Klikbmi.com, Tangerang – Di era industrialisasi 4.0 ini, layanan teknologi yang aplikatif bukan lagi keharusan tetapi sudah menjadi kebutuhan. Hampir semua sektor kehidupan ditopang oleh layanan teknologi digital yang serba cepat, praktis dan memudahkan semua pekerjaan kita. Koperasi sebagai salah satu sektor usaha yang ditasbihkan sebagai sokoguru perekonomian bangsa ini sudah seharusnya mengadopsi juga layanan teknologi digital yang menunjang kemudahan pemenuhan kebutuhan anggota.
Koperasi BMI sudah melangkah lebih awal untuk menerapkan layanan teknologi berbasis digital. doitBMI menjadi bukti betapa Koperasi BMI sangat fokus untuk mengembangkan layanan berbasis teknologi digital. Koperasi sosiopreneur ini memaksimalkan captive marketnya, yakni jumlah anggota sebanyak 260.000 orang lebih untuk menggunakan doitBMI sebagai alat transaksi .
Wakil Presiden Koperasi BMI, Radius Usman yang terus menggawangi pembentukan titik titik akses jaringan anggota pengguna doitBMI terus berakselerasi menyisir anggota yang memiliki usaha khususnya usaha warung makanan dan toko kelontongan. “ Prioritas awal kita fokuskan ke warung anggota yang menjual makanan dan toko kelontongan. Saat ini sudah ada kurang lebih 70 anggota yang menggunakan doitBMI sebagai alat pembayaran digital kepada sesama anggota Koperasi BMI. Kita akan terus kembangkan hingga nantinya doitBMI akan menjadi alat pemersatu kepentingan dalam pemenuhan kebutuhan anggota dan menjadi entitas bisnis berbasis digital buat ekosistem koperasi BMI,” tegas Radius Usman.
Seperti kemarin, Selasa (22/7) Radius Usman bersama Manager Kopsyah BMI Cabang Curug, Sulistiani kembali mengunjungi warung anggota yang hendak menggunakan doitBMI untuk alat transaksi digital sesama anggota yang berbelanja di tokonya. Edah Puspitasari, Anggota Kopsyah BMI Cabang Curug ini memilki toko kelontongan yang letaknya persis di samping kantor Kopsyah BMI Cabang Curug. Anggota rembug pusat Mangga ini sudah bergabung dengan Kopsyah BMI sejak 2015 dan terakhir mendapatkan pembiayaan sebesar 10 juta rupiah. “ Ibu Edah Puspitasari ini sudah 5 tahun menjadi anggota Kopsyah BMI tergabung dalam rembug pusat Mangga. Sejak awal Ibu Edah ini memang membuka usaha warung kelontongan ini dan usahanya makin berkembang setelah mengakses pembiayaan dari Kopsyah BMI. Terakhir mendapatkan pembiayaan senilai 10 juta rupiah dan progressnya sangat baik, “ Ujar Sulistiani.
Wakil Presiden Direktur Koperasi BMI, Radius Usman menjelaskan bahwa dengan doitBMI anggota semakin berdaya. “ Anggota senang, karena dengan doitBMI semua terasa mudah dalam satu genggaman. Kita bisa bertransaksi sesama anggota cashless menggunakan doitBMI, simple dan aman. Dengan doitBMI juga bisa membeli pulsa, token listrik, berbelanja di toko toko anggota dan milik Kopmen BMI dengan harga terjangkau, pokonya serba mudah dan sesuai dengan perkembangan terkini, “ Ujar Radius. Lebih lanjut Radius juga menyertakan produk beras BMI kepada warung anggota tersebut, untuk dijual dengan harga yang terjangkau dalam kemasan efisien 1 liter. “ Beras BMI ini diciptakan dari proses yang sangat higienis, penggilingan sekali langsung packing. Tidak terkontaminasi apapun, hingga kandungan gizi pun terjaga, “ ujar Radius Usman. Ke depannya, Radius Usman menegaskan bahwa seluruh karyawan Koperasi BMI akan diarahkan untuk berbelanja di warung anggota terdekat untuk memenuhi kebutuhannya. “ Kita sudah konversikan sebagian gaji karyawan agar membeli berbagai macam kebutuhannya di warung anggota terdekat menggunakan doitBMI. Dengan cara itu maka anggota semakin berdaya, dan omzet pun akan naik, hingga pendapatan pun juga meningkat. Nah, anggota yang memiliki warung juga membeli produk barangnya ya di Kopmen BMI, menggunakan doitBMI juga. Dengan demikian seluruh potensi dan siklus bisnis berputar terus dalam ekosistem Koperasi BMI, “ tegas Radius Usman.
