Pemerintah Kecamatan Ciawi Ajak BMI Gerakkan Potensi UKM dan Desa Wisata di Sana

BMI Corner

خَيْرُ الناسِ أَنفَعُهُم لِلنَّاسِ

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.” (Hadits Riwayat ath-Thabrani )

Klikbmi, Bogor – Kasie Ekonomi Pembangunan Kecamatan Ciawi Rosma mendadak menunda sambutannya di tengah Pertemuan Umum (PU) Kopsyah BMI di Aula Desa Banjarsari, Ciawi Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa 21 September 2021.

”Tolong Pak Riat, sambutan saya ditunda dulu, bapak presentasikan dahulu apa itu Kopsyah BMI kepada kami, baru saya dan Pak Sekretaris Desa bisa sambutan ,” pinta Rosma kepada Ahmad Abdul Riat, Manajer Kopsyah BMI Cabang Ciawi di depan para tamu undangan yang hadir.

Meski tayangan Company Profile Koperasi BMI sudah diputar, warga Desa Banjarsari menginginkan pemaparan detil tentang Kopsyah BMI. ”Kalau saya cari di Google, Kopsyah BMI levelnya sudah nasional, apalagi program sosial seperti rumah gratis (HRSH-red) nya. Tentunya, kami warga Ciawi khususnya di Desa Banjarsari bangga, koperasi sekelas nasional hadir ke sini dan melayani kebutuhan akses permodalan warga kami,” jelasnya.

Riat pun maju ke depan dan menjelaskan 60 slide tentang Kopsyah BMI kepada para RT dan RW yang hadir dalam agenda tersebut. Dalam pembukaannya, Riat mengatakan bahwa Kopsyah BMI hadir ke Ciawi ingin niat menebarkan ekonomi gotong royong bersama masyarakat Desa Banjar Sari melalui koperasi dengan Model BMI Syariah.

Manajer Kopsyah BMI Cabang Ciawi Ahmad Abdul Riat menjelaskan niat BMI untuk membangun ekonomi gotong royong melalui Model BMI Syariah dalam Pertemuan Umum di Aula Desa Banjarsari, Selasa 21 September 2021.

”Koperasi BMI lebih dari sekedar Koperasi. Selain pelayanan 77 kantor cabang yang mencakup Banten dan Jawa Barat, Kopsyah BMI menjalankan bisnisnya dengan model BMI Syariah. Motto kami adalah mandiri dalam permodalan, berkarakter dalam pemberdayaan dan bermartabat dalam pelayanan,” jelasnya.

Dalam prakteknya, sambung Riat, Kopsyah BMI menjalankan lima instrumen pemberdayaan melalui sedekah, pinjaman, pembiayaan, simpanan dan investasi untuk mencapai kesejahteraan dalam ekonomi, pendidikan kesehatan, sosial dan spiritual.

”Di Kopsyah BMI kita bergotong royong melalui pembiayaan syariah dan pemberdayaan anggota. Kita bersilaturahmi dalam wadah bernama Kopsyah BMI. Hidup di dunia singkat. kita harus memikirkan dunia dan akhirat. Itulah bedanya syariah dan konvensional. Setiap rupiah yang kita keluarkan akan dimintai pertanggung jawabannya,” terangnya.

Lebih lanjut, Riat menegaskan bahwa berkoperasi itu harus dipenuhi hak dan kewajibannya. ” kalau punya uang simpan di Kopsyah BMI dalam bentuk simpanan dan investasi. Dan itu akan membantu orang lain yang membutuhkan, baik usaha mikro dan pemberdayaan lainnya. Inilah ekonomi gotong royong yang ingin kita tebarkan ke warga Banjarsari,” jelasnya.

Penyerahan bingkisan Kopmen BMI oleh Dirut Operasional Kopsyah BMI Yayat Hidayatullah kepada Sekdes Banjarsari Dede Rohmat untuk membantu operasional desa.

Tak hanya menebar manfaat, sambung Riat, BMI juga memberikan solusi jika ada anggota yang kesulitan saat membayar angsuran pembiayaan. Yang pertama  penjadwalan ulang, jadi kalo usaha anggota sedang mengalami masalah bisa dijadwalkan ulang. Cara ini disebut rescheduling.

