Klikbmi, Tangerang – Kopmen BMI merupakan Koperasi BMI Grup yang menjalankan usaha sektor riil. Hadir dipelopori oleh Kamaruddin Batubara, Kopmen BMI merupakan salah satu koperasi primer yang lahir kedua setelah Kopsyah BMI. Sejarah Kopmen BMI bermula dari ide Kamaruddin Batubara selaku anggota sekaligus presiden Direktur Kopsyah BMI yang pada tahun 2017 mendorong anggota lain untuk membangun peradaban baru koperasi Indonesia.
Saat itu Kamaruddin Batubara menggagas pembentukan koperasi yang bergerak pada bidang perdagangan, retail, sektor rill dan jasa. Ide tersebut disampaikan dalam acara Rapat Anggota Tahunan (RAT) tahun buku 2017 dan didukung penuh oleh anggota dengan keputusan menetapkan nilai Simpanan Pokok sebagai permodalan awal sebesar Rp 100.000,00 per anggota dan pembayarannya dapat dicicil. Momentumnya adalah pada tanggal 23 Nopember 2018, di Bukit Tinggi dilaksanakan Rapat Pembentukan Koperasi Konsumen yang diberi nama Koperasi Konsumen Benteng Muamalah Indonesia (Kopmen BMI).
Keyakinan Kamaruddin Batubara membangun koperasi yang maju pada sektor riil ternyata memang berbuah nyata. Dari hasil RAT Kopmen BMI Tahun Buku 2021, Kopmen BMI telah membukukan keuntungan. Berhasilnya Kopmen BMI rebound ini dipandang strategis bahwa pola kepemimpinan harus mengedepankan kaderisasi dalam manajerial. Tepat 30 November 2021 di Garut disepakati oleh anggota roda kepengurusan diteruskan oleh Radius Usman. Duet Kamaruddin Batubara bersama Radius Usman terbukti nyata mampu membangun Kopsyah BMI sedemikian hebat, anggota menunggu sentuhan Kopmen BMI di tangan Radius Usman yang saat ini menjabat sebagai Direktur Utama Kopmen BMI.
Simak juga : https://www.youtube.com/watch?v=owH2KP7j9Bw
Senin (31/1) saat jeda makan siang di Kantor Pusat Koperasi BMI kawasan Gading Serpong, redaksi Klikbmi berkesempatan melakukan wawancara ekslusif bersama Radius Usman yang merupakan Direktur Utama Kopmen BMI.
Redaksi : Kopmen BMI tahun 2021 punya catatan kinerja yang bagus, menurut Bapak sebagai Dirut Kopmen BMI indikator apa saja yang menunjukkan hal ini Pak?
Radius Usman : Kopmen berhasil rebound dari pandemi dengan mencetak profit di tahun 2021 setelah dua tahun merugi. Ini tentu bukan main, di saat pandemi kita justru positif. Kenapa bisa begitu, saya kira karena kita koperasi. Di koperasi yang benar, anggota benar-benar menjadi pasar. Kalau kita perhatikan, pasar yang ada di luar itu sebagai bonus saja. Dengan jumlah anggota baik Kopsyah BMI dan Kopmen BMI, pasar kita tentu menyebar di Banten dan Jabar. Ingat rumus ini saja Y = a +bx jadi ibarat Y itu penjualan, maka a yang kita sebut konstantanya. Jika a yang merupakan anggota koperasi bisa kita garap optimal. Maka penjualan tentu akan besar. Apalagi jika kita mampu mengoptimalkan x. x ini bisa saja komunitas di luar anggota. X ini juga bisa jadi x1, x2 dan seterusnya. Jika x semakin banyak yang kita garap tentu akan lebih besar lagi. Dan jangan lupa koefisien, koefisien ini merupakan cara kita men-treatment pasar. Semakin bagus caranya tentu akan semakin besar penjualannnya. Penjualan yang besar keuntungan juga akan lebih besar. Saya kira semua indikator naik di tahun 2021 ini.
Redaksi : Sebagai bagian dari Koperasi BMI Grup, bisnis apa saja yang saat ini masih menjadi bagian dari Kopmen BMI dan Bisnis apa saja yang saat ini menjadi alih kelola ke Kopjas BMI, lalu apa maksud pemisahan ini Pak?
