عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لأَنْ يَحْتَطِبَ أَحَدُكُمْ حُزْمَةً عَلَى ظَهْرِهِ خَيْرٌ مِنْ أَنْ يَسْأَلَ أَحَدًا فَيُعْطِيَهُ أَوْ يَمْنَعَهُ (رواه البخاري)
Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Salah satu dari kalian memikul kayu bakar dipunggungnya itu lebih baik daripada ia minta-minta kepada seseorang baik diberi atau ditolak. (HR. Bukhari).
TANGERANG– Upaya Koperasi BMI membumikan dakwah muamalah lewat agenda pertemuan umum (PU) disambut antusias warga Kecamatan Mandalawangi, Pandeglang dan Kragilan, Kabupaten Serang. Desa Gunungsari, Mandalawangi, Pandeglang menjadi tempat pertama yang dikunjungi BMI, Rabu (31/3) pagi.
Kegiatan dihadiri Ketua Pengawas Operasional Koperasi BMI Didi Budiharta, Direktur Operasional Koperasi BMI Yayat Hidayatullah dan Manajer Operasional Kopsyah BMI Muhammad Fadhillah. Keesokan harinya, rombongan yang sama kembali menggelar agenda PU di Desa Sentul Jaya, Kecamatan Kragilan, Kamis (1/4).
Baca Juga : Koperasi BMI Bagikan 283 Rumah Gratis https://klikbmi.com/bmi-tutup-akhir-tahun-2020-lewat-penyerahan-hrsh-ke-283-di-sajira/
Di Mandalawangi, Ketua Pengawas Operasional Koperasi BMI H Didi Budiharta yang ikut membuka acara menerima banyak pertanyaan dari para warga. Mulai dari perbedaan antara Koperasi Syariah dan konvensional, pembiayaan, hingga jangkauan pelayanan koperasi di Mandalawangi dan sekitarnya.
Materi pengenalan Pendidikan Koperasi dan Kopsyah BMI disampaikan Manajer Kopsyah BMI Cabang Mandalawangi Syahroni. Sementara video company profile ikut ditayangkan yang dipandu langsung oleh Manajer Kopsyah BMI Area 09 Nashadi.
Haji Didi Budiharta menuturkan, sejak awal BMI terus konsisten melakukan pemerataan ekonomi berkeadilan lewat Model BMI Syariah. Kopsyah BMI kini telah memiliki 65 cabang di Banten dan Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Eksistensinya pun mengakar hingga daerah pegunungan seperti di Mandalawangi.
”Tujuan Koperasi BMI adalah pemerataan keadilan. jika hanya sekedar usaha mencari untung saja, BMI tak perlu membuka layanan baru sampai ke pelosok daerah, cukup di Tangerang saja. Namun inilah berkoperasi, kami mendorong agar masyarakat Mandalawangi punya kesempatan yang sama guna mengangkat harkat dan tingkat kesejahteraan keluarganya dengan menjadi anggota koperasi,” jelas Alumni Fakultas Hukum Univerasitas Islam Indonesia (UII) tersebut.
Baca Juga : Koperasi BMI Wujudkan Rumah Kadmi Lebih Asri. https://klikbmi.com/koperasi-bmi-wujudkan-rumah-kadmi-lebih-asri/
Kepada para tamu undangan, ia mengatakan semangat koperasi adalah saling membantu satu sama lain dengan sifat gotong royong dan azas kekeluargaan. Itulah hakikat berkoperasi.
”Kehadiran BMI disini adalah mengajak para bapak-ibu untuk belajar bermuamalah. Karena Koperasi BMI dibangun dengan semangat Al Maidah ayat 2 yang jika diterjemahkan yakni Tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran, dan bertaqwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya,” jelasnya.
Didi menegaskan bahwa BMI siap menjadi motor warga Gunungsari melaksanakan ekonomi ta’awun (gotong royong). BMI juga mendorong terciptanya wirausaha baru di tengah masyarakat Gunungsari lewat Model BMI Syariah. Model BMI Syariah memiliki lima instrument pemberdayaan, melalui sedekah, pinjaman, pembiayaan, simpanan dan investasi, yang direalisasikan melalui semangat untuk menabung, dan menyalurkan zakat, infaq, sedekah dan wakaf (ZISWAF) sesuai syariah Islam.
”BMI tidak hanya memberikan akses pembiayaan semata, melainkan juga mengangkat harkat dan martabat anggotanya. Mengajak anggota untuk menabung dan berbagi kepada sesama lewat Zakat, Infaq Wakaf dan Sadaqah (ZISWAF),” jelasnya.
Selain itu, sambung Didi, BMI terus menebar manfaat bagi saudara-saudara yang dhuafa. Mulai dari santunan dhuafa dengan nilai bantuan Rp 250ribu yang bulan ini telah digelontorkan untuk 115 orang. Selain itu, BMI juga menyediakan 7 unit ambulan yang biaya operasional baik sopir dan BBM semua ditanggung BMI.
BMI Terus Eksis Mengajak Anggota Beramal Jariyah, Selengkapnya baca di: Kamaruddin Batubara : “Jangan Menunggu Pensiun Untuk Beramal Jariyah”
”BMI telah membangun 293 rumah lewat program hibah rumah siap huni (HRSH) baik anggota dan non anggota. Dan setiap bulan sebanyak 115 dhuafa yang kita kirimkan paket sembako dan terus bertambah setiap bulan. Ini lah ekonomi gotong royong yang terus kita gaungkan kepada anggota,” jelasnya.
