HRSH Unit Ke 445, 446 dan 447
Bogor, klikbmi.com– Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI) menyerahkan tiga rumah gratis sekaligus unit ke 445, 446 dan 447 untuk warga Kota Bogor dan Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu 8 November 2023. Spesialnya, penerima tiga rumah gratis adalah non anggota yang biaya pembangunannya bersumber dari infak yang dikumpulkan dari 235 ribu anggota Kopsyah BMI Rp1.000 setiap minggunya.
Penerima program Hibah Rumah Siap Huni (HRSH) ke 445 diserahkan kepada pasangan suami istri Bapak Kosasih dan Ibu Jahroni, warga Kampung Bitung Kidul, RT 004, RW 003, Desa Bitungsari, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor. Kemudian rumah ke 446 diserahkan untuk kepada Ibu Same, Warga Kampung Kampung Jampang RT 002 RW 008 Desa Kalisuren, Kecamatan Tajurhalang, Kabupaten Bogor. Sementara rumah ke 447 diserahkan untuk Ibu Nia Kurniasih, Warga Kampung Cimanggu Amil RT 03, RW 09, Kelurahan Kedung Badak, Kecamatan Tanah Sereal, Kota Bogor.
Dalam sambutannya, Presiden Direktur Koperasi BMI Grup Kamaruddin Batubara menyampaikan dengan penyerahan tiga rumah gratis menambah deretan HRSH Kopsyah BMI untuk non anggota menjadi 172 unit.
”Dalil Koperasi adalah Al Maidah ayat 2 saling tolong menolong dalam kebaikan. Karena tujuan berkoperasi adalah memberikan benefit, manfaatnya untuk anggota, baru kedua adalah keuntungan. Salah satu manfaatnya ini, ada rumah gratis untuk tiga warga Bogor di Ciawi, Tanah Sereal dan Tajurhalang,” terangnya.
“Inilah rumah yang dibangun dari infak Rp 1.000 dari anggota Kopsyah BMI setiap minggu. Rumah ini lebih bagus dari rumah KPR saya dulu. Bahan bangunannya terjamin dan berkualitas. Lalu, mengapa kita kasih? karena kita mengamalkan Pasal 4 UU Koperasi, bahwa koperasi harus menjalankan fungsi sosialnya dan sekarang kita menjalankan itu dengan rumah gratis,” jelas pria yang karib disapa Kambara itu.
Dalam sambutannya, pria yang akrab disapa Kambara itu membagikan kisah Nabi Musa saat berdialog dengan Allah SWT. Imam Ghazali dalam kitabnya Mukasyafatul Qulub mengisahkan dialog Nabi Musa AS dengan Allah SWT tentang amalan apa yang disukai oleh-Nya.
Nabi Musa AS pernah bertanya kepada Allah SWT, “Wahai Allah, aku sudah melaksanakan ibadah yang engkau perintahkan. Manakah di antara ibadahku yang engkau senangi, apakah shalatku?”
Allah SWT kemudian menjawab, “Shalatmu itu hanya untukmu sendiri. Karena shalat membuat engkau terpelihara dari perbuatan keji dan munkar”.
Kemudian Nabi Musa AS bertanya lagi kepada Allah SWT, “Apakah dzikirku?”
Lalu Allah SWT menjawab, “Dzikirmu itu untuk dirimu sendiri. Karena dzikir membuat hatimu menjadi tenang”.
Nabi Musa AS masih penasaran, dan mengatakan, “Apakah puasaku?” Kemudian Allah SWT menjawab, “Puasamu itu hanya untukmu saja. Karena puasa melatih diri dan mengekang hawa nafsumu?”.
Lalu ibadah apa yang membuat Engkau senang ya Allah? Ucap Nabi Musa AS. Kemudian Allah SWT menjawab, “Sedekah. Tatkala engkau membahagiakan orang yang sedang kesusahan dengan sedekah, sesungguhnya aku berada di sampingnya”.
”Dialog antara Nabi Musa AS dan Allah SWT menunjukkan pada kita semua bahwa ibadah-ibadah seperti shalat, puasa, dzikir belum tentu membuat Allah SWT senang kepada kita, walaupun ibadah tersebut sangat tinggi nilai pahalanya. Sedangkan sedekah merupakan ibadah atau amal perbuatan yang bukan hanya berpahala tinggi bagi diri sendiri, tetapi juga dapat membuat bahagia orang lain yang sedang kesulitan dan membutuhkan uluran tangan dari kita. Amal perbuatan seperti inilah yang disenangi oleh Allah SWT,” jelas Kambara kepada para anggota dan tokoh yang masyarakat yang hadir.
“Jangan tunggu kaya untuk bersedekah. Sebaliknya dengan bersedekah, Allah SWT membuka pintu rezeki dan Rahmat-Nya untuk kita. Jadi rumus kaya itu perbanyak sedekah,” tambah Kambara.
Kambara juga mendorong anggota Kopsyah BMI untuk menabung, terus menyisihkan sebagian pendapatannya agar menjadi saving di kemudian hari.