Radius Usman : Divisi kontruksi dan Divisi Tour Travel berpindah ke Kopjas BMI, sedangkan bisnis migros (red-minimarket grosir) beralih menjadi divisi makanan dan minuman yang fokus memenuhi kebutuhan anggota. Jadi maksudnya adalah agar fokus pada manajemen dan adanya kesesuaian antara jenis koperasi dan jenis bisnisnya.
Redaksi : Secara umum strategi apa yang disiapkan untuk memenangkan persaingan bisnis di tahun 2022 ini bagi unit usaha Kopmen BMI yang terdiri dari divisi elektronik, toko bangunan, BMI Poin, Unit bisnis pangan dan unit bisnis minuman?
Radius Usman : Kita punya banyak strategi namun strategi penting yang ingin kita lakukan adalah membangun kemitraan dengan pedagang di pasar serta membangun jaringan warung anggota (Jawara) serta mengaktifkan kembali Doit BMI untuk pedagang pasar dan anggota. Sekali lagi anggota memiliki peran sangat penting. Mereka harus bisa mendapatkan keuntungan yang nyata, dengan konsep ini maka semua akan loyal dan membantu. Mereka membantu pun tidak dengan cuma-cuma. Setiap aktifitas mereka akan kita ciptakan bisnisnya. Semakin tinggi manfaat yang diterima anggota maka yang kembali ke kita akan lebih besar. Semua bisnis kita, kita konsepkan memberikan benefit dan profit bagi anggota. Strategi lain tentu akan dibangun sinergi besar melalui Koperasi Sekunder BMI.
Redaksi : Terlihat dalam struktur bisnis Kopmen BMI terdapat Direktur IT dan Operasional, keberadaan direktur ini apakah karena kita sudah masuk ke era 4.0 atau bahkan sebentar lagi era metaverse segera datang Pak?
Radius Usman : Direktur IT dan Operasional akan membangun digitalisasi anggota bersama manager IT. Digitalisasi dipakai untuk mengoptimalkan pasar. Harus kita sadari secara umum masyarakat kita memang belum sepenuhnya masuk ke era 4.0 yang sesungguhnya. Namun saat ini kita telah dihadapkan oleh adanya era metaverse, tentu kita tidak boleh lengah. Berubah atau tenggelam. Kita tidak boleh tenggelam dan harus berada pada posisi paling depan mengantisipasi perubahan dunia. Pokoknya kita harus menjadi yang terdepan pada era digital ini, tentu dengan keseimbangan antara kemampuan anggota dengan porsi teknologi yang dibutuhkan.
Redaksi : Bisnis Kopmen BMI bukan sekedar bisnis tetapi berbentuk koperasi, keunggulan apa yang Pak Dirut liat agar Kopmen BMI mampu menjaga eksistensi bahkan memenangkan persaingan pasar?
Radius Usman : Jawaban ini mungkin selaras dengan pertanya perama tadi. Kita punya anggota besar dan terus membesar. Jika Kopsyah BMI dan Kopjas BMI juga Kopmen BMI masing-masing mengembangkan keanggotaannya, maka sinergi besar dari Koperasi Sekunder BMI akan lebih mudah. Namun kami dari Kopmen BMI puny acara khsusus, kita harus bersinergi mendorong omzet anggota melalui penggunaan doit bmi karyawan dan anggota. Intinya sesama anggota harus kita drive untuk saling bertransaksi. Mereka harus punya uang digital dan saling bertransaksi. Transaksi antar anggota ini tentu akan balik lagi ke Kopmen BMI manfaatnya. Lalu yang kedua, kita juga melakukan sinergi besar dengan Kopsyah BMI untuk memberikan solusi keuangan terhadap anggota.
Redaksi : BMI point ini apa Pak dan apa manfaatnya bagi anggota atau masyarakat luas?
Radius Usman : BMI Point adalah bagian penting dalam ekosistem bisnis perdagangan yang akan dibangun Kopmen BMI, dalam 3 tahun kami akan menyatukan 1000 pasar di nusantara sekaligus memasok produk terbaik nusantara ke seluruh penjuru dunia.