Sementara, Manajer Kopsyah BMI Cabang Mandalawangi Syahroni menjelaskan, Desa Gunungsari merupakan desa ke-10 dari 14 desa se-Kecamatan Mandalawangi yang telah dijajaki BMI. Saat ini, BMI telah melayani 9 desa di kawasan tersebut. Anggotanya pun telah mencapai 1.214 orang. Kendati, 4.100 warga Gunungsari kebanyakan adalah petani, namun geliat sektor informal terus bergerak. Geliat ekonomi warga terlihat dengan masih ramainya pasar dan aktivitas ekonomi lainnya di sana.
”Alhamdulillah, sambutan warga Gunungsari kepada BMI sangat antusias. Mereka berharap BMI bisa secepatnya memberikan pelayanan. Kami tentu berharap, BMI mampu menjadi motor ekonomi gotong royong bagi warga Mandalawangi dan Gunungsari pada khususnya,” terangnya.
Hal senada diungkapkan Kasi Kesos Kecamatan Mandalawangi Ade Samsul Aen. Ia mengatakan dengan budaya kerja BMI yakni Shiddiq, Amanah, Tabligh dan Fathonah, pihaknya semakin menunjukkan pemberdayaan bagi anggota. Ini ditunjukkan dengan penyerahan HRSH BMI kepada Saonah, anggota BMI yang juga warga Desa Cikoneng, Mandalawangi, Selasa (11/3) silam.
”Saya yakin dengan menjalani empat teladan Rasulullah SAW yang juga budaya kerja BMI, maka Kopsyah mampu menjalankan amanah anggota dengan baik, terarah dan bertanggung jawab. Kopsyah BMI mampu merekrut anggota yang berkualitas karena latar belakangmya yang sangat konsekuen dengan prinsip syariah dan pemberdayaan masyarakat, Insya Allah,” ujarnya. Acara PU di Desa Gunungsari diakhiri dengan penyerahan santunan kepada anak yatim.
Di hari kedua, BMI menggelar PU di Desa Sentul, Kragilan, Kamis (1/4). Dalam sambutannya, Kades Sentul, Supangat mengatakan bahwa Kopsyah BMI menjadi jalan warganya semakin bergairah untuk berkoperasi yang baik dan benar. “Terima kasih pada BMI, ini dampaknya akan sangat luar biasa. Awalnya kami sudah berencana akan bentuk koperasi di wilayah ini, Alhamdulillah Kopsyah BMI hadir memberikan jalan,” jelasnya.
Sementara Manajer Kopsyah BMI Cabang Ciruas Muhammad Jana mengatakan, Desa Sentul terletak tak jauh dari dari sentra industri Kragilan. Sebanyak 11 ribu lebih warganya didominasi para pekerja. Ini merupakan desa ke empat di Kecamatan Kragilan yang telah dijajaki BMI.
” Jika pelaku usaha di Kragilan ingin lebih berdaya, simpan uang di BMI. Insyallah kami berdayakan untuk kesejahteraan bersama,” jelasnya. Agenda PU di Ciruas juga dihadiri Manajer Area 06 Suta Wijaya dan Kasi Ekbang Kecamatan Kragilan Saeful Echwan.
Sementara Direktur Operasional Koperasi BMI, Yayat Hidayatullah menegaskan bahwa Kopsyah BMI hadir di Wilayah Kecamatan Kragilan tujuannnya tidak hanya pada memberikan pendidikan koperasi semata, namun ikut menebar kemanfaatan terhadap masyarakat sekitar.
“BMI bekerja untuk menebar kemaslahatan dan kemanfaatan, bukan kemudharatan. Program kami jelas untuk memberdayakan masyarakat dengan mengembangkan usaha usaha produktif anggota yang bersumber dari pembiayaan yang kami salurkan kepada anggota. Kami punya modal dari simpanan anggota, dan modal itu digulirkan kembali untuk pengembangan usaha anggota dan menciptakan wirausahawan baru agar lebih berdaya,” tandasnya.
Dihubungi terpisah, Presiden Direktur Koperasi BMI, Kamaruddin Batubara mengatakan bahwa Pertemuan Umum merupakan upaya BMI untuk mengenalkan Model BMI Syariah. PU menjadi tahapan awal dari standar operasional perekrutan anggota Kopsyah BMI dalam suatu rembug pusat. Tujuannya melakukan sosialisasi dan pemberitahuan secara formal mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan serta untuk melihat reaksi dan minat masyarakat terhadap kehadiran Kopsyah BMI.
” Kita selalu konsenterasi untuk semakin memperkuat Model BMI Syariah yang kita kembangkan. Kendati demikian, PU juga mendapatkan dukungan penuh dari aparat dan warga masyarakat, serta mendapatkan calon anggota yang berkualitas dan penuh militansi nantinya. PU menajdi momentum silaturrahmi yang tetap harus dilakukan walaupun pelayanan sudah bisa dilakukan oleh layanan teknologi digital, tetapi nilai silaturahmi langsung seperti ini tetap dilakukan sebagai manifestasi dari wujud kekeluargaan dan gotong royong yang merupakan azas koperasi, ” pungkasnya.
(gar/KLIKBMI)