Ikopin University & 30 Koperasi Besar Nasional Deklarasikan Sekretariat Bersama Koperasi Indonesia

BMI Corner

Sumedang, klikbmi.com – Institut Koperasi Indonesia (IKOPIN) University bersama 30 koperasi besar skala nasional di Indonesia mendeklarasikan pembentukan Sekretariat Bersama (Sekber) Koperasi Indonesia di Kampus IKOPIN University Jatinangor Sumedang Jawa Barat, Selasa 17 Oktober 2023.

Dalam deklarasi yang dimoderatori Pimpinan Redaksi Majalah Peluang Irsyad Muchtar, Rektor Ikopin University Prof Agus Pakpahan menjelaskan, sekber ini menjadi wadah bertukar pikiran, cita-cita dan harapan para praktisi, media dan akademisi/peneliti untuk kemajuan koperasi Indonesia. Ke depan, buah pikirann ini akan dituangkan menjadi masukan kepada pembuat kebijakan. Sekber ini menjadi terobosan progresif dari kampus yang belum setahun dipimpinnya.

”Kehadiran Sekber Koperasi Indonesia di Ikopin Jatinangor akan menopang tiga sektor utama yakni, pendidikan penelitian dan operasional. Kehadiran sekber ini semakin menyinergikan buah pikiran para praktisi dan akademisi untuk kemajuan koperasi di Indonesia,” paparnya.

Semangat ekonomi gotong royong jangan sampai pudar.

Pendiri Max Havelaar Indonesia Foundation (MHIF) itu menerangkan beberapa alasan deklarasi digagas. Pertama, Pasal 33 Ayat (1) UUD 1045 yang menegaskan bahwa “perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan”sebagai prasayarat untuk mewujudkan cita-cita perjuangan kemerdekaan yaitu menjadi Bangsa Indonesia yang Merdeka, Bersatu, berdaulat adil dan Makmur.

”Kemudian rumusan Pasal 33 Ayat 1 tersebut didasarkan atas kesadaran mendalam mengenai hakekat kemanusiaan dan kemajemukan bangsa Indonesia yang hidup dalam semangat gotong royong dan saling tolong menolong,” jelas Agus.

Alasan selanjutnya adalah belajar dari krisis Indonesia pada Tahun 1998. Krisis moneter di tahun berakhirnya orde baru ini membuat bangsa Indonesia kehilangan jati dirinya, yakni kedaulatan ekonomi. Akibat banyak konglomerat yang tidak mampu membayar utang luar negeri dalam jumlah yang sangat besar dan harus menjadi tanggungan seluruh rakyat Indonesia.

Foto bersama usai acara Studium Generale 2023 Ikopin University sebagai rangkaian pembentukan sekretariat bersama koperasi Indonesia.

”Dan akhirnya perjalanan Pembangunan pasca reformasi semangatnya pasar bebas (neolib). Hal ini menimbulkan kesenjangan (gap) antara sang miskin dan si kaya semakin lebar, kerusakan lingkungan dan ketidak adilan sosial terus terjadi. Hal inilah yang menjauhkan semangat ekonomi Indonesia jauh dari cita-cita para founding father kita,” jelas Alumni IPB University ini.

Dilansir dari BPS, Tingkat kemiskinan Indonesia pada September 2022 tercatat sebesar 9,57% atau sebanyak 26,36 juta orang berada di bawah garis kemiskinan. Angka ini naik tipis dari Maret 2022 (9,54%). Secara spasial, tingkat kemiskinan per September 2022 naik tipis baik di perkotaan maupun di perdesaan. Tingkat kemiskinan di perkotaan naik menjadi sebesar 7,53 persen (Maret 2022: 7,5%). Persentase penduduk miskin di perdesaan juga mengalami kenaikan menjadi 12,36 persen (Maret 2022: 12,29%).

Agus Pakpahan : Lewat Sekber ini, kita ingin mengembalikan haluan Pembangunan ekonomi berdasarkan pasal 33 ayat 1.