Redaksi : Apakah Pak Dirut yakin BMI Point mampu menjadi alternatif utama memajukan pedagang atau seluruh ekosistem yang berada di pasar tradisional saat ini?
Radius Usman : Sangat Yakin, dengan Doit BMI akan terjadi transaksi antar pedagang dan anggota, program peta bahari (pembiayaan tanpa agunan bayar harian) akan membantu keuangan pedagang, selanjutnya setiap pedagang berpotensi memasok produk ke 1000 pasar Bmi Point.
Redaksi : Melalui Divisi Makanan dan Minuman Kopmen BMI masuk ke sektor pangan dan minuman, Bapak bisa jelaskan layanan utama divisi ini Pak dan berapa besar peluang bisnisnya?
Radius Usman : Beras dan kopi adalah produk utama Divisi Makanan dan Minuman. Kita akan konsen pada produk beras dan kopi, ini perlu saya ulang lagi. Divisi Makanan dan Minuman terutama kopi adalah produk terbaik nusantara, kita bersinergi dengan pasar tradisional yang memiliki produk endemik kopi akan memudahkan memasarkan ke penjuru dunia. Jadi peluangnya besar karena koperasi kita ini harus juga berorientasi pasar luar negeri untuk komoditas strategis. Namun untuk pangan basic seperti beras kita akan upayakan minimal anggota bisa menggunakan beras dari kita. Beras dari kita ini maksudnya juga beras hasil panen anggota. Meningkatnya ekonomi akan mendorong melonjaknya kebutuhan. Ini peluang yang akan semakin besar. Oia kita juga punya misi mengembalikan pulau Jawa menjadi Jawadwipa. Dengan bisnis yang kita kelola jika kita konsen betul peluang swasembada beras bisa kita ciptakan, dan ini bisa kita mulai dari anggota Koperasi BMI. Peluangnya besar karena dengan bisnis ini anggota tidak lagi mengkonsumsi beras impor tetapi beras kita sendiri.
Redaksi : Divisi elektronik menyediakan kebutuhan sekunder dan tersier, di tempat lain penyedia kebutuhan ini melimpah di pasaran. Menurut Pak Dirut, apa alasan utama anggota atau masyarakat harus membeli melalui Kopmen BMI?
Radius Usman : Jawaban saya singkat saja untuk yang ini, Kopmen BMI pasti memberikan kemudahan pembayaran dengan bersinergi dengan koperasi sekunder BMI.
Redaksi : Terakhir Pak, seberapa optimis kinerja positif Kopmen BMI ini akan diteruskan bahkan ditingkatkan pada tahun 2022 ini Pak, dan alasan utama apa yang Pak Dirut yakini keinginan Bapak ini bisa diwujudkan?
Radius Usman : Kami sangat optimis. Saya kasih tahu, jika kita memberikan kemudahan bagi orang lain maka Allah akan memberikan kemudahan juga. Dari Abu Hurairah ra, Nabi SAW, bersabda: “Barang siapa yang melepaskan satu kesusahan seorang mukmin, pasti Allah akan melepaskan darinya satu kesusahan pada hari kiamat. Barang siapa yang menjadikan mudah urusan orang lain, pasti Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat. Barang siapa yang menutupi aib seorang muslim, pasti Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat. Allah senantiasa menolong hamba Nya selama hamba Nya itu suka menolong saudaranya”. (HR Muslim, lihat juga Kumpulan Hadits Arba’in An Nawawi hadits ke 36). Bisnis ini pada prinsipnya memberikan kemudahan bagi orang lain, tidak ada bisnis jika mempersulit orang lain. Bisnis yang berkembang selalu berorientasi menyenangkan orang lain. Oia sebagai penutup kita berkoperasi itu juga untuk memberikan kesejahteraan bagi anggota dan masyarakat terutama usaha mikro, isnyallah jika kita berniat mensejahterakan mereka, kemudahan dan keberkahan akan kita dapat. Jadi jangan sampai harta hanya beredar di antara orang kaya saja. Ingat Q.S Al Hasyr (7). Doakan kinerja Kopmen BMI melaju kencang di 2022. Doa ini sekaligus optimisme kita jalani 2022. (Sularto/Klikbmi)