Tangerang, klikbmi.com – Koperasi Syariah BMT Berkah Insan Mulya (Kopsyah BMT BIM) bersilaturahmi ke Kantor Pusat Koperasi BMI Grup di Gading Serpong, Tangerang, Rabu 8 Maret 2023. Berpusat di Kota Tuban Jawa Timur, Kopsyah BIM merupakan koperasi syariah beranggotakan 55 ribu dengan 26 cabangnya di Pantura Jatim. Meliputi Kabupaten Lamongan, Gresik, Bojonegoro dan Tuban sendiri. Rombongan diterima langsung oleh Presiden Direktur Koperasi BMI Grup Kamaruddin Batubara.
Ketua Pengurus Kopsyah BMT BIM Jiyanto mengatakan, tujuan dari silaturahmi ini adalah menimba ilmu serta mengenal lebih jauh ekspansi bisnis Koperasi BMI Grup untuk melayani kebutuhan anggotanya. Ia mengatakan, tepat pada 7 April 2022 lalu, BMT BIM baru saja melaunching unit usaha mini marketnya yang bernama BIM Mart.
”Kami datang dari Tuban untuk menimba ilmu dari para pengelola Koperasi BMI Grup dalam mengelola tiga koperasinya sekaligus. Alhamdulillah, kami disambut langsung oleh Pak Kamaruddin Batubara dari beliau kami ingin mendapat resep-resepnya sampai bisa konsisten membangun koperasi yang awalnya KSPPS kini menjadi holding dengan tiga koperasi primernya,” jelasnya.
Jiyanto tak datang sendiri. Dalam lawatannya ke BMI, ia membawa Sekretaris Kopsyah BIM Redup Setyo dan Bendahara Kopsyah BIM Ikwan Edi P. Dijelaskannya, Industri jasa keuangan syariah di Tuban terus berkembang dan semakin mendapatkan tempat di hati masyarakat. Ini tidak lepas dari sistem syariah dinilai lebih mencerminkan keadilan dan menggerakkan sektor riil. Terkait dengan aturan koperasi dari kementerian koperasi, BIM diminta untuk melakukan spin off agar sesuai aturan yang ada.
”Untuk itu, keinginan kami ke sini adalah belajar dari BMI bagaimana membentuk koperasi sektor riil. Tentunya dalam dalam upaya peningkatan kualitas kelembagaan dan pengembangan usaha koperasi,” jelasnya.
Dalam sambutannya, Presdir Koperasi BMI Grup Kamaruddin Batubara mengatakan, bisnis koperasi, bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan anggota saja, tetapi juga mengembangkan potensi anggota, dan ini harus dilakukan melalui pemekaran atau spin off.
Koperasi BMI Grup memiliki tiga koperasi primer yakni Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI) di sektor simpan pinjam dan pembiayaan syariah. Kemudian di sektor riil dan perdagangan adalah Koperasi Konsumen Benteng Muamalah Indonesia (Kopmen BMI).
”Dan koperasi primer di sektor jasa adalah Koperasi Jasa Benteng Mandiri Indonesia. Ketiga koperasi primer ini sinergikan dalam sinergi besar melalui Koperasi Sekunder Benteng Madani Indonesia (Koperasi Sekunder BMI) untuk memperkuat sirkuit ekonomi dalam ekosistem bisnis BMI,” jelas pria yang karib disapa Kambara tersebut.
Kambara mengatakan anggota adalah pemilik, pengguna dan pengendali. Koperasi memiliki keunggulan karena anggota adalah captive market. Anggota yang ingin rumahnya direnovasi bisa dibangun oleh Kopjas BMI dari divisi konstruksi dan bahan bangunan disediakan oleh Kopmen BMI dari toko bangunan. Jika uangnya kurang bisa pembiayaan dari Kopsyah BMI.
“Lantas siapa yang bekerja dan membangun rumah anggota tersebut yakni karyawan-karyawan dari keluarga anggota Koperasi BMI juga. Sama halnya dengan hibah rumah siap huni (HRSH) gratis. Jumlahnya kini mencapai 400 unit. Jika HRSH-nya ada di Subang, kita pun memakai jasa tukang dari anggota, hal yang sama kita lakukan di daerah lain,” terang Kambara.
Kambara menegaskan dalam proses membangun spin off perlu disusun skema sirkuit bisnis yang tepat antar koperasi primer yang dibentuk agar bisa saling menopang dan bersinergi. Pendanaan Koperasi BMI Grup berasal dari koperasi primer, untuk Kopsyah BMI telah banyak bekerjasama dengan mitra kerja baik dalam negeri maupun luar negeri.
Selain Presdir Koperasi BMI Grup, rombongan BMT BIM disambut Ketua Pengawas Syariah Kopsyah BMI H Hendri Tanjung, Wapresdir Koperasi BMI Grup Radius Usman, Direktur Keuangan dan Administrasi Kopsyah BMI Makhrus dan Direktur Bisnis dan Pemberdayaan Kopsyah BMI Casmita.
(Togar Harahap/Klikbmi.com)