Bogor, Klikbmi.com: Kamaruddin Batubara selaku Presiden Direktur Koperasi BMI Grup sekaligus Direktur Utama Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI) menjadi salah satu narasumber pada helatan tahunan yang dilaksanakan kampus IPB university Tahun 2024. Helatan tersebut adalah Islamic Economics Winter Course (IESWC) yang di selenggarakan oleh Departemen Ilmu Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM).
IESWC Tahun ini merupakan tahun keenam diselenggarakannya kegiatan tersebut yang diikuti oleh 104 Peserta dari 7 Negara. Peserta dari kalangan akademisi dan praktisi tersebut berasal dari Indonesia, Malaysia, USA, Bangladesh, Sri Lanka, Australia dan Nigeria. Tema dalam event IESCW Tahun 2024 tersebut adalah “Sustainable Economic and Development, Islamic Social Finance and Welfare”.
Pria yang akrab disapa Kambara tersebut sharing dengan tema initiatives on inclusive welfare: Case of Koperasi Syariah BMI. Kambara memaparkan best practice yang diterapkan oleh Koperasi BMI dalam mensejahterakan Anggotanya. Peluang tersebut menjadi wadah berbagi wawasan antara akademisi dan praktisi ekonomi syariah dari berbagai negara. Selain menjadi narasumber, Koperasi BMI turut menjadi sponsor dalam kegiatan tersebut.
“Kesempatan ini kita jadikan sebagai bentuk komitmen Koperasi BMI terhadap pengembangan ekonomi syariah dan Pendidikan, Dimana Pendidikan menjadi 1 dari 5 pilar dalam model BMI syariah” Ungkap Kambara.
Perlu diketahui Model BMI Syariah dibangun melalui 5 instrumen pemberdayaan yakni sedekah, pinjaman, pembiayaan, simpanan dan investasi. Model BMI Syariah memahami kesejahteraan bukan hanya dari soal ekonomi, tetapi juga pendidikan, kesehatan, sosial dan spiritual yang disebut sebagai 5 pilar. Pemenuhan kesejahteraan tersebut tidak lepas dari pengelolaan Zakat, Infak, Sedekah dan Wakaf (Ziswaf).
Acara yang diselenggarakan dari 09 – 18 September tesebut turut menghadirkan pemateri lain dari berbagai negara, diantaranya Ezzedine Ghlamallah dari Sekolah Pascasarjana Manajemen Aix-Marseille Prancis Selatan, Irfan Syauqi Beik IPB University, Mohamed Eskandar Shah dari Hamad Bin Khalifa University Doha Qatar, Nur Laily Abd. Ghani dari Universiti Kebangsaan Malaysia, Ali Sakti dari Bank Indonesia, Lembaga Zakat Selangor dan BAZNAS Indonesia. (Nurjannah/Humas)