BMI Goes To School, Kambara Gugah Semangat Milenial Untuk Berkoperasi

Bogor, Klikbmi.com – Koperasi berperan penting dalam pemerataan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Dalam perkembangannya koperasi berprinsip pada Pasal 33 UUD 1945 yang mengandung ciri khas dari bangsa ini yakni gotong royong. Tentunya, koperasi harus dikenalkan sejak usia dini.

Untuk itu sebagai bentuk kepedulian pendidikan koperasi, Koperasi BMI Grup mengadakan program BMI Goes To School. Tepat di Hari Rabu 7 September 2022, BMI Goes To School menghelat Seminar perkoperasian kepada 200 lebih siswa SMK Bina Nusantara (Binus) Yayasan Tunas Harapan Islami, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Selain seminar perkoperasian, Presiden Direktur Koperasi BMI Grup Kamaruddin Batubara bersama Ketua Yayasan Tunas Harapan Islami Muhtadin melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU). Kamaruddin Batubara juga menggugah semangat berkoperasi. Selain pendidikan perkoperasian, peserta juga mendapatkan wawasan mengelola kehumasan dan public relations (PR) dari Manajer Humas, Litbang dan Kelembagaan Koperasi BMI Sularto.

Atraksi Pencak Silat Satria Muda Indonesia menyambut kehadiran Presdir Koperasi BMI Grup beserta rombongan. Pagi tadi, suasana meriah menyelimuti halaman SMK Binus yang dikelilingi perkebunan dan sawah itu. Meski berada di pelosok, SMK Binus menjadi permata di tengah semakin tingginya biaya pendidikan.

Pasalnya, pihak yayasan membebaskan biaya sekolah ini dari SD sampai SMK, alias gratis. Istimewanya lagi, SMK Binus memiliki jurusan ekonomi syariah dan keuangan mikro. Lahan sekolah dan operasional dibangun dari kantong pribadi dan sang ketua yayasan. ”Kalau di Tenjo atau sekitar Bogor Barat, mungkin baru SMK kami yang memiliki jurusan keuangan mikro ini,” terang Ketua Yayasan Tunas Harapan Islami Muhtadin.

Dalam sambutannya, Muhtadin mengatakan bahwa, seminar ini dilaksanakan untuk menjawab tantangan era milenial serta pengetahuan dan pendalaman dalam bidang koperasi. ”Saya mengapresiasi atas kesediaan dari Bapak Presdir Koperasi BMI bisa hadir di sekolah kami yang di pelosok ini. Untuk memberikan wawasan anak didik kami betapa pentingnya koperasi dalam membangun ekonomi bangsa sekarang,” ujarnya.

Selain itu, sambung Muhtadin, tema yang diusung dalam acara ini sangat cocok untuk dibahas dan dilaksanakan karena persis dengan semangat SMK Binus yang ingin mencerdaskan anak didiknya dengan ilmu terapan yang baru. ”Dengan program BMI Goes To School ada pengembangan serta pelibatan generasi milenial dalam koperasi,” tambahnya.

Presiden Direktur Koperasi BMI Group Kamaruddin Batubara, mengatakan program BMI Goes To School tidak hanya menitikberatkan pada pelatihan semata, melainkan juga menjadi wahana magang milenial untuk menggali potensinya agar berdaya dan siap terjun di dunia kerja. BMI Goes To School juga menunjang pembelajaran, sehingga siswa bisa semakin baik dan siap kerja.

”BMI membuka kesempatan bagi sekolah-sekolah lain untuk mengajukan diri dalam program BMI Goes To School. Ayo kita kampanyekan koperasi. Karena koperasi adalah amanah bapak pendiri bangsa kita dan koperasi juga yang diatur pertama dalam konstitusi kita,” jelas pria yang akrab disapa Kambara. Diketahui salah satu alumnus SMK Binus juga telah menjadi Karyawan Kopsyah BMI Cabang Pasar Kemis yang sebelumnya magang di Kantor Kopsyah BMI Cabang Jambe.

Dalam seminar itu, Kambara menegaskan pemikiran Bung Hatta tentang koperasi yang berasal dari khitah tolong-menolong. Bung Hatta katakan untuk melawan kapitalisme tidak ada cara lain kecuali dengan gotong-royong. ”Koperasi itu milik bersama, milik anggotanya. Koperasi juga independen, tidak ada intervensi dari luar. Lalu apa bedanya dengan PT? siapa yang tahu saya kasih hadiah,” ujar Direktur Utama Kopsyah BMI itu dalam quiz bersama peserta seminar.

Kambara menerangkan koperasi BMI bukan sekedar simpan pinjam semata, melainkan juga sosial dan pemberdayaan. Dijelaskannya, masyarakat yang ikut bergabung menjadi anggota Kopsyah BMI mendapat dua keuntungan. Pertama membawa berkah karena membantu orang lain, sambil menyimpan dananya di koperasi untuk membantu usaha anggota-anggota yang lain.

”Kita gotong royong membantu yang membutuhkan karena ini hal yang baik seperti perintah Allah SWT di Al-qur’an pada surat Al-Maidah ayat 2, yang artinya: “Tolong menolonglah kalian dalam kebaikan dan takwa, dan janganlah kalian tolong-menolong dalam perbuatan dosa dan pelanggaran. BMI sekarang melakukan itu. Kita sudah membangun 381 rumah gratis baik kepada anggota dan non anggota, baik sanitasi dhuafa, ambulans gratis, dan program sosial dan pemberdayaan lainnya. Semoga apa yang kita lakukan menjadi pahala yang akan menolong kita baik di dunia dan akhirat kelak,” terangnya.

Kambara menegaskan dalam koperasi yang terpenting adalah membangun komitmen bersama. Dalam presentasinya, Kambara juga menanamkan sikap jujur kepada para siswa. ”Majunya koperasi harus dikelola dengan profesional. Profesional dalam manajemen tentunya menyangkut banyak aspek. Mulai dari SOP sampai dengan gaji juga harus professional. Gaji koperasi juga harus tinggi artinya sesuai dengan pekerjaannya, sesuai dengan aturan yang berlaku. Gaji di BMI minimal dengan UMR Tangerang. Inilah komitmen professional kita. Dan kalau ada yang menggelapkan seperak pun akan kami pecat, karena inilah bentuk BMI yang menjunjung tinggi arti kejujuran,” tandasnya.

Setelah seminar perkoperasian, Manajer Humas Litbang dan Kelembagaan Koperasi BMI Sularto memberikan materi kehumasan dan public relations (PR). Ia juga mengajak para peserta seminar mengupload sesuatu yang menarik dari SMK Bina Nusantara ke media sosial. Misalkan keistiqomahan Yayasan menggratiskan semua biaya sekolah di sini.

Sularto juga mengingatkan agar para peserta menjadi subscriber semua media sosial Koperasi BMI Grup untuk mendapatkan pendidikan koperasi. ”Ayo, jangan malu-malu, tunjukkan kehebatan sekolah kita ke masyarakat luar. Inilah bentuk kehumasan yang bisa kita lakukan lewat media sosial,” pungkasnya.
(Togar Harahap/Klikbmi)