Nasehat Dhuha Sabtu, 13 November 2021 | 7 Rabiul Akhir 1443 H | Oleh : Ustadz Sarwo Edy, ME
Klikbmi, Tangerang – Masih terniang di kepala kita kabar yang sempat menggegerkan dunia maya di indonesia beberapa waktu lalu, yaitu anak yang menitipkan dan menyerahkan sepenuhnya orang tuanya di panti jompo karena seakan sudah tidak “sanggup” untuk mengasuhnya.
Bagaimanakah perasaan orang tuanya pada saat itu? Pastinya kecewa. Mari kita bayangkan bagaimana orang tua, khususnya ibu yang mengasuh dan menjaga mereka ketika masih bayi itu agar tetap hidup. Dari dijaganya di rahim selama 9 bulan dan bagaimana perjuangannya untuk melahirkan bayi tersebut sampai menyerahkan 24 jam waktunya tanpa tapi agar bayi tersebut bisa terlayani dengan baik. Dan ketika di usia senja, dimana waktu itu orang tua sangat membutuhkan bantuan dari anaknya, anaknya seakan “kacang lupa kulitnya”.
Berbakti dan berbuat baik kepada kedua orang tua adalah cara yang sangat logis untuk membalas jasa-jasa mereka, mengingat perjuangan dan jasa mereka yang tidak terbatas itu. Walaupun jika kita sebagai anak memberikan lautan, hal itu belum cukup untuk membalas jasa-jasanya. Dalam firman-Nya, Allah memerintahkan kita untuk berbuat baik kepada kedua orang tua di dalam surat al-isra’ ayat 23 :
وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (QS. Al-Isra’ : 23).
Berbakti kepada orang tua adalah jalan untuk mendapatkan ridha mereka. Setidaknya ada 3 akibat baik jika kita sudah mendapatkan ridha orang tua, antara lain :
- Mendapatkan ridha Allah . Dari Abdullah bin ’Amru radhiallahu ‘anhuma, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ridha Allah terdapat pada ridha orang tua dan murka Allah terdapat pada murka orang tua” (HR. At-Tirmidzi)
- Ridha orang tua merupakan sebab terkabulnya do’a sang anak. Pelajaran ini dipetik dari kisah tabi’in, Uwais al-Qarni rahimahullah, di mana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda perihal diri beliau, “Seorang bernama Uwais bin ‘Amir akan mendatangi kalian bersama rombongan orang-orang Yaman. Dia berasal dari Murad, kemudian dari Qarn. Dulu dia memiliki penyakit kulit kemudian sembuh kecuali satu bagian sebesar keping uang satu dirham. Dia memiliki seorang ibu dan sangat berbakti kepadanya. Seandainya dia meminta kepada Allah, maka akan dikabulkan. Jika anda mampu memintanya untuk mendoakan ampunan Allah bagimu, maka lakukanlah” (HR. Muslim)
- Ridha orang tua jalan menuju surge. Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sungguh terhina, sungguh terhina, sungguh terhina.” Ada yang bertanya, “Siapa, wahai Rasulullah?” Beliau bersabda, ”(Sungguh hina) seorang yang mendapati kedua orang tuanya yang masih hidup atau salah satu dari keduanya ketika mereka telah tua, namun justru ia tidak masuk surga.”(HR. Muslim)
Kebalikannya, sangatlah merugi bagi seorang anak yang tidak mendapatkan ridha orang tuanya, akan tetapi mendapatkan murkanya. Apalagi jika orang tua tersebut berdoa, pasti akan terkabul. Celakalah anak tersebut!
Abu Hurairah berkata, ”Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,
“Ada tiga jenis doa yang mustajab (terkabul), tidak diragukan lagi, yaitu doa orang yang dizalimi, doa orang yang bepergian dan doa kejelekan kedua orang tua kepada anaknya.” (HR. Abu Daud, Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Mari berbakti kepada kedua orang tua kita dan meraih ridha mereka. Selama kita masih melihat senyum mereka, hidup kita akan baik-baik saja.
Wallahu a’lam bish-showaab.
Mari tetap ikhtiar terbaik dan berikan dari sebagian rejeki kita untuk orang yang membutuhkan. Insyallah rejeki yang kita terima akan berkah. Mari terus ber-ZISWAF (Zakat,Infaq,Sedekah dan Wakaf) melalui rekening ZISWAF Kopsyah BMI 7 2003 2017 1 (BSI eks BNI Syariah) a/n Benteng Mikro Indonesia atau menggunakan Simpanan Sukarela : 000020112016 atau bisa juga melalui DO IT BMI : 0000000888. (Sularto/Klikbmi)