Tangerang, KlikBMI.com: Senyum Rizky Syaifullah tersungging lebar saat mendapat telepon dari Manajer Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI) Cabang Jambe Tangerang, Syamsul Romli, dua pekan sebelum Ramadhan 1446 H. Rizky adalah agen jaringan warung anggota (jawara) untuk cabang Jambe. Hari itu, Syamsul Romli mengirimkan jumlah paket yang harus dipersiapkannya untuk bagi hasil simpanan idul fitri anggota Koperasi BMI berupa sembako dan bahan makanan lainnya.
“Serius pak? 805 paket?” Tanya Rizky kepada Syamsul Romli di ujung telepon,
“ Iya pak, tolong di siapkan ya pak,” kata Romli memastikan

Rizky pun langsung mempersiapkan pesanan di warungnya di Perum Sudirman Tigaraksa Kabupaten Tangerang. Ini merupakan tahun kedua Rizky mendapatkan pesanan bagi hasil Simpanan Idul Fitri Anggota Kopsyah BMI Cabang Jambe, Setelah dihitung, jika dinominalkan 805 paket itu jumlahnya mencapai Rp 72 juta nilai pesanan ini naik berkali lipat dari tahun 2024 yang mencapai Rp24 juta.
Anggota Kopsyah BMI Cabang Jambe itu mengaku pesanan bagi hasil simpanan Idul Fitri menjadi berkah Ramadhan tahun ini, “dahulu saya cuma tahu kalau koperasi hanya tempat meminjam saja sekarang saya tahu menjadi anggota koperasi juga banyak untungnya,” ujar Rizky.

jaringan warung anggota merupakan kegiatan pemberdayaan anggota yang memiliki usaha ritel dengan penerapan transaksi digital lewat Doit BMI dan BMI Mobile untuk anggota di seluruh wilayah pelayanannya baik di Banten dan Jawa Barat.
Ada berbagai manfaat besar dengan belanja di Jawara, yakni menjaga silaturahmi antar anggota, menggerakan ekonomi mikro, pemberdayaan anggota, mendukung pemerataan pendapatan dan meningkatkan perekonomian anggota serta membantu anggota warung dalam memanfaatkan teknologi seperti Doit BMI dan BMI Mobile.
Dengan masuk ke dalam Jawara, anggota bisa saling menguatkan ekonomi anggota lainya dengan berbelanja di warung anggota BMI. Begitu yang disampaikan Presdir Koperasi BMI yang juga Direktur Utama Kopsyah BMI Kamaruddin Batubara. Ia juga menjelaskan predikat Koperasi BMI sebagai koperasi pemberdayaan dan sosial semakin kuat karena setiap ruh kegiatannya selalu menjadikan pemberdayaan anggota sebagai fokusnya.
“Dengan begini, ekonomi anggota semakin diberdayakan. Koperasi dituntut untuk memberikan manfaat dan profit bagi anggotanya,” jelas pria yang akrab disapa Kambara tersebut.
Dengan pemberdayaan ini, KopsyahBMI tidak hanya memberikan modal finansial, tetapi juga membangun ekosistem usaha yang berkelanjutan bagi anggotanya.”
“Koperasi harus kembali pada fungsi memberikan kesejahteraan anggotanya dan juga masyarakat luas. Pegiat koperasi harus lebih mampu menggali kebutuhan dan harapan anggotanya,” tandasnya. (Togar/Humas)