اتَّقِ اللَّهِ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعْ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ
“Bertakwalah di manapun kalian berada, dan ikutilah keburukan dengan kebaikan. Niscaya ia akan menghapus keburukan tersebut. Dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik.” (HR Tirmidzi)
Pandeglang, Klikbmi.com – Program Hibah Rumah Siap Huni (HRSH) gratis merupakan bagian dari upaya Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI) untuk mewujudkan peradaban baru koperasi Indonesia yaitu koperasi yang besar, mandiri, berkarakter, dan bermartabat serta pemberdayaan dan peduli pada sesama.
Seperti yang ditegaskan oleh Presiden Direktur Koperasi BMI Group Kamaruddin Batubara bahwa Kopsyah BMI senantiasa hadir memberi solusi atas problematika anggota dan masyarakat serta terus berjuang untuk pemerataan ekonomi di antaranya dengan hibah rumah gratis.
Konsistensi itu dibuktikan dengan penyerahan dua unit rumah hibah rumah siap huni (HRSH) unit ke 369 dan 370 untuk warga Kabupaten Pandeglang, Banten, Kamis 30 Juni 2022. Dua warga Pandeglang yang beruntung itu adalah Ibu Enah dan Ibu Ecih.
Baik Enah dan Ecih, keduanya adalah tulang punggung di keluarganya. Enah (51 tahun) merupakan penerima HRSH ke 369 berstatus non anggota asal Kampung Cinusa, RT 011, RW 006, Desa Munjul, Kecamatan Munjul. Sementara Ibu Ecih (50 tahun) sudah empat tahun menjadi anggota Kopsyah BMI Pelayanan Cabang Menes. Penerima HRSH ke 370 itu berasal dari Kampung Kadubadak, RT 05, RW 02, Desa Babakanlor, Kecamatan Cikedal.
Bulan Juni ini, Koperasi BMI telah menyerahkan 9 unit rumah gratis. ke-9 unit HRSH yang diserahkan masing-masing berada di Kabupaten Tangerang (3 unit), Kabupaten Serang (2 unit), Kabupaten Bogor (2 unit) dan Kabupaten Pandeglang (2 unit). Dengan total 370 unit rumah gratis yang telah diserahkan BMI baik kepada anggota dan non anggota sejak program HRSH digulirkan pada Tahun 2015 silam.
Rumah gratis BMI ke 369 berawal dari penelusuran Manajer Cabang Picung Syarif Hidayat ke Desa Munjul. Melalui informasi Kades Munjul Iip Suramiharja, Syarif dipertemukan dengan Ibu Enah. Rumah Enah yang jauh dari kata layak. bangunan yang terbuat dari bambu sudah terlihat rapuh dan sudah rusak di semua sudut bangunan.
Letak bangunan yang tidak jauh dari sawah dan tanah yang lebih rendah dari jalan menjadi penyebab tergenang air saat musim penghujan. ”Kalau musim hujan, rumah Ibu Enah selalu tergenang banjir,” ujar Syarif Hidayat kepada Redaksi KlikBMI.
Masalah biaya yang membuat Enah dan suaminya Karta harus bertahan di posisi tersebut. Ibu Enah tinggal bersama suami dan kedua anaknya. Suaminya bernama Karta mengalami kebutaan. Kebutaan itu dialami tak lama setelah digigit ular tanah. Kondisi itu membuat Enah menjadi tulang punggung keluarganya. Untuk menghidupi ketiganya, Enah bekerja sebagai buruh tani.
Enah baru mendapatkan penghasilan jika para tetangganya yang memiliki sawah membutuhkan tenaganya. Seperti menanam padi, ngoyos (membersihkan rumput di sela tanaman padi) dan musim panen. Namun, panggilan itu kadang tak tentu.
Setali tiga uang dengan Enah, Ecih adalah seorang janda yang hidup berdua bersama seorang putranya di Desa Desa Babakanlor, Kecamatan Cikedal. Hidup di dalam satu rumah yang kurang layak membuatnya harus berkerja keras sebagai buruh emping.
Setiap hari, Ecih berpikir untuk membangun rumahnya yang hampir menyentuh tanah. Namun, apa daya lagi-lagi terhalang masalah biaya. Dalam sehari, Ecih mengantongi pendapatan Rp40 ribu, itupun sebagian besar untuk memenuhi kebutuhan hariannya, sementara sisanya ia tabung di simpanan sukarela Kopsyah BMI.
”Bu Ecih sudah lama menabung di BMI, sedikit demi sedikit. Dan harapannya tabungan itu bisa untuk memperbaiki rumah ala kadarnya. Alhamdulilah, lewat wasilah menjadi anggota Kopsyah BMI, pengajuan pembangunan HRSH untuk Ibu Ecih akhirnya di setujui oleh Ketua Pengurus Kopsyah BMI Pak Kamaruddin Batubara,” terang Manajer Cabang Menes Prima Laksanawibowo.
”Setelah melihat rumahnya dibangun, Ibu Ecih menangis terus dan mengucapkan banyak terima kasih kepada Kopsyah BMI. Alhamdulillah, berkat adanya bantuan ini masyarakat sekitar pun akhirnya banyak yang bergabung dengan menjadi anggota Kopsyah BMI,” tambah Prima.
Presiden Direktur Koperasi BMI Grup Kamaruddin Batubara mengatakan BMI akan terus membagikan rumah gratis pada masyarakat baik anggota maupun non anggota. Program HRSH ini dapat berjalan karena dukungan nyata dari seluruh anggotanya.
Penerima Rekor MURI sebagai Penggagas Program Hibah Rumah Siap Huni Melalui Koperasi ini mengajak masyarakat untuk bergabung dengan Kopsyah BMI agar semakin banyak masyarakat yang terbantu. Bahwa koperasi sesuai dengan undang-undang koperasi dan sesuai dengan cita-cita Bung Hatta harus mampu menjawab persoalan baik anggota koperasi maupun masyarakat.
”Sehingga dalam aksi bagi rumah gratis BMI, kita tidak membedakan apakah penerima harus anggota BMI atau bukan. Koperasi harus hadir dalam solusi sandang, pangan dan papan. Koperasi harus hadir meningkatkan perekonomian baik lokal maupun nasional,” tandas Penerima Satyalancana Wirakarya dari Presiden RI di Hari Koperasi Nasional Tahun 2018 itu.
(Togar Harahap/Klikbmi)