Klikbmi, Tangerang – Hari ini (Kamis, 5/8) BMT Beringharjo salah satu koperasi syariah terbesar di Indonesia melakukan studi banding virtual dengan Kopsyah BMI. Kegiatan ini dalam rangka menjalin silaturahmi. Hadir pada kegiatan kali ini pengurus dan manajemen BMT Beringharjo. Segenap pimpinan hadir pada kegiatan virtual ini.
Seperti diketahui BMT Beringharjo (KSPPS BMT Beringharjo) dimulai dari kegiatan Diklat Manajemen ZIS ( Zakat, Infaq, Sedekah) dan Ekonomi Syariah di BPRS Amanah Ummah di Leuwiliang, Bogor, Jawa Barat pada tanggal 1-5 September 1994 yang diadakan oleh Dompet Dhuafa Republika dan Asosiasi Bank Perkreditan Rakyat Syariah se-Indonesia (ASBISINDO). Selepas kegiatan tersebut dua akhwat yang merupakan Pendiri KSPPS BMT Beringharjo, yaitu Mursida Rambe dan Ninawati, mengikuti magang selama satu bulan di BPR Syariah Margirizki Bahagia Bantul Yogyakarta dan jadilah BMT Beringharjo menjelma menjadi seperti sekarang ini.
Mursida Rambe yang menjadi tokoh perubahan Republika 2016 ini pada acara studi banding virtual ini didampingi oleh pengurus dan para pimpinan cabang dari cabang BMT Beringharjo. Acara yang dihelat melalui zoom meeting ini berlangsung antusias dari jam 09.00-11.45 WIB.
Dalam sambutannya pada studi banding virtual ini, Mursida Rambe pendiri BMT Beringharjo mengatakan bahwa BMT Beringharjo ingin lebih banyak mengetahui tentang Model BMI Syariah yang diterapkan oleh Kopsyah BMI saat ini. “Maksud kita mengadakan acara ini adalah untuk belajar tentang Model BMI Syariah mengapa Kopsyah BMI saat ini bisa banyak kegiatan sosial seperti yang sekarang ini” ujarnya mengawali sambutan.
“Kita juga ingin tahu bagaimana model pengelolaan koperasi yang berhubungan dengan pemekaran. Terkait dengan bagaimana pengelolaan unit-unit usaha selain sektor keuangan” ujarnya melanjutkan.
Rambe menutup sambutannya dengan harapan agar kegiatan ini berjalan baik dan memberikan motivasi kepada manajemen BMT Beringharjo dalam mengembangkan bisnis BMT dan memajukan kesejahteraan anggota. “Kita berharap kegiatan ini akan memicu semangat BMT Beringharjo dalam memajukan BMT dan meningkatkan kesejahteraan anggota” pungkas Rambe.
Kamaruddin Batubara, Presiden Direktur Koperasi BMI dalam paparannya mengatakan bahwa Model BMI Syariah merupakan perpaduan nilai solidaritas, individualitas, kolektivisme dan semangat untuk saling tolong-menolong dan gotong royong dari pemikiran Bung Hatta diseimbangkan dengan penerapan nilai syariah. “Model BMI Syariah merupakan modifikasi dengan lima instrumen pelayanan model BMI Syariah melalui sedekah, pinjaman, pembiayaan, simpanan dan investasi. Dan 5 pilar berupa pilar ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial dan spiritual” papar Kamaruddin.
“Semua itu direalisasikan melalui semangat menabung dan mengadopsi kultur dan nilai-nilai syariah yakni menyalurkan zakat , infaq, sedekah dan wakaf (ZISWAF) yang merupakan ajaran agama Islam, yang tidak akan luntur oleh perkembangan zaman” ujar Kamaruddin melanjutkan.
“Model BMI Syariah fokus pada penguatan partisipasi anggota sehingga membentuk kemandirian dalam permodalan, yang berkarakter dalam pemberdayaan dan bermartabat dalam pelayanan. Model BMI Syariah memuat nilai-nilai humanis yang menjadikan anggota sebagai pengguna, pemilik sekaligus pengendali koperasi itu sendiri yang berlandaskan nilai nilai syariah yang universal” ujar pria lulusan IPB ini.
Diskusi yang sangat menarik ditutup Kamaruddin dengan mengatakan bahwa Model BMI Syariah sesuai untuk diterapkan di mana saja. “Model BMI Syariah ini saya kira bisa diterapkan di mana saja untuk memberdayakan anggota dan memajukan kesejahteraan anggota. Jadi saya kira segera saja dan kita ini praktisi tidak boleh terlalu banyak mikir, karena model ini memang model yang praktis dan mudah dilaksanakan. Yang kita sampaikan dari awal tadi bukan wacana tetapi apa-apa yang sudah kita laksanakan” pungkas Kamaruddin. (Sularto/klikbmi)