salah satu Koperasi Besar di Indonesia tidak luput dari dampak pandemi tersebut. Tapi lagi lagi, Koperasi BMI tetap konsisten menjalankan fungsi sosialnya dengan baik di saat situasi tidak mendukung pun. Presiden Direktur Koperasi BMI, Kamaruddin Batubara memaparkan kondisi dan kiat kiat Koperasi BMI dalam mengarungi dampak pandemi ini. Berikut hasil wawancara klikbmi.com dengan Presiden Direktur Koperasi BMI, Kamaruddin Batubara pada Selasa, (16/6) di ruang kerjanya, Kantor Pusat Koperasi BMI, di Gading Serpong Tangerang.
- Bagaimana kondisi Koperasi BMI secara umum dalam mengarungi dampak pandemi ini?
Alhamdulillah masih aman meski ketar ketir karena kita tidak pernah menduga akan seperti ini kejadiannya.
- Saat ini hampir semua lembaga perekonomian di Indonesia mengalami perlambatan pertumbuhan usahanya termasuk koperasi. Apa yang dilakukan oleh Koperasi BMI untuk mengatasi dampak pandemi Covid 19 ini ?
Selama ini rutin dilakukan pendidikan perkoperasian kepada anggota kita. Nah saat pandemi sekarang ini adalah pembuktian hasilnya. Alhamdulillah dengan sedikit edukasi kita bisa menahan rush sehingga likuiditas kita tetap terkendali. Sebenarnya jika PSBB tidak super ketat (anggota dilarang keluar rumah/lingkungan), penyaluran pembiayaan pun tetap bisa lakukan, namun karena inflow (arus kas masuk) tidak normal, maka penyaluran kita stop. Kemudian kita juga melakukan penghematan, termasuk melakukan pengurangan gaji karyawan yg nominalnya sudah di atas UMR semua, tetapi tidak untuk staf lapang, OB dan security (yg jumlahnya mencapai 70% dari total 1000 karyawan).
- Seiring dengan pemberlakuan PSBB kemarin jelas memukul aktifitas usaha dan bahkan merontokkan omzet usaha anggota dan sangat berpengaruh terhadap likuiditas dan kinerja koperasi tentunya. Dan tentu imbasnya, daya beli dan kemampuan membayar angsuran anggota juga terganggu. Bagaimana upaya Koperasi BMI dalam menyelamatkan usaha anggota sehingga Koperasi BMI bisa tetap survive?
Kita memberlakukan bebas cicilan bagi anggota yg tidak mampu karena usahanya tidak jalan dan mengajak kepada yang mampu untuk tetap menjalankan kewajibannya.
- Banyak sekali perusahaan dan lembaga perekonomian lain yang mengambil langkah akhir melakukan lay off atau PHK karyawan. Dengan jumlah karyawan lebih dari 1000 orang tentu budget Koperasi BMI, sangat besar untuk menggaji karyawan. Sementara kita lihat Koperasi BMI tetap ajeg untuk tidak melakukan PHK terhadap karyawannya. Apa yang dilakukan Koperasi BMI sebenarnya untuk melakukan efisiensi anggaran tersebut?
Kita tidak melakukan PHK sama sekali. Dasarnya adalah untuk kebersamaan meski kondisi sedang sulit. Karena belasan tahun kita tidak pernah rugi. Kerugian saat ini tentu sangat kecil dibanding keuntungan belasan tahun. Inilah ajaran syariah, susah dan senang harus bersama dalam pemahaman kepedulian dan saling mendukung.
- Selama ini Koperasi BMI dikenal sebagai koperasi pemberdayaan. Dan kita tahu dari berbagai statement anda, bahwa Koperasi BMI terus melakukan dakwah muamalah. Dalam konteks situasi saat ini, lebih spesifik dakwah muamalah yang anda maksud seperti apa ?
Bermualah itu harus untuk keuntungan dunia dan akhirat. Kemudian inti ajaran syariah itu paling tidak ada 4, yaitu Adil, Jujur, amanah dan transparan.
Sehingga kita harus adil kepada anggota dan karyawan meski dalam kesulitan, jujur dalam manajemen, amanah dalam menjaga kepercayaan anggota dan transparansi dalam keuangan. Sehingga, apapun kebijakan kita, intinya tidak boleh keluar dari konteks tersebut, maka fokus kita adalah mencari solusi untuk tetap bersama dalam kebaikan.
- Anda memperlakukan karyawan dan anggota koperasi BMI sebagai asset yang harus dijaga. Bagaimana treatment yang dilakukan terhadap mereka sehingga militansi dan partisipasinya terhadap Koperasi BMI terus meningkat terutama di saat pandemi ini?
Kita perlakukan anggota dan karyawan sebagaimana kita ingin diperlakukan orang lain. Intinya saling percaya dan saling mendukung untuk mencapai kesejahteraan bersama
- Wabah pandemi Covid 19 ini perlu dihadapi bersama sama . Bagaimana anda melihat nilai nilai solidaritas yang dibangun oleh Koperasi BMI terhadap sesama? Apa yang dilakukan Koperasi BMI untuk menunjukkan kepedulian tersebut.
Kita hadir dalam musibah ini, misalnya baru baru ini kita telah melakukan pembagian masker, hand sanitizer dan lain lain. Kemudian tumbuhnya kepedulian anggota yang mampu untuk tetap melaksanakan kewajibannya.
- Bagaimana cara yang paling tepat menurut anda untuk membumikan kepedulian terhadap sesama, terlebih di koperasi yang notabene merupakan lembaga perekonomian yang lekat dengan fungsi sosialnya?
Kita ciptakan tujuan berkoperasi itu apa. Di Koperasi BMI ada 5 tujuan utama yaitu terwujudnya peningkatan kesejahteraan dalam bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial dan spritual. Semua itu kita implementasikan dalam skim simpan pinjam dan pembiayaan, Kemudian kita praktekkan dalam kegiatan sosial yang dapat meningkatkan 5 tujuan di atas.
- Setelah melakukan operasional kembali selama dua minggu, bagaimana progress usaha Koperasi BMI. Apakah kemampuan anggota koperasi dalam beraktifitas usaha dan membayar angsuran sudah kembali normal atau masih terkendala?
Alhamdulillah kembali anggota menjalankan kewajiban dan tanggung jawabnya.. minggu pertama kolektabilitas mencapai 65% dan minggu kedua sudah 85%.Insha Allah menuju normal. Hal ini karena semua sadar Koperasi BMI adalah milik bersama yang harus dijaga dan ditumbuh kembangkan.
- Pesan apa yang ingin anda sampaikan saat ini kepada seluruh insan koperasi dan masyarakat Indonesia pada umumnya?
Mari kita jaga marwah koperasi dengan mempraktekkan bermuamalah untuk meningkatkan perekonomian, pendidikan anak-anak, kesehatan keluarga, menumbuhkan jiwa sosial dengan peduli terhadap yang membutuhkan baik anggota maupun non anggota dan kita tingkatkan praktek spritual kita dalam mendapatkan keberkahan dan ridha Allah Subhanahu Wa Ta’ala.(AH/klikbmi)