Hanya Dengan Mengingat Allah Hati Menjadi Tenang

Edu Syariah

Nasehat Dhuha  Senin, 13 September 2021 | 5 Shafar 1443 H| Oleh: Sularto

Klikbmi, Tangerang – Sahabat BMI Kliker tema kita kali ini adalah tentang ketenangan hati. Manusia tidak pernah lepas dari masalah, manusia seringkali berhadapan dengan masalah yang dirasakan terlampau berat. Akibatnya timbul kecemasan dan ketakutan  sehingga menyebabkan ketidaktenangan. Tidak sedikit manusia yang akhirnya kalap sehingga melakukan tindakan yang semula dianggap tidak mungkin dilakukannya. Ketenangan jiwa sangat diperlukan dalam kehidupan, apalagi kehidupan sekarang yang terasa kian berat. Dengan jiwa yang tenang kehidupan ini dapat dijalani secara teratur dan benar sebagaimana yang dikehendaki Allah dan Rasul-Nya.

Kita akan bahas 4 cara menggapai ketenangan jiwa, Al-Qur’an menyebutkan antara lain dzikrullah, yakin akan pertolongan Allah dan memperhatikan bukti kekuasaan Allah; dan bersyukur. Pertama, Dzikrullah adalah dzikir kepada Allah SWT yang merupakan cara untuk menggapai ketenangan jiwa. Dzikir dalam arti selalu ingat kepada Allah dengan menghadirkan asma-Nya di dalam hati dan menyebut nama-Nya dalam berbagai kesempatan.

Jika seseorang menyebut nama Allah, maka ketenangan jiwa akan diperolehnya. Seperti firman Allah: (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah hanya dengan mengingat Allahlah hati menjadi tentram. (QS-13:28). Kedua, yakin akan pertolongan Allah: Agar hati tetap tenang dalam menjalani kehidupan yang sesulit apapun, seorang muslim harus yakin dengan adanya pertolongan Allah. Firman Allah: Dan Allah tidak menjadikan pemberian bala bantuan itu melainkan sebagai khabar gembira bagi (kemenangan)mu, dan agar tentram hatimu karenanya. Dan kemenangan itu hanyalah dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS-3:126).

Ketiga, memperhatikan bukti kekuasaan Allah: Kecemasan dan ketidaktenangan jiwa adalah karena manusia seringkali terlalu merasa yakin dengan kemampuan dirinya, akibatnya kalau ternyata dia merasakan kelemahan pada dirinya, dia menjadi takut dan tidak tenang. Tapi, dengan selalu memperhatikan bukti-bukti kekuasaan Allah, akan membuat hati menjadi tentram. Hal ini akan disadari betapa besarnya kekuasaan Allah yang tidak perlu dicemasi, tapi untuk dikagumi.

Keempat, bersyukur: Allah SWT memberikan kenikmatan kepada kita dalam jumlah yang amat banyak. Kenikmatan itu harus kita syukuri karena dengan bersyukur kepada Allah akan membuat hati menjadi tenang. Hal ini karena dengan bersyukur, kenikmatan itu akan bertambah seperti yang dijanjikan Allah. Sebaliknya, jika tidak bersyukur, Allah akan memberikan siksa yang pedih.

Dengan bekal jiwa yang tenang itulah, seorang muslim akan mampu menjalani kehidupannya secara baik. Sebab, baik dan tidak sesuatu seringkali berpangkal dari persoalan mental atau jiwa. Karena itu, Allah SWT memanggil orang yang jiwanya tenang untuk masuk ke dalam syurga-Nya. Allah berfirman. “Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hamba-Ku dan masuklah ke dalam syurga-Ku” (QS-89:27-30).

Mari terus ber-ZISWAF (Zakat,Infaq,Sedekah dan Wakaf) melalui rekening ZISWAF Kopsyah BMI 7 2003 2017 1 (BSI eks BNI Syariah) a/n Benteng Mikro Indonesia atau menggunakan Simpanan Sukarela : 000020112016 atau bisa juga melalui DO IT BMI : 0000000888. (Sularto/Klikbmi)

Share on:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *