Nasehat Dhuha Rabu, 29 September 2021 | 21 Shafar 1443 H | Oleh : Ust M Riza Prima, ME
Klikbmi, Tangerang – Di antara bentuk ketercelaan harta adalah kemampuan harta membuat pemiliknya menjadi orang bakhil, kikir dan tidak menunaikan hak Allah pada harta tersebut. Allah Ta’ala berfirman:
وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
“Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung.” [Q.S. Al-Hasyr/59: 9]
Orang yang beruntung pada ayat adalah orang yang terbebas dari sifat kikir, pelit dan bakhil, orang yang selamat dari sifat buruk tersebut adalah orang yang beruntung dan berhasil. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam juga bersabda:
“إِيَّاكُمْ وَالظُّلْمَ، فَإِنَّ الظُّلم ظلماتٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، وَاتَّقُوا الشُحَّ، فَإِنَّ الشّحَّ أَهْلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ، حَمَلَهُمْ عَلَى أَنْ سَفَكُوا دِمَاءَهُمْ واستَحلُّوا مَحَارِمَهُمْ”.
“Jauhilah perbuatan aniaya, kerena sesungguhnya perbuatan aniaya itu adalah kegelapan kelak di hari kiamat; dan takutlah kalian terhadap sifat kikir, karena sesungguhnya sifat kikir itu telah membinasakan orang-orang terdahulu sebelum kalian. Karena sifat kikir mendorong mereka untuk mengalirkan darah mereka dan menghalalkan kehormatan mereka.” [H.R. Muslim no. 2578 dan Ahmad dalam Musnad 3/323]
Allah Ta’ala berfirman:
وَلَا يَحْسَبَنَّ الَّذِينَ يَبْخَلُونَ بِمَا آتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ هُوَ خَيْرًا لَهُمْ بَلْ هُوَ شَرٌّ لَهُمْ سَيُطَوَّقُونَ مَا بَخِلُوا بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat.” [Q.S. Ali Imran/3: 180]
Maksud ayat di atas, janganlah sekali-kali orang yang kikir mengira bahwa harta yang dikumpulkannya itu bermanfaat bagi dirinya, bahkan harta itu merupakan mudarat bagi agamanya, dan adakalanya mudarat pula bagi kehidupan dunianya. Kemudian Allah memberitahukan kepada kita apa yang akan terjadi dengan harta benda orang yang kikir kelak di hari kiamat. Untuk itu Allah Swt. Berfirman, “Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat.”
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
«لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ بَخِيلٌ» .
“Tidak akan masuk surga orang yang bakhil.” [H.R. At-Tirmidzi dari Abu Bakar Ash-Shiddiq no. 1964]
Kesimpulan
Harta sejatinya dimakna positif dan baik oleh Allah karena harta sarana beribadah kepada Allah dengan menunaikan zakat, sedekah dan wakaf misalnya. Namun adakalanya harta berubah menjadi sesuatu yang negatif dan tercela, yaitu ketika kecintaan kepada harta menyebabkan pemiliknya menjadi bakhil dan tidak menunaikan hak Allah dalam harta. Karenanya, orang yang mampu mengendalikan sifat bakhilnya dan menunaikan hak Allah maka keberuntungan dunia akhiratlah untuknya.
Mari terus ber-ZISWAF (Zakat,Infaq,Sedekah dan Wakaf) melalui rekening ZISWAF Kopsyah BMI 7 2003 2017 1 (BSI eks BNI Syariah) a/n Benteng Mikro Indonesia atau menggunakan Simpanan Sukarela : 000020112016 atau bisa juga melalui DO IT BMI : 0000000888. (Sularto/Klikbmi)