لَن تَنَالُوا۟ ٱلْبِرَّ حَتَّىٰ تُنفِقُوا۟ مِمَّا تُحِبُّونَ ۚ وَمَا تُنفِقُوا۟ مِن شَىْءٍ فَإِنَّ ٱللَّهَ بِهِۦ عَلِيم
Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya. (QS Al Imran : 92)
TANGERANG – Kementerian Koperasi dan UKM RI memang tak salah jika menobatkan Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI) Koperasi pengumpul wakaf terbaik se Indonesia pada tahun 2018. Konsistensi, militansi dan semangat anggotanya untuk menyalurkan wakaf melalui uang, memang patut diacungi jempol.
Selain sebagai bekal amal ibadah di akhirat, para anggota BMI punya banyak motivasi untuk berwakaf di BMi, yakni program-program wakaf yang dibawa sangat menyentuh kebutuhan dasar mereka. Salah satunya program wakaf pembangunan rumah sakit gratis.
Program inilah yang menginisiatif Ibu Aminah (47) menyertakan dua anggota keluarganya berwakaf di BMI. Anggota Rembug Pusat Burung Camar Kantor Kopsyah BMI Sepatan Tangerang ini memasukkan namanya, suami dan almarhumah mertuanya ke dalam program wakaf BMI, masing-masing sebesar Rp 1 juta.
Ia dan suaminya Khairul Anin sudah melunasi wakafnya, saat ini dirinya tengah mencicil wakaf untuk sang mertua, Mursiyah yang wafat tiga tahun silam di usia 90 tahun.
Perlu diketahui, Kopsyah BMI memberikan empat opsi tujuan berwakaf yang hendak dituju oleh para wakif. Diantaranya ; pembelian produktif berupa sawah 100 Ha untuk kemaslahatan seluruh anggota. Kemudian pembangunan masjid yang refresentatif, lalu rumah sakit gratis untuk anggota, dan untuk membangun sarana pendidikan dari mulai taman kanak kanak hingga perguruan tinggi termasuk Rumah Tahfiz Al-Quran.
“Alhamdulillah, saya bersyukur sekali menjadi anggota BMI. Selain mendapatkan pembiayaan, saya pun bisa menabung bekal dunia akhirat di BMI dan tentunya selama rembug pusat, kami bisa berinfaq lewat celengan hijau yang saban pertemuan selalu dibawa petugas (staf lapang BMI),” ujarnya saat ditemui Klik BMI di rumahnya Desa Lebakwangi, Kecamatan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang, Jumat (2/7).
Alasan tertariknya ikut berwakaf karena ada program rumah sakit gratis BMI. Dirinya berharap dan berdoa BMI bisa segera merealiasikan program tersebut. “Saya senang sekali, saya dan suami mencapai nilai wakaf Rp 1 juta sesuai dengan komitmen awal saya, Walaupun dicicil, alhamdulillah sudah tercapai dan sekarang tengah mencicil untuk mertua,” paparnya.
Menjadi anggota Koperasi BMI, membuat Aminah semakin menggali potensi dirinya sebagai Sekretaris Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kecamatan Sepatan Timur. Ia menjelaskan koperasi merupakan menjadi program kerja (Pokja) II PKK yakni mengelola Program Pendidikan dan Ketrampilan dan Pengembangan Kehidupan Berkoperasi.
“Dalam program prioritas Pokja II, para kader PKK diajak untuk memecahkan persoalan permodalan melalui lembaga koperasi. Saya pun mengajak anggota PKK Lebakwangi untuk ikut menjadi anggota BMI, untuk mengakses pembiayaannya,” ujar Aminah yang sejak 2007 sudah bergabung menjadi anggota BMI.
“Semua program sosial dan pemberdayaan BMI semuanya cocok dengan program kerja PKK, seperti kesehatan lingkungan yang dibawa BMI lewat hibah rumah siap huni (HRSH) masuknya ke Pokja III yakni mengelola program Pangan, Sandang, Perumahan dan Tata Laksana Rumah Tangga,” tambahnya.
Dihubungi terpisah Presiden Direktur Koperasi BMI, Kamaruddin Batubara mengungkapkan rasa syukurnya bahwa anggota Kopsyah BMI konsisten dalam menyalurkan wakafnya selama ini. ” Saya bersyukur kesadaran anggota Kopsyah BMI dalam menyalurkan wakafnya terus meningkat. Karena lewat amal jariyah lah, salah satunya dengan wakaf melalui uang ini, Insha Allah akan menjadikan pahala dan amal saleh kita nanti terus mengalir hingga di akhirat kelak. Wakaf Bapak dan ibu yang disalurkan melalui Kopsyah BMI, akan dijadikan wakaf produktif yang kemanfaatannya akan terus dirasakan secara langgeng oleh umat sehingga pahalanya tidak akan pernah berhenti mengalir kepada kita, walaupun kita sudah tiada kelak, ” ujar Penulis Buku Best Seller Model BMI Syariah terbitan Kompas Gramedia tersebut.
(gar/KLIKBMI)