Klikbmi, Tangerang – Kunjungan belajar Koperasi Jasa Tanaoba Lais Manekat Indonesia (Coop TLM) hari ini, Jumat,3/3 memasuki hari terakhir. Sejak Rabu,1/3 Coop TLM, koperasi penggerak bagi kaum perempuan di NTT ini sangat bersemangat dalam mengikuti sesi demi sesi kunjungan belajar. Sesi terakhir berupa pendalaman materi yang menghadirkan semua pengurus Koperasi BMI Grup dan semua pengurus Kopsyah BMI.
Baca, kunjungan belajar hari pertama Coop TLM : https://klikbmi.com/coop-tlm-ntt-kunjungi-koperasi-bmi-grup-untuk-spin-off-bisnis/
H. Hendri Tanjung, Ketua Pengawas Syariah Kopsyah BMI kemarin sore (Kamis,2/3) bertemu pimpinan rombongan Zesly N. W. Pah, Manajer Utama Coop TLM NTT saat menikmati kopi di Cafe Kopi Rindoe Benteng, satu unit bisnis Kopmen BMI. H Hendri menanyakan kesan apa yang diperoleh selama 2 hari di Koperasi BMI Grup.
”Apa yang kami cita-citakan ternyata sudah dilaksanakan oleh BMI, jadi tidak salah jika kita belajar ke BMI Grup” ujarnya singkat.
Baca, kunjungan belajar hari kedua Coop TLM : https://klikbmi.com/hari-kedua-kunjungan-belajar-coop-tlm-ntt-perdalam-model-pengembangan-koperasi-bmi-grup/
Kunjungan belajar hari ini dimulai dengan paparan M Suproni, Manajer Pemberdayaan Anggota. “Divisi pemberdayaan masuk pada divisi bisnis dan pemberdayaan anggota yang direkturnya Pak Casmita” ujarnya membuka paparan.
Program pemberdayaan anggota di Kopsyah BMI, dipaparkan oleh Roni panggilan akrab manajer yang bersahaja ini antara lain pendidikan perkoperasian, beasiswa paket c, pelatihan digital marketing, TOT 5 pilar pemberdayaan, pelatihan komputer untuk anak anggota, pelatihan mesin beras skala mikro, jaringan warung anggota (Jawara), pengecatan warung BMI, pendampingan pembuatan NIB, seminar dan workshop BMI Goes to School. “Ini merupakan program pendidikan dan pelatihan” tegasnya.
Melanjutkan paparannya Roni menjelaskan tentang program advokasi pertanian dan peternakan. “Berbagai macam aktifitas anggota kita bina dalam usaha tanam holtikultura dan beberapa jenis peternakan” ujarnya lagi.
Kamaruddin Batubara, Presiden Direktur Koperasi BMI Grup menegaskan untuk pemberdayaan anggota disesuaikan dengan potensi lokal. “Saya kemarin dari Korea, kemarin saya kesana ada produk rumput laut. Rumput laut menjadi potensi yang dioptimalkan di sana. Saya kira konsep ini bisa diterapkan di NTT. Jika sukses lalu berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk mendapatkan dukungan” tegas Kambara.
Kambara menegaskan dalam proses spin off perlu disusun skema sirkuit bisnis yang tepat antar koperasi primer yang dibentuk agar bisa saling menopang dan bersinergi.
Kambara juga menegaskan pentingnya sinergi antar koperasi dan kerjasama antar koperasi di Indonesia. Ia berharap terjadi sinergi yang tepat antara Koperasi BMI Grup dengan Coop TLM NTT.
Baca, Studi Banding Dinas Koperasi Jateng :https://klikbmi.com/tingkatkan-literasi-berkoperasi-dinas-koperasi-jateng-bersama-26-koperasi-jateng-lakukan-studi-tiru-ke-koperasi-bmi-grup/
Kegiatan kunjungan belajar TLM berakhir hari ini Jumat yang merupakan hari ketiga, kegiatan berlangsung sejak Rabu,1/3. Bagi koperasi yang akan mengadakan kunjungan ke Koperasi BMI Grup bisa menghubungi Sehnuri, Manajer Diklat dan EO Kopjas BMI di 0856-9575-1994. (Sularto/Klikbmi)