Laporan Khusus RAT Koperasi BMI Grup : Kisah Norma, Anggota BMI Cabang Curug Tangerang Yang Ekspor Tiwul ke Kanada

BMI Corner

Tangerang, klikbmi.com-Enam tahun silam, Norma Yuhana hanyalah seorang karyawan biasa. Setiap hari ia harus berkutat dengan kesibukan pekerjaan. Kebutuhan ekonomi yang terbatas membuat Norma menahan mimpinya sebagai pengusaha. Kini, anggota Kelompok Gold Kopsyah BMI Cabang Curug itu telah menjadi eksportir Tiwul instant Cahaya ke Kanada, Amerika Utara.

Proses memang tak pernah mengkhianati hasil. Pembiayaan Rp5 juta dari Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (BMI) yang dipakai Norma untuk mengembangkan usahanya pada pertengahan 2017 silam mengubah hidupnya semakin bermanfaat. 

Ya, kisah hidup seseorang memang susah ditebak. Norma yang dahulu memandang sinis kepada koperasi, kini mempraktekan ekonomi kerakyatan lewat koperasi. Lewat produk kulinernya seperi Edamame Jus, Tiwul Cahaya dan Tempe ia bisa mempekerjakan 30 karyawan.

Berawal dari rasa penasarannya terhadap agenda rembug BMI oleh para tetangganya di Curug, membuat Norma kepincut. Ia juga merasa heran bahwa baru kali ini ada koperasi yang sabar dan telaten mengajak para anggotanya untuk semangat berwirausaha.

Presdir Koperasi BMI Grup Kamaruddin Batubara memegang tiwul instan Cahaya produk Norma Yuhana yang dipasarkan hingga ke Kanada seraya mendengar Norma menerangkan beras premium dagangannya di RAT Kopsyah BMI Tahun Buku 2022, Selasa 24 Januari 2023.

Keheranan Norma semakin menjadi, saat ada rekannya yang dibawah taraf hidupnya juga mendapatkan pembiayaan dari BMI. Berbeda dengan lembaga keuangan lain yang terlebih dahulu meminta jaminan sebelum mendapatkan modal usaha.

”Awalnya suami saya mengganggap kalau kami tidak bisa membayar koperasi, rumah bisa disita. Tapi ternyata BMI tidak begitu. Akhirnya saya mengajukan diri mengajukan pembiayaan. Nyatanya, karyawan Kopsyah BMI yang datang sangat sopan dan terus memberikan kami semangat untuk mengembangkan usaha,” ujarnya.

Melihat itu, penilaian Norma terhadap koperasi berubah. Akhirnya, Ibu dua anak itu pun mengajukan pembiayaan setelah menjadi anggota Kelompok Gold Kopsyah BMI Cabang Curug. Jumlahnya pun terbilang besar yakni Rp5 juta dalam pengajuan pertamanya.

Norma Yuhana menyerahkan souvenir berupa produk kuliner UMKM kepada Presdir Koperasi BMI Grup Kamaruddin Batubara.

Norma sadar jumlah tersebut terbilang besar baginya sebagai anggota baru, di sisi lain itu merupakan pembiayaan perdananya. Namun, ia tak kehilangan jalan. Berbeda dengan anggota lain, Norma mengajukan proposal bisnis secara lengkap yang kemudian disetujui oleh Kopsyah BMI.

”Saya ingat saat itu karyawan BMI yang mengurusnya (pembiayaan) adalah Pak Azizi. Saya kasih (proposal bisnis) ke dia dan akhirnya disetujui, Terima kasih pak, karena lewat bapak dan BMI, saya bisa seperti sekarang (sukses) ini,” ujar Norma usai memberikan buket bunga kepada para pengurus dan pengawas Kopsyah BMI dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) Tahun Buku 2022 di The Spring Club, Summarecon, Gading Serpong, Tangerang, Selasa 24 Januari 2023.

Dengan modal pembiayaan Rp5 juta dari BMI, insting bisnis Norma terus diasah. Wanita kelahiran Bandung, 37 tahun silam itu. langsungs tancap gas. Ia membuka usaha reseller aneka makanan, sayur-mayur dan olahan herbal.

Tidak hanya dari produk orang lain, Norma juga memasarkan produk anggota Kopsyah BMI. Berbekal kesabaran, ketelatenan dan mengutamakan kualitas, bisnis Norma menuai sukses dengan omset rerata Rp 10 juta- 15 juta per hari.

Dengan mata berkaca-kaca, Norma menceritakan dukungan Kopsyah BMI sejak awal ia mengarungi bisnis kuliner hingga kini dipercaya oleh importir asal Kanada.

Hingga ia dipercaya oleh owner salah satu pengusaha tiwul untuk mengembangkan produksinya ke luar negeri. Nama merek dagang itu adalah Tiwul Cahaya. Produk penganan dari singkong itu terkenal di Kanada. Tiwul Cahaya tidak hanya bersinar di negeri orang, tapi juga menyinari ekonomi 30 orang karyawannya.

”Dari Rp5 juta dari Kopsyah BMI, saya bisa mengembangkan bisnis sampai ke Kanada. Sekarang saya mendapatkan pembiayaan Rp45 juta dari Kopsyah BMI yang saya usahakan untuk mengembangkan bisnis ini. Saya mengucapkan terima kasih banyak, karena lewat BMI, kehidupan kami meningkat,” kata Norma dengan mata berkaca-kaca.

Ketaletanan Norma terhadap bisnis UMKM khususnya di bidang kuliner juga membuat ia membangun bisnis olahan edamame. Produk itu ia beri nama Just Me, minuman segar dari edamame asal Jember, Jawa Timur.

Sementara, Presiden Direktur Koperasi BMI Grup Kamaruddin Batubara mengajak para anggota BMI yang hadir untuk mencontoh semangat Norma yang tak kenal lelah berinovasi. ”Saya ingin Bu Norma untuk memberikan pelatihan kepada anggota-anggota BMI berbisnis dengan kemasan yang baik dan jaringan yang luas,” jelasnya.

Tiwul instan Cahaya yang dibawa Norma Yuhana hingga ke Kanada.

”Kita memiliki humas, pemberdayaan dan BMI Point yang setiap waktu bisa memberikan dukungan terhadap usaha anggota. Baik dalam pemasaran, digital marketing dan perluasan pasar anggota ke seluruh Indonesia. Kehadiran Ibu Norma menjadi semangat BMI untuk terus berinovasi membangun kesejahteraan anggota,” tandasnya.

(Togar Harahap/Klikbmi.com)

Share on:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *