Tangerang, Klikbmi.com – Penampilan Puspita Rahayu memukau Panggung Histeria Dufan Ancol, tempat berlangsungnya Silaturahmi Akbar Koperasi BMI Grup 2023, Sabtu 21 Oktober 2023 lalu. Staf lapang Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI) Cabang Petir ini membacakan puisi “Rumah Kedua” di depan para pengurus dan pengawas Koperasi BMI Grup.
Di akhir pembacaaan, Presiden Direktur Koperasi BMI Grup Kamaruddin Batubara memberikan standing applause (tepuk tangan seraya berdiri), puisi tersebut begitu lugas membicarakan semangat para pengurus membangun Koperasi BMI. Pria yang akrab disapa Kambara tersebut memberikan hadiah untuk Ayu atas penampilannya tersebut.
Isinya begitu menyentuh. Bait-bait puisi itu begitu lugas berbicara harapan dan tantangan yang dihadapi Kopsyah BMI membangun kemandirian anggotanya. Kepada Klikbmi, Ayu-sapaan akrab Puspita Rahayu- mengatakan, puisinya mengulas kebaikan-kebaikan yang telah Kopsyah BMI lakukan lewat program sosial dan pemberdayaan. Tidak hanya bagi anggota, tapi juga masyarakat.
”Ayu waktu nulis puisi memposisikan diri sebagai Pak Ketua (Kambara) dan pengurus lainnya. Mereka yang berjuang dari awal menebarkan kebaikan lewat BMI, sampai BMI sebesar sekarang. Meskipun ada beberapa orang yang hampir menjatuhkan semangat, tapi jauh lebih banyak orang yg mau sama-sama meneruskan perjuangan. Semakin besar BMI, semakin banyak manfaat yang dirasakan sama masyarakat. Dan untuk mewujudkan itu, perlu menyatukan tujuan dengan sama-sama punya rasa cinta ke BMI,” pungkasnya.
Berikut puisi yang dibawakan Puspita Rahayu :
RUMAH KEDUA (Koperasi BMI)
Karya : Puspita Rahayu
Garis senyum terlukis di wajah mereka
Tergambar dari lirihnya membangun
Sampai lantangnya kalimat “bisa bisa bisa”
Dan tangan-tangan itu
Merangkul yang hampir jatuh
Memeluk yang jauh dari kata utuh
Adakah yang lebih indah?
Adakah yang lebih bermakna?
Dari menjadi manusia yang bermanfaat bagi sesama
Rumah kedua, katanya
Koperasi BMI, namanya
Yang pintunya selalu terbuka
Bagi sesiapa yang ingin tumbuh bersama
Membangun semangat baru yang hampir layu
Sebab hembusan angin yang dengan sengaja memadamkan api semangat yang sedang
membara
Lemparan-lemparan batu kecurangan yang menghentak membuat sesak
Mereka seperti lupa berkaca
Enggan melihat kening yang sujudnya tanpa makna.
Tapi bukankah masih banyak?
Yang mau berdiri gagah memperbaiki, mempertahankan
Tangan-tangan yang selalu terbuka
Meminta dengan air mata di heningnya pukul tiga
Mari, berkumpul untuk merangkul
Sebab alasan cinta pada rumah kedua
BENTENG MIKRO INDONESIA.
(Togar/humas)
Bagus sekali puisi karya Puspita Rahayu
Keren bu ayuu. Terima kasih sudah menjadi bagian dari insan penebar manfaat.