Sosialisasi doitBMI di Kopsyah BMI Cabang Sukamulya
Hal serupa juga dilakukan di Kopsyah BMI Cabang Sukamulya. Manager Kopsyah BMI Cabang Sukamulya, Rizka Adania mengundang perwakilan anggota Kopsyah BMI di 13 Desa di wilayah pelayanan Kopsyah BMI Cabang Sukamulya. Rizka menegaskan bahwa sedianya anggota tersebut akan dibekali dengan acara sosialisasi penerapan doitBMI di warung dan toko milik anggota. “ Kami mengundang perwakilan anggota Kopsyah BMI Cabang Sukamulya yang memiliki usaha warung makanan dan toko kelontongan. Hari ini Selasa (22/7) akan dilaksanakan pemaparan tentang penerapan doitBMI oleh Manager Pemberdayaan Anggota, Muhammad Suproni dan juga oleh Wakil Presiden Direktur Koperasi BMI, Bapak Radius Usman. Semoga nantinya yang hadir di sini selain menjadi pioner penggunaan doitBMI juga meneruskan informasi ini ke rekan anggota yang lain agar lebih massif penerapannya, “ ujar Rizka.
Muhammad Suproni, Manager Pemberdayaan Anggota Kopsyah BMI, memaparkan tentang apa, bagaimana dan untuk apa doitBMI itu digunakan oleh anggota. “ doitBMI ini akan menjadi satu icon pemberdayaan anggota Kopsyah BMI. Dengan doitBMI anggota diberikan kesempatan seluasnya untuk berinteraksi dengan sesama anggota lainnya dalam menjual dan membeli produk dengan layanan teknologi berupa uang digital. Kita akan membangun jaringan anggota yang memiliki usaha untuk menerapkan doitBMI ini sebagai alat transaksi diantara sesama anggota. Hari ini kami akan sosialisasikan mengenai kegunaan doitBMI, cara menggunakannya dan benefitnya, dan langsung praktek di sini. Alhamdulillah saya melihat anggota begitu antusias dan responsif untuk mengenal dan menggunakan doitBMI ini, “ papar Muhammad Suproni.
Hal senada diungkapkan Manager Area 3 Kopsyah BMI, Yanita Nurmala. Yanita mengatakan bahwa anggota Kopsyah BMI akan lebih dimudahkan dalam menjalankan usahanya dengan mengunakan doitBMI. “ Cabang Sukamluya ini melayani tiga kecamatan sebetulnya, ada 13 Desa yang diundang, dan 10 diantaranya hadir perwakilannya. Kita bertahap memperkenalkan kepada anggota tentang doitBMI dan fungsinya dalam meningkatkan pendapatan anggota. Dengan doitBMI diharapkan distribusi pemerataan dan peningkatan omzet dan pendapatan anggota semakin meningkat, “ ujar Yanita.
Sementara itu, Wakil Presiden Direktur Koperasi BMI, Radius Usman yang mengahdiri sosialisasi tersebut menegaskan singkat bahwa tujuan diciptakan doitBMI tentu saja untuk menghimpun seluruh potensi yang ada di Koperasi. “ Kita punya captive market yang bagus. Banyak pihak yang ingin menciptkan uang digital, tetapi mereka tidak berkutik karena tidak punya pasar nya. Koperasi BMI memiliki captive market yang luar biasa, dan itu adalah pasar terbaiknya. Kita berharap nantinya seluruh elemen di Koperasi BMI bertransaksi baik dalam pembelian dan penjualan menggnakan uang digital yang seragam yakni doitBMI. Ekosistem usaha Koperasi BMI akan tumbuh pesat, karena semua margin keuntungan dari transaksi pembelian dan penjualan barang semua berputar di lingkungan Koperasi BMI sendiri. Alhasil pemerataan pendapatan pun akan semakin meningkat dan kita sejahtera bersama, “ tegas Radius Usman.
Presiden Direktur Koperasi BMI, Kamaruddin Batubara ketika dimintai tanggapannya menyatakan bahwa doitBMI dikembangkan untuk mempermudah anggota dalam memenuhi kebutuhannya. Menurut Kamaruddin Batubara, doitBMI yang merupakan uang digital memang sangat dibutuhkan dalam upaya meningkatkan omzet dan pendapatan anggota. “ Saat ini era digital, semua serba cepat dan praktis. Kita harus memiliki piranti dasar yang memungkinkan anggota mengakses kebutuhannya dengan mudah, praktis dan aman. doitBMI bisa menjawab itu semua, dengan menyediakan berbagai kemudahan dalam memenuhi kebutuhan anggota. Layanan teknologi digital yang kita kembangkan, basisnya itu dalam rangka pemenuhan kebutuhan anggota. Jadi tolok ukurnya jelas, kepuasan dan meningkatnya omzet serta pendapatan anggota. Kendalinya kita buat dengan melakukan evaluasi secara berkala dan teratur, “ ujar Kamaruddin Batubara singkat. (AH/klikbmi)
Saya memiliki warung sembako,,di daerah kp.palis Rt.003/001 Ds.Kaliasin kec.Sukamulya.
Bagaimana caranya ikut bergabung dengan koprasi agar isi warung saya bertambah dengan harga jual sama dengan harga agen..