اِنَّ رَحْمَتَ اللّٰهِ قَرِيْبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِيْنَ
Artinya: “Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat dengan orang-orang yang berbuat baik.”
QS. Al-A’raf: 56
Bogor, Klikbmi: Dalam upaya memperkuat militansi anggota, Koperasi Syariah BMI menggelar capacity building batch 7 ini difasilitasi oleh Divisi Diklat yang keberadaanya sekarang menjadi unit kerja Koperasi Sekunder Benteng Madani Indonesia (Koperasi Sekunder BMI).
Pada sesi pembukaan Kamaruddin Batubara selaku Presiden Direktur Koperasi BMI Grup membuka acara tersebut dihadiri oleh para anggota dan manajer cabang wilayah Bogor dan Tangerang. Acara dibuka dengan khidmat di Aula Villa Intania Cawene Komplek Gunung Salak Endah (GSG).
Agenda ini masih berlanjut tanda keseriusan Kopsyah BMI dalam mebina anggotanya agar dapat menjadi anggota yang militan. Dimana anggota yang telah dilatih diharapkan dapat melaksanakan tiga hal yaitu;
Pertama sebagai benteng yang menjadi pembela koperasi manakala ada pihak yang akan merusak dan merugikan koperasi, maka agen BMI akan pasang badan untuk menolong koperasi, maka niatkan semuanya karena Allah, sesuai dengan firman-Nya:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنْ تَنْصُرُوْا اللّٰهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ اَقْدَامَكُمْ
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” QS. Muhammad: 8
kedua membuka peluang bisnis baik untuk memulai ataupun meningkatkan usaha yang telah dimiliki, semua akan kita dapatkan jika kita kerja keras/berusaha, berdoa dan tawakkal. Sesuai dengan firman-Nya:
إِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِأَنْفُسِهِمْۗ
Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka.” QS. Ar-Ra’d: 11
ketiga menjadi public relation yaitu menceritakan semua kebaikan-kebaikan yang telah dilakukan oleh kopsyah bmi. Sehingga orang lain tergugah atas hal-hal kebaikan tersebut, dalam sebuah hadits disebutkan:
مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ
Artinya: “Barang siapa yang menunjukkan kebaikan, maka ia mendapatkan pahala sepadan dengan orang yang melakukannya.” HR. Abu Dawud
“Dalam hidup kita tidak boleh membanding-bandingkan dengan apa yang orang lain dapat, dalam urusan akhirat lihatlah keatas dalam urusan dunia lihatlah kebawah, dengan demikian kita akan menjadi hamba yang bersyukur” tutur kambara
“Jika ingin rizkinya lancar, jangan menghalangi suami untuk berbakti kepada ibunya” mengapa demikian? Ini sesuai dengan sabda nabi;
رِضَا اللَّهِ فِـيْ رِضَا الْوَالِدَيْـنِ، و سَخَطُ اللَّهِ فِـيْ سَخَطِ الْوَالِدَيْنِ
Artinya: “Ke-ridhoan Allāh itu berada pada keridhoan kedua orang tua, dan kemarahan Allah itu berada pada kemarahan kedua orang tua.” HR. At-Tirmidzi
Saat ini kita terus mensyiarkan gassiteru [gerakan sedakah tiga ribu seminggu] yang mana Rp 1000,- untuk infak dan Rp 2000,- untuk wakaf. Sampai saat ini wakaf di BMI telah mencapai 36,7 miliar, inilah kekuatan gotong royong dengan bersama-sama kita berjuang akan menghasilkan sesuatu yang luar biasa. Setiap anggota diajak untuk wakaf minimal 1 juta seumur hidupnya.
“Juga di BMI ada ambulans gratis ini hasil dari zakat karyawan dan ada juga infak, untuk operasionalnya gratis; supir, etoll dan bensin disiapkan kalau tidak percaya boleh dicoba” papar kambara disambut galak tawa para peserta
Kedepan koperasi BMI harus bisa mandiri begitu juga dengan anggotanya, koperasi yang mandiri itu apabila modal tidak bergantung kepada pihak ketiga tapi bersumber hanya dari anggota sedangkan anggota yang mandiri adalah yang tabungannya lebih besar daripada pembiayaannya.
Maka kita semua harus memaksa diri untuk menabung, dan menabung itu harus punya tujuan untuk apa menabung seperti menabung pendidikan, menabung umroh dll. Selain untuk kepentingan masa depan juga dapat membantu koperasi dalam permodalan, karena pada dasarnya koperasi harusnya dari anggota oleh anggota dan untuk anggota.
Dalam setiap aktifitas juga jangan pernah lupa untuk melibatkan Allah, karena semuanya adalah milikNya, dalam firmanNya;
لِّلَّهِ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۗ
Artinya: “Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi.”
QS. Al-Baqarah: 284
“Mintalah kepada Allah dalam setiap sujud kita dalam tahajjud dalam dhuha dan jangan pernah lupa sedakah.” Tutup kambara dalam paparannya
Pada sesi kedua, hadir Radius Usman selaku Wakil Direktur Utama Kopsyah BMI memaparkan materinya kepada audiens terkait bisnis di kopsyah BMI yang sangatlah potensial. Sorak riang dan semangat bergema dari dalam aula vila intania cawene.
“Setelah kita hadir ditempat ini harapannya dapat mebuahkan hasil yang baik, ibu-ibu dapat menjadi agen BMI yang baik dan usahanya dapat terus berkembang” pungkas Radius
Di koperasi BMI banyak hal yang dapat dijadikan usaha tanpa modal, contohnya umroh. Ketika agen/anggota BMI dapat mendaftarkan satu orang untuk umroh maka dia akan mendapatkan fee 500 ribu – 1 juta rupiah, cukup komunikasikan dengan baik maka pasti akan dapat. Bila konsisten tentu ini sangatlah potensial.
Selain daripada untuk menambah penghasilan, umroh juga adalah sebuah ibadah yang sangat luar biasa, sesuai dengan firman-Nya:
اِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَاۤىِٕرِ اللّٰهِۚ فَمَنْ حَجَّ الْبَيْتَ اَوِ اعْتَمَرَ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِ اَنْ يَّطَّوَّفَ بِهِمَاۗ وَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًاۙ فَاِنَّ اللّٰهَ شَاكِرٌ عَلِيْمٌ
Artinya: “Sesungguhnya Safa dan Marwah merupakan sebagian syiar (agama) Allah. Maka, siapa beribadah haji ke Baitullah atau berumrah, tidak ada dosa baginya mengerjakan sai antara keduanya. Siapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri, lagi Maha Mengetahui.” QS. AL-Baqarah: 158
“Juga para anggota dapat mengajukan pembiayaan talangan umroh manakala telah memiliki simpanan minimal 5 juta rupiah, bisa dicicil setelah umroh dan kalau meninggal lunas, jadi kalau mau lunas ya meninggal ketika umroh atau setelah umroh” tutup Radius disambut tawa para audiens dalam paparannya.
Pada sesi ketiga, hadir Ketua Pengasa Syariah Hendri Tanjung memaparkan materi tentang bisnis syariah. Pada awal paparannya Hendri menyampaikan bahwa dalam usaha atau bisnis ada dua kemungkinan yaitu untung dan rugi, maka harus mempelajari risikonya agar dapat meminimalisir kerugian dalam usaha.
Dan dalam bisnis syariah itu, kita harus berusaha sesuai dengan aturan-aturan syar’i. Dalam hidup terlebih dalam bisnis harus menghindari hal-hal yang tidak diridhoi oleh Allah, karena apa yang kita lakukan akan mendapatkan balasan darinya, sesui firman-Nya:
فَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَّرَهۚ (٧) وَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَّرَه (٨)
Artinya: “Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.” QS. Az-Zalzalah: 7-8
“Dalam bisnis jangan sampai kita menipu demi keuntungan sesaat, maka berlaku jujurlah supaya bisnis kita berkah karena orang jujur akan ditempatkan bersama para nabi” tutur Hendri dalam penutupan materinya.
Bisnis syariah tidak hanya tentang transaksi yang halal, tetapi juga tentang menciptakan sistem ekonomi yang berkeadilan dan berkelanjutan. Dengan adanya agenda ini, kita berharap bisa mencetak lebih banyak pengusaha yang tidak hanya sukses, tetapi juga beretika dan peduli terhadap masyarakat. (Anast/Sekpri)