Alhamdulillah, Kopsyah PSB Asal Kota Bandung Siap Adopsi Model BMI Syariah Di Cabang Barunya

BMI Corner

Tangerang, Klikbmi.com– Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI) menerima kunjungan para pengurus dan pengelola Koperasi Paguyuban Sakinah Berkah (PSB) Kota Bandung, Senin 13 November 2023. Ini merupakan studi kedua koperasi tersebut di Kantor Pusat Koperasi BMI Grup.

Dalam agenda yang difasilitasi BMI Institute itu, PSB ingin mengenal lebih jauh aplikasi Model BMI Syariah dan operasional rembug pusat Kopsyah BMI di lapangan. Kunjungan mereka diterima langsung oleh Direktur Keuangan Kopsyah BMI Makhrus, Manajer Pemberdayaan Anggota Kopsyah BMI  Muhammad Suproni, Manajer Diklat Koperasi Sekunder BMI M Sehnuri dan Staf Kelembagaan Nurjannah Lubis.

Ketua Pengurus Koperasi Syariah PSB Deni Nurjaman mengatakan, pada kunjungan pertama mereka mendapatkan banyak insight (pengetahuan) baru mengelola koperasi yang tidak hanya bertumpu pada bisnis semata, namun juga sebagai koperasi pemberdayaan dan sosial sesuai syariah.

”Melihat implementasi Model BMI Syariah yang Pak Kamaruddin Batubara sampaikan pada kunjungan kami yang pertama. Kami berfikir, kalau bangun cabang baru harus pindah mahzab ke Model BMI Syariah. Rencananya kami akan buka cabang pelayanan baru yang sebelumnya di Antapani sekarang mulai ke kawasan padat Kota Bandung Timur seperti Arcamanik, Cibiru, Kiara Condong dan sekitarnya,” jelasnya.

Studi tiru kedua Koperasi Syariah PSB di Aula Yasriel Muttaqien, Kantor Pusat Kopsyah BMI, Bilangan Gading Serpong, Tangerang.

Deni mengatakan, berdirinya Koperasi PSB bertujuan untuk melepaskan ketergantungan warga dari  bank keliling. Selama 7 tahun berdiri, PSB menyalurkan qardhul hassan (pinjaman) hampir 25 persen kuota penyalurannya.

Pinjaman Qardhul Hasan adalah jenis pinjaman yang diberikan kepada pihak yang membutuhkan dengan kriteria tertentu. Pinjaman ini bersifat sosial, sehingga peminjam hanya mengembalikan sejumlah pokok pinjaman tanpa margin.

”Dari 7 tahun lalu sampai sekarang kami belum BEP meskipun koperasi kami sudah mandiri. Anggota kami sekarang baru sekitar 2.000 orang. Tujuan kami memberikan porsi Qardhul Hassan yang besar karena ingin mengubah status seorang mustahiq menjadi muzakki. Dan apa yang dilakukan oleh Kopsyah BMI harus kami adopsi karena cocok dengan masyarakat Kota Bandung, sosial dan pemberdayaannya jalan bersama,” jelas Deni.

Sementara Direktur Keuangan Kopsyah BMI Makhrus menyampaikan, untuk membangun koperasi modern ada beberapa syarat. Pertama, selalu mengajak masyarakat menjadi anggota koperasi. ”Koperasi BMI Grup memiliki asset di atas Rp1 triliun karena semangat anggota. Dan para pengurus, pengawas, pengelola dan anggotanya punya semangat membangun koperasi ini besar,” jelasnya.

Direktur Keuangan Kopsyah BMI Makhrus.

Ia mengatakan, Kopsyah BMI memiliki tagline Melayani Dengan Hati Nurani. Dalam memilih anggota, Kopsyah BMI tidak memandang bahwa mereka adalah orang kaya yang menguntungkan atau orang miskin yang menjadi beban, bahkan kopsyah BMI hadir dalam setiap kebutuhan semua anggota.

Semakin miskin seseorang, itulah yang menjadi prioritas terhadap akses produk dari KopsyaH BMI. Dengan Model BMI Syariah diharapkan akan tumbuh kebanggaan dan loyalitas anggota dalam berkoperasi. Sama halnya dengan semangat berkoperasi, mengubah status orang dari mustahiq menjadi muzakki.

”Kami yakin pinjaman Qardhul Hasan oleh Kopsyah PSB menjadi modal sosial yang sangat diterima di sisi masyarakat. Kendati demkian, harus diiringi dengan produk pembiayaan yang mendorong agar usaha anggota semakin maju dan berkah,” ujar Makhrus.

Dalam pertemuan itu, rombongan Kopsyah PSB juga mempelajari keanggotaan BMI, syarat keanggotaan lalu standar operasional prosedur pelayanan mulai dari koordinasi dengan Dinas Koperasi, pertemuan umum, pendidikan koperasi, latihan wajib Kumpulan (LWK), uji kelayakan (UK) hingga terbentuknya rembug pusat.

Ketua Pengurus Kopsyah PSB Kota Bandung Deni Nurjaman.

Manajer Diklat Sehnuri mengatakan, rombongan diajak ke Kantor Kopsyah BMI Cabang Cisauk Tangerang untuk mempelajari standarisasi rembug pusat, aktivitas rembug pusat dan pasca rembug pusat . Rombongan juga bisa mempelajari form pendaftaran anggota, analisis pembiayaan dan lain-lain. ”Kegiataan ini dilakukan selama dua hari,” tandasnya.

Untuk diketahui, tujuan berkoperasi Kopsyah BMI ditegaskan dalam Model BMI Syariah memiliki lima pilar pemberdayaan yaitu ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial, dan spiritual. Kelima pilar tersebut dijalankan dengan lima instrumen yaitu Sedekah; Pinjaman; Pembiayaan; Simpanan dan Investasi melalui pengembangan budaya menabung; dan pemberdayaan Zakat, Infaq, Sedekah, Wakaf (ZISWAF).

Dengan tujuan yang jelas melalui Model BMI Syariah tidak heran jika Kopsyah BMI semakin dipercaya oleh anggota dan masyarakat. Setelah memiliki 100 cabang, kini koperasi dengan aset lebih dari Rp1,1 triliun lebih itu terus menggenjot program sosial dan pemberdayaanya dirasakan masyarakat di Banten dan Jawa Barat. Mulai dari Gerakan Seribu Sajadah dan Al Quran (Geser Dahan), Sanitasi Masjid, Mushola dan Pesantren (Sanimesra), Sanitasi Dhuafa, Santunan dhuafa, santunan anak yatim, beasiswa, pelayanan ambulans gratis (bensin, sopir dan e-toll ditanggung BMI) dan lain-lain.

Bagi koperasi dan lembaga keuangan lain yang akan mengadakan studi tiru ke Koperasi BMI Grup bisa menghubungi Sehnuri, Manajer Diklat Koperasi Sekunder BMI di 0856-9575-1994. (togar/humas)
Share on:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *