Pekalongan, Klikbmi.com: Presiden Direktur Koperasi BMI Group, Kamaruddin Batubara, hadir sebagai pembicara utama dalam Seminar Nasional Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) yang digelar di Kantor Wali Kota Pekalongan pada Minggu, 6 Juli 2025. Pada perhelatan yang dihadiri lebih dari 170 peserta, Pria yang akrab disapa Kambara itu memaparkan model bisnis ekonomi syariah yang telah diterapkan oleh Koperasi BMI Group dan menekankan pentingnya kejujuran serta kesetiakawanan sosial sebagai fondasi ekonomi syariah.
“Seperti kata Bung Hatta. Berkoperasi itu menjaga kejujuran dan kesetiakawanan itu kuncinya, gak perlu orang hebat,” ujar Kambara.
“Ekonomi syariah pun sama. Pertanyaannya: bisa jujur dan setiakawan gak? Di syariah, keuntungan juga tidak boleh berlebihan, dan semuanya harus dijalani dengan keikhlasan.” Lanjutnya.
Kambara menegaskan bahwa perjuangan ekonomi umat tak cukup hanya dengan semangat tanpa strategi dan sumber daya. “Perjuangan tanpa amunisi bisa jadi anarkis,” katanya. Ia mengutip Al-Maidah ayat 2 sebagai dalil dasar koperasi syariah: bahwa semangatnya bukan sekadar mencari keuntungan, namun tetap harus menghasilkan profit agar dapat membantu lebih banyak orang miskin melalui gotong royong untuk terus berbagi.
Salah satu ciri khas model Koperasi BMI Group adalah pemberian pembiayaan tanpa agunan hingga Rp200 juta. Hal ini dilakukan demi keberpihakan terhadap usaha mikro yang tidak memiliki aset sebagai jaminan. “Kita tidak ingin koperasi cuma numpang hidup di usaha sukses anggota. Kalau pakai agunan, bagaimana kita bisa bantu pedagang kecil seperti tukang gado-gado yang hanya punya cobek? Itu saja hartanya,” tegas Kambara.

Dalam paparannya, Kambara juga mengajak MES Pekalongan turut menyuarakan gerakan nasional menolak praktik pinjaman online (pinjol) dan judi online (judol), serta kebiasaan belanja online (benjol) yang berlebihan, tiga hal yang menurutnya menjadi ancaman serius bagi masa depan generasi muda. “Kalau ingin Indonesia Emas 2045, maka pinjol, judol dan benjol harus ditutup. Kalau tidak, kita akan hadapi Indonesia Cemas, Indonesia Lemas karena anak mudanya sibuk dengan pinjol dan judol,” ujarnya prihatin. Ia mengungkapkan bahwa Koperasi BMI telah memecat lebih dari 20 karyawan karena terlibat dalam praktik tersebut.
Pada akhir sesi, Kambara juga memperkenalkan film The Sun Gaser: Cinta dari Langit yang akan tayang serentak di bioskop pada 21 Agustus 2025. Film yang mengangkat kisah nyata tokoh ekonomi syariah nasional dan internasional M. Gunawan Yasni ini, menurutnya, menjadi media dakwah baru untuk menyebarkan semangat ekonomi syariah dan koperasi secara lebih luas dan menyentuh. “Ini kisah cinta yang luar biasa, kisah nyata. Momentum ini harus kita gunakan untuk mensyiarkan ekonomi syariah dengan cara yang berbeda,” pungkasnya.

Acara ini turut dihadiri oleh Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid, Ketua Umum MES Pekalongan periode 1446–1451 H Andi Arslan Djunaid yang baru dilantik hari itu, Kepala Perwakilan BI Wilayah Tegal Bimala, Pimpinan OJK Novianto Utomo, serta Sekjen Pengurus Pusat MES Iggi Haruman Achsien. (Nur/Humas)