“Karena orang susah itu untuk mendapatkan sesuatu haruslah menabung, kalau tidak dia mencicil. Menabung itu harus dipaksa. Kita bisa menyicil motor sebulan Rp700 ribu sampai Rp1 juta, mengapa waktu sudah lunas, kita berat menabung dengan jumlah yang sama setiap bulan? Bagi yang miskin, menabung bukan memikirkan untuk sebulan atau setahun ke depan, tapi juga kehidupan kita saat tua nanti. Kalau terlahir miskin biasa itu, kalau meninggal miskin baru celaka,” jelasnya.
Untuk diketahui, tujuan berkoperasi Kopsyah BMI ditegaskan dalam Model BMI Syariah memiliki lima pilar pemberdayaan yaitu ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial, dan spiritual. Kelima pilar tersebut dijalankan dengan lima instrumen yaitu Sedekah; Pinjaman; Pembiayaan; Simpanan dan Investasi melalui pengembangan budaya menabung; dan pemberdayaan Zakat, Infaq, Sedekah, Wakaf (ZISWAF).
Dengan tujuan yang jelas melalui Model BMI Syariah tidak heran jika Kopsyah BMI semakin dipercaya oleh anggota dan masyarakat. Setelah memiliki 100 cabang, kini koperasi dengan aset lebih dari Rp1,1 triliun lebih itu terus menggenjot program sosial dan pemberdayaanya dirasakan masyarakat di Banten dan Jawa Barat. Mulai dari Gerakan Seribu Sajadah dan Al Quran (Geser Dahan), Sanitasi Masjid, Mushola dan Pesantren (Sanimesra), Sanitasi Dhuafa, Santunan dhuafa, santunan anak yatim, beasiswa, pelayanan ambulans gratis (bensin, sopir dan e-toll ditanggung BMI) dan lain-lain.
Dalam kesempatan itu, Kambara kembali mengingatkan rumus menabung bagi anggota Kopsyah BMI. menyebutkan bahwa pertambahan pendapatan akan membuat pertambahan konsumsi dan tabungan. Fungsi tabungan adalah hubungan jumlah tabungan dengan penghasilan.
Maka, rumus dari fungsi tabungan dapat ditulis:
Y = C + S
Keterangan:
Y disebut sebagai pendapatan
C disebut sebagai konsumsi
S disebut sebagai tabungan
Sementara pola pendapatan anggota Koperasi Syariah BMI ada perubahan rumusnya.
Y = C-I-S-S
Y disebut sebagai pendapatan
C disebut sebagai konsumsi (Consumption)
I disebut sebagai Cicilan (Installment)
S disebut sebagai tabungan (Saving)
S disebut sedekah.
” Yang disebut pendapatan oleh anggota Kopsyah BMI adalah akumulasi biaya dari konsumsi, cicilan, tabungan dan sedekah. Misalkan penghasilan kita Rp100 ribu sehari, dikurangi 30 ribu cicilan, 20 ribu tabungan dan 10 ribu itu sedekah maka Rp40 ribu yang bisa ia pakai,” terangnya.
Dengan konsep ini, anggota harus mendahulukan kewajibannya yakni membayar cicilan, kemudian menabung atau simpanan, lalu sedekah. Mengapa demikian, siapa yang mendahulukan utangnya berarti orang tersebut amanah dan dia tahu ada hal paling mahal yang harus ia jaga, yakni kepercayaan (trust). “Jika orang yang miskin tidak amanah, akan banyak ruginya. Seperti tidak dipercaya lagi untuk memperoleh pembiayaan.,” tambah Kambara.
Diketahui, penyerahan tiga rumah gratis dilakukan dua kali kegiatan. Kegiatan penyerahan pertama dilakukan di Ciawi. Dihadiri oleh Kapolsek Ciawi Kompol Agus Hidayat, Camat Ciawi Sutisna kemudian Direktur SDM Kopsyah BMI Agus Suherman, Manajer Area 08 Ade Gumilar dan Manajer Cabang Ciawi Asep Fahrudin.
Sementara acara kedua digelar di rumah HRSH ke 447. Hadir dalam kesempatan itu, Kapolsek Tajurhalang Iptu Tamar, Danramil Bojong Gede Kapten Inf Dwi Pamudji. Kemudian Direktur Bisnis dan Pemberdayaan Kopsyah BMI Casmita, Manajer Area 09 Basori, Manajer Cabang Kemang Ahmad Fauzi dan Manajer Tanah Sereal Khasun. Kesemua acara dihadiri Sekretaris Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Bogor Linda Hendriyani dan dipandu langsung oleh Manajer ZISWAF Andi.
Sementara Sekretaris Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Bogor Linda Hendriyani menyampaikan ucapan terima kasih pada Kopsyah BMI yang sudah 25 kali memberikan rumah gratis untuk warga Kabupaten Bogor. “Koperasi ini dari kita untuk kita, ayo perkuat dengan gotong-royong menjadi anggota BMI. Kata Pak Ketua tadi dengan gotong-royong akan lebih banyak rumah yang siap dibangun,” tandasnya. (togar/humas)