“Padahal Indoensia tengah menyongsong Indonesia Emas dalam peringatan 100 tahun Kemerdekaan Indonesia. Dan mengembalikan koperasi sebagai soko guru dan khittah-nya sebagai pondasi ekonomi Indonesia adalah hal yang mutlak,” papar pria yang mendapatkan gelar Doctor of Philosophy (Ph.D) di Michigan State University (MSU) pada Juli 1988 itu.

“Lewat Sekber ini, kita ingin mengembalikan Haluan Pembangunan ekonomi berdasarkan pasal 33 ayat 1 bahwa para praktisi, akademisi dan peneliti koperasi bersepakat untuk mengembangkan dan saling memperkuat pendidikan koperasi sesuai dengan jati dirinya serta advokasi kebijakan pengembangan koperasi sebagai soko guru perekonomian nasional,” ujar pria kelahiran Sumedang, 29 Januari 1956 itu.

Sejumlah koperasi besar yang hadir sebagai motor penggerak Sekberkopin antara lain Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia, Kospin Jasa Pekalongan, KSP Makmur Mandir Bekasi, Jawa Barat, GKSI, KSP Nasari Semarang, KKPD Jakarta, Pusat Koperasi DKI Jakarta, IKP-RI, KSP Kodanua Jakarta, KBQ Baburrayyan Takengon, Aceh Tengah, dan Kopdit Pancur Kasih, Pontianak, Kalimantan Barat. Termasuk Pendiri Majalah Prisma Ismid Hadad.

Ikopin University harus menjadi gudangnya inovasi dalam membangun koperasi yang indonesia.

Mengutip Bung Hatta, Bapak Koperasi Indonesia, Presiden Direktur Koperasi Koperasi BMI Grup Kamaruddin Batubara mengatakan bahwa koperasi mengandung spirit kebersamaan, gotong royong, dan keadilan. Dalam agenda General Studium di Ikopin University, spirit itu yang harus dibangkitkan kembali lewat Sekber Koperasi Indonesia di Ikopin University dalam membangun inovasi koperasi yang Indonesia.

“Koperasi di Indonesia baik yang dari Timur dan Barat Indonesia tentu membuat inovasi dalam koperasinya. Dan ini belum seragam, karena belum ada profesor yang menuliskannya. Dan siap-siap, Pak Rektor (Agus Pakpahan) keliling Indonesia bertemu dengan koperasi-koperasi agar kita rumuskan  bagaimana koperasi yang Indonesia,” ujar Kambara.

Seperti yang dicontohkan oleh Bung Hatta. Bagaimana ide-ide gotong royong dalam budaya Minangkabau mampu menopang perekonomian masyarakat dan kemanakan Ninik Mamak yang diistilahkan sebagai batobo. Sama halnya dengan adat istiadat Dalihan Natolu di masyarakat Tapanuli yang juga dapat membentuk struktur koperasi yang tahu fungsi dan tugasnya masing-masing. Bila seseorang berada pada kedudukan mora, maka dia lah yang bertanggungjawab sebagai ketua/pimpinan, dan anak boru sebagai pekerja yang bertanggung jawab menyelesaikan pekerjaan.

”Hal-hal ini yang harus kita munculkan dalam semangat berkoperasi di Indonesia,” jelasnya.

Sementara, Ketua Forum Koperasi Indonesia yang juga Ketua Pengurus Kospin Jasa Andi Arslan Junaid mengatakan, Sekber ini akan menjadi lembaga think thank lembaga riset yang memberikan analisis dan rekomendasi kebijakan terkait isu koperasi, serta menjembatani antara publik dan pembuat kebijakan dalam ruang politik pengambilan keputusan. Layaknya Centre for Strategic and International Studies (CSIS).

“Tidak hanya sebagai lembaga think thank, Sekber ini juga mengakomodasi karir lulusannya. Saya melihat di sini banyak mahasiswa dari Indonesia Timur, apalagi kita tahu ada koperasi besar di Indonesia Timur yang juga rekan kita bisa menjadi naungan mereka,” pungkasnya. (togar/humas)

Share on:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *