Bogor,klikbmi.com – Toni terdiam sesaat sebelum membuka sambutannya. Mata Kades Singabraja Kecamatan Tenjo Bogor ini melihat sekeliling rumah baru di depannya. Rumah yang dahulu atapnya sudah miring ke bawah kini berubah menjadi baru.
Dinding geribik itu kini telah berganti menjadi hebel dan bercat hijau. Genteng rumah yang dahulu banyak berceceran di tanah kini sudah berganti dengan atap asbes berangka baja ringan. Toni sangat mengenal rumah itu. Rumah tersebut adalah milik warganya bernama Karna yang tinggal persis di belakang Kantor Desa Singabraja. Pak Karna adalah seorang duda yang baru ditinggal istri tiga bulan silam karena penyakit lever itu.
”Jika tak ada Koperasi BMI, kami mungkin kami harus bersabar menunggu bantuan untuk membangun rumah sebagus ini,” ujar Toni kepada Presiden Direktur Koperasi BMI Grup Kamaruddin Batubara yang duduk dihadapannya.
Hari itu, Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI) menyerahkan hibah rumah siap huni (HRSH) gratis ke 393 kepada Karna, Rabu 15 Februari 2023. Rumah ini adalah unit ke -20 yang dibangun Kopsyah BMI di Kabupaten Bogor.

Karna adalah anggota Kopsyah BMI. Ia bekerja sebagai kuli panggul kayu. Dari usaha itu, ia membesarkan dua anak tiri dan dua anak kandung dari mendiang istrinya, Tati yang juga anggota Kopsyah BMI. Penghasilannya dalam sehari tak lebih dari Rp35 ribu.
Uang itupun hanya cukup untuk makan dan minum. Tak ada yang tersisa, apalagi untuk membangun rumah. Di rumah geribik itu pula, Karna juga menyaksikan mendiang istrinya menghembuskan nafas terakhir.
”Saya terharu, benar-benar terharu. Kopsyah BMI yang langsung datang ke rumah ini dan membangun rumah Pak Karna. Sayangnya, tak ada istri Pak Karna yang harusnya gembira menyaksikan ini. Tapi sudah takdir dari Allah SWT, tak ada yang tahu. Mudah-mudahan rumah ini menjadi berkah bagi BMI dan bagi kita semua,” ujar Toni.

Di bawah derai air hujan, Toni menutup sambutannya dengan ucapan terima kasih atas kepedulian Kopsyah BMI kepada warganya.
”Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada BMI. Warga saya dibangunkan rumahnya. Saya juga mengajak, ibu-ibu yang sudah menjadi anggota juga amanah terhadap tanggung jawabnya di BMI. Kalau punya utang, harus tanggung jawab harus banyak komunikasi kepada petugas,” ajak Toni.
Poin kelima peradaban baru Koperasi Indonesia yakni koperasi harus peduli sesama menjadi poin sambutan Presiden Direktur Koperasi BMI Grup Kamaruddin Batubara. Ditegaskannya, HRSH menjadi pembeda koperasi dengan yang lain.

”Sejak 2020, BMI sudah beroperasi di Tenjo, Pak Lurah. Di Singabraja, BMI telah menyalurkan Rp3,3 miliar. Sementara, simpanan anggotanya baru sebesar Rp317 juta. Lantas dari mana sisa Rp3 miliar berasal?. Yakni dari 223 ribu anggota BMI dari 99 cabang yang lain baik di Banten dan Jawa Barat. Inilah berkoperasi, kita saling gotong royong saling bantu membantu. Jadi kalau ada anggota Singabraja yang nggak amanah, maka yang 223 ribu anggota bakal datang ke sini semua (melapor),” terangnya.
“Memang tidak masalah mau pinjam ke siapa, namun harus pandai mengukur, mampu tidak membayar semuanya. Jangan sampai urusan utang piutang saja dibahas sampai diwakilkan ke LSM. Ini jelas salah. Anggota yang datang sebagai pemilik koperasi BMI kok malah mengadukan koperasi miliknya ke pihak lain,” tambah pria yang karib disapa Kambara tersebut.

Kambara mengatakan, pembangunan rumah gratis BMI adalah bentuk pemberdayaan anggota. Pemberdayaan ini bisa kita perjuangkan dengan semangat gotong-royong melalui berkoperasi. Pembangunan HRSH merupakan amanah UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian pasal 4.
Bahwa peran koperasi adalah membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan pada masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya. Koperasi BMI mewujudkannya dalam 30 program pemberdayaan dan sosial.

”Ini adalah amanah. Dan itu tertulis di UU Perkoperasian. Pembangunan rumah Pak Karna berasal dari sebagian keuntungan anggota (dana kebajikan). Mengapa kita membangun sampai rumah gratis sampai 393 unit karena Perintah Allah di QS Al Maidah ayat 2, Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan,” terangnya.
”Jadi yang hadir di sini, menjadi anggota Kopsyah BMI tidak harus meminjam, menabung saja seperti di ayat QS Al Hasyr ayat 7, agar harta tidak beredar di kalangan kaya saja. Kami meminta doanya dari Pak Karna, doakan BMI untuk konsisten membantu anggota dan saudara-saudara kita yang membutuhkan,” paparnya.

Hadir dalam acara tersebut, Direktur Keuangan Kopsyah BMI Makhrus, Direktur Bisnis dan Pemberdayaan Kopsyah BMI Casmita, Pengawas Kopmen BMI H Puryadi, Manajer Kebijakan dan Pengembangan SDM Kopsyah BMI Ferdiansyah Sunandar, Manajer Area 10 Ruslan Rohendi dan Manajer Cabang Tenjo Dede Safitri. Kemudian Kasi Ekbang Kecamatan Tenjo Wawan Hermawan dan 40 lebih anggota BMI dari dua rembug pusat Cabang Tenjo.
Sementara dalam sambutannya, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bogor Asep Mulyana Sudrajat. Ia mengatakan, BMI hadir di Desa Singabraja untuk mengajak anggota berjuang meningkatkan ekonomi agar lebih baik.

”Karena Kopsyah BMI bukan sekeda koperasi simpan pinjam saja, ada pemberdayaan dan sosial. Dan ini sejalah dengan Program Pancakarsa Kabupaten Bogor. Isi dari Panca Karsa ini antara lain Bogor Membangun, Bogor Maju, Bogor Sehat, Bogor Cerdas, dan Bogor Keberadaban,” tandas Asep. (Togar Harahap/Klikbmi.com)