”Kemudian, yang kedua restrukturisasi. Maknanya adalah tambahan modal kepada anggota agar usahanya tetap berjalan. Bahkan ada produk qardul hasan untuk fakir miskin agar memberdayakan ekonomi keluarganya. Seperti yang disampaikan Rasulullah SAW, memberi pancing lebih baik ketimbang memberi ikannya. Apapun yang terjadi di masyarakat kita coba hadir dengan segenap kemampuan kami,”jelasnya.

Lebih lanjut, Riat juga menerangkan bahwa Kopsyah BMI adalah Koperasi yang unggul di tingkat nasional. Di buktikan dengan diraihnya penghargaan Satya lencana Wira Karya yang diberikan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo kepada Ketua Pengurus sekaligus Presiden Direktur Kopsyah BMI, Kamaruddin Batubara pada Hari Koperasi Nasional Juli 2018 dan Penghargaan sebagai Nazhir Wakaf terbaik tingkat nasional dari Kementerian Koperasi dan UKM RI Teten Masduki tahun 2019.

Kasie Ekbang Kecamatan Ciawi Rosma mengajak BMI untuk menggerakkan desa-desa wisata di Kecamatan Ciawi dalam PU di Desa Banjarsari, Selasa 21 September 2021.

“Termasuk penghargaan nasional dan dua Rekor MURI sekaligus. Dua rekor itu diberikan kepada Kopsyah BMI sebagai koperasi pelopor program HRSH dan Ketua Pengurus Kopsyah BMI Kamaruddin Batubara sebagai penggagas program HRSH melalui koperasi pada April 2021 lalu. Saat ini BMI telah membangun 320 unit HRSH,” paparnya.

Sementara, Direktur Operasional Kopsyah BMI Yayat Hidayatullah menjelaskan, pertemuan umum merupakan upaya awal Kopsyah BMI untuk menghimpun anggota koperasi yang paham hak dan kewajibannya sesuai dengan karakter dan jatidiri koperasi

”Kopsyah BMI selalu menjalankan prinsip good cooperative governance, tata kelola yang baik,sehingga Pada September 2020, Koperasi BMI diberikan penilaian sebagai koperasi SEHAT oleh Kemenkop dan UKM dan sekaligus juga mencatatkan prestasi sebagai koperasi yang SANGAT BERKUALITAS dengan nilai AAA yang diberikan oleh lembaga independen berdasarkan Permenkop No.21 Tahun 2015 tentang Pemeringkatan Koperasi,” paparnya.

Mendengar penjelasan tersebut, Kasie Ekbang Kecamatan Ciawi Rosma langsung meminta BMI untuk mencatatkan namanya sebagai orang pertama di Ciawi yang mendaftar sebagai anggota Kopsyah BMI. Dalam waktu dekat, pihaknya akan meminta BMI untuk membina UMKM di seluruh Kecamatan Ciawi.

” Kopsyah BMI ini beda. Sejak awal terus berkoordinasi dengan kami sehingga kami pun sangat apresiatif dan berharap banyak kepada Kopsyah BMI ini agar bisa membantu perekonomian warga. Tapi saya minta tolong, BMI langsung tegur warga saya kalau ada yang memakai pembiayaan melebihi batas kemampuannya,” jelasnya.

Penyerahan santunan anak yatim dalam agenda PU Desa Banjarsari, Ciawi, Selasa 21 September 2021.

”Saya mengajak BMI untuk membangkitkan lagi UMKM khususnya di Desa Banjarsari dan Kecamatan Ciawi. Hampir semua desa di Ciawi memiliki destinasi wisata. Dan membutuhkan pendampingan BMI, tidak hanya dalam permodalan, tapi juga inovasi-inovasi desa wisata berbasis pemberdayaan ekonomi warga. Kita tunggu kabar baiknya,” papar Rosma.

Di tempat yang sama, Sekretaris Desa Banjarsari Dede Rohmat membuka lebar-lebar pintu kepada BMI untuk melayani warganya. Baginya, Kopsyah BMI paling direkomendasikan untuk menggerakkan ekonomi dan sangat cocok dengan karakter masyarakat , yaitu gotong royong.

” Dengan adanya Kopsyah BMi ini mudah mudahan bisa memenuhi kepentingan masyarakat. Kita akan mencegah berkembangnya koperasi koperasi yang tidak jelas yang merugikan masyarakat. Silahkan kepada BMI mau kemana dulu pelayanannya apa ke RW 01, apa langsung ke RW 04, silahkan,” tandasnya. Setelah acara, BMI juga memberikan santunan kepada anak yatim dan bingkisan kepada Desa Banjarsari.

(gar/KLIKBMI)

Share on:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *