Nasehat Dhuha: Insan Koperasi BMI Grup Harus Menjadi Pejuang Bukan Pecundang

Ekonomi

Tangerang, Klikbmi.com: Kamaruddin Batubara selaku Presiden Direktur Koperasi BMI Grup memimpin rutinitas breafing Senin pagi Koperasi BMI Grup. Pria yang Karib disapa Kambara tersebut memberikan arahan agar setiap insan Koperasi BMI Grup terus menjaga integritas kerja. “Jaga kejujuran, Jangan ambil yang bukan hak. Tanya kediri sendiri, Kita ini Pejuang atau Pecundang?” Tanya Kambara.

Menurutnya, Setiap karyawan harus melaksanakan introspeksi diri, Dimana Karyawan Koperasi BMI yang terdiri dari mayoritas generasi Z dan tersebar diseluruh 100 Kantor Cabang pelayanan Kopsyah BMI harus mampu memotivasi diri untuk kebaikan bersama. Dalam kesempatan tersebut, Ia turut menyampaikan 10 alasan utama mengapa Perusahaan memutuskan memecat karyawan dari kalangan Gen Z berdasarkan penelitian yang dikeluarkan oleh Intellegent, sebuah platform konsultasi pendidikan dan karier, yaitu:

  1. Kurangnya motivasi atau inisiatif (50%)
  2. Kurangnya profesionalisme (46%)
  3. Keterampilan berorganisasi yang buruk (42%)
  4. Keterampilan komunikasi yang buruk (39%)
  5. Kesulitan menerima feedback (38%)
  6. Kurangnya pengalaman kerja yang relevan (38%)
  7. Keterampilan pemecahan masalah yang buruk (34%)
  8. Keterampilan teknis yang tidak memadai (31%)
  9. Ketidakcocokan budaya (31%)
  10. Kesulitan bekerja dalam tim (30%)
Kamaruddin Batubara, sedang memberikan arahan kepada Karyawan saat sedang Capacity Building Staf Lapang.

“Kalau cari yang ingin sekedar bekerja banyak sekali yang ingin bekerja, tapi yang mau berjuang bersama BMI itu bisa dihitung jari. Tanya kehati masing-masing, Kamu benar-benar mau bekerja buat BMI gak?” Tanya Kambara lebih lanjut.
Kambara percaya, siapapun yang menjadi pejuang akan mampu memperkuat diri sendiri, memberi manfaat dan inspirasi untuk orang lain serta mampu mengendalikan diri. “Jangan besar pasak daripada tiang, jangan kebanyakan gaya, nanti mati gaya. Mari sama-sama introspeksi diri untuk kebaikan bersama” Pungkas Kambara.

Terpisah, Arahan yang sama disampaikan oleh Hendri Tanjung, Ketua Dewan Pengawas Syariah Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia.
إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ.
Innamal a’malu binniyat
“sesungguhnya segala perbuatan itu tergantung pada niatnya” Hadist tersebut memiliki makna bahwa setiap kegiatan yang kita lakukan harus melakukan segala sesuatu karena Allah SWT.

“Kita luruskan niat bekerja, apabila jauh melenceng kita luruskan lagi, kalau orang yang mengevaluasi niatnya secara rutin, insyaAllah gak akan melenceng dia, ibarat sedang menyetir kenderaan, pas mau belok, dilurusin lagi, itulah pentingnya yang namanya muhasabah” Ungkap Hendri.
Menurutnya, Muhasabah adalah mengevaluasi diri terhadap amalan-amalan ibadah kita, pekerjaaan kita serta termasuk mengevaluasi keluarga. Hal tersebut pesan Umar bin Khaththab yang disampaikan dalam hadis riwayat Tirmidzi, “Evaluasilah (hisablah) dirimu sebelum engkau dihisab”.

Hendri Tanjung saat menjadi pembahas buku Apa dan Siapa 100 Orang Koperasi Indonesia.

“Orang yang memiliki sifat muhasabah dalam dirinya secara berkala maka itu menjadi jaminan di jalan yang lurus, Apa yang jalan lurus itu? Jalan orang-orang yang sholeh (diberi nikmat), bukan yang dimurkai Allah bukan pula orang-orang yang sesat” Jelas Hendri memaparkan arti ayat Al-Fatihah.
Hendri berharap, Seluruh insan Koperasi BMI harus terus beramal melalui pekerjaan dan jadikan niat kita Ikhlas karena Allah SWT agar selalu berada pada track yang benar.
“Semoga Kopsyah BMI terus memberikan warna bagi ummat, terus memberikan pencerahan bagi ummat, terus memberikan manfaat bagi ummat, terus berdakwah untuk ummat dan terus melayani ummat” Tutup Hendri. (Nur/Humas)

Share on:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *