#PojokBara
Klikbmi, Tangerang – Semangat kerjasama dan gotong – royong harus diwujudkan dalam kehidupan masyarakat yang ber-Bhinneka Tunggal Ika. Bagaimana cara perwujudan semangat kerjasama dan gotong – royong dalam kehidupan salah satu caranya adalah dengan berkoperasi.
Manusia adalah makhluk Allah SWT (Tuhan Yang Maha Esa), selain sebagai makhluk individu (pribadi) juga sebagai makhluk sosial (zoon politicon). Sebagai makhluk pribadi setiap manusia berbeda dengan manusia yang lain. Meski begitu, karena manusia adalah makhluk sosial, manusia selalu mempunyai keinginan untuk berhubungan dengan manusia lain.
Masyarakat Indonesia selalu bergaul dan bekerja sama serta saling bantu membantu antara sesamanya. Sebagai keluarga besar, bangsa Indonesia harus bahu-membahu yang dijiwai oleh semangat kerjasama dan gotong-royong. Semangat kerjasama dan gotong-royong harus selalu dikembangkan dan dipraktikkan dalam kehidupan bermasyarakat.
Sikap ini telah lama berkembang sejak kehidupan nenek moyang bangsa Indonesia. Sekarang, semangat kerjasama dan gotong-royong telah dipraktikkan dalam berbagai bidang kehidupan sehari-hari. Gotong-royong berarti bekerja bersama-sama, tolong-menolong dan bantu-membantu secara ikhlas baik untuk kepentingan bersama maupun untuk keperluan orang-perorang.
Segala tugas akan lebih ringan bila dikerjakan secara bersama-sama yang dijiwai rasa saling memerlukan dan saling membantu. Praktik semangat kerjasama dan gotong royong dapat ditemukan dalam berbagai kegiatan dan kehidupan masyarakat. Misal di lingkungan keluarga, rukun tetangga (RT), rukun warga (RW), desa, sekolah bahkan masyarakat, bangsa dan negara. Semangat kerjasama dan kegotongroyongan juga dikembangkan dalam kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan bidang keagamaan, keamanan, pertanian dan lainnya.
Bahkan di beberapa daerah telah terbentuk lembaga-lembaga kegotongroyongan. Contoh, di Jawa dikenal sambatan, njurung, sinoman dan saya. Subak di Bali dan Mapalus di Sulawesi Utara, dan lain-lain. Semangat kerjasama dan gotong royong mengandung nilai-nilai luhur yang patut dilestarikan oleh bangsa Indonesia yang beragam. Nilai-nilai luhur gotong royong yang dimaksud, antara lain: Adanya sikap kerja sama yang tinggi, menjunjung tinggi sikap kerjasama, sikap hormat menghormati teman kerja, mengutamakan kerja keras, mengutamakan kepentingan bersama dan kepentingan diri sendir menjadi nomor dua.
Aplikasi Kerjasama Dalam Semangat Gotong – Royong
Aplikasi nyata dari kerjasama dalam semangat gotong – royong adalah berkoperasi. Bagi Koperasi BMI, berbagi santunan anak yatim, pembangunan rumah hibah, bantuan bagi dhuafa, pengobatan gratis, beasiswa, ambulans gratis, pemberian kursi roda dan berbagai kegiatan sosial adalah penjiwaan dari nilai-nilai berkoperasi yang berakar dari implementasi pilar 5 pilar pada Model BMI Syariah .
Sebagaimana kita tahu, Model BMI Syariah dibangun melalui 5 instrumen pemberdayaan yakni sedekah, pinjaman, pembiayaan, simpanan dan investasi. Model BMI Syariah memahami kesejahteraan bukan hanya dari soal ekonomi, tetapi juga pendidikan, kesehatan, sosial dan spiritual. Inilah yang disebut sebagai 5 pilar.
Kerjasama dalam semangat gotong – royong di atas kejujuran dan kesetiakawanan memberikan arti bahwa koperasi harus menjadi jalan dalam membangun kemajuan anggota dan masyarakat namun semangat kerjasama dan gotong-royong tetap harus berakar dari kejujuran dan kesetiakawanan. Tanpa semangat kejujuran maka dipastikan bahwa kebersamaan akan berujung pada saling curiga. Dan tanpa kesetiakawanan, kerjasama akan berujung pada saling tipu dan berakhir dengan kerugian bersama.
Koperasi BMI menjadikan kejujuran dan kesetiakawanan sebagai pijakan utama menuju pada anggota dan masyarakat yang mandiri, berkarakter dan bermartabat. (Sularto/Klikbmi)