Forkopi Lanjutkan FGD RUU Perkoperasian Di Sidogiri, Kambara : Koperasi Harus Menginformasikan Kontribusinya Membangun Bangsa

BMI Corner

Klikbmi, Pasuruan –  Siang ini Forum Koperasi Indonesia (Forkopi) hari ini Rabu,8/2 melanjutkan bahasan untuk masukan RUU Perkoperasian di kantor pusat UGT Nusantara. FGD RUU perkoperasian  hari ini menjadi putaran ketiga setelah digelar di Yogyakarta (8/1) dan Jakarta (20/1).

Abdul Madjid Umar, Ketua UGT Nusantara dalam sambutannya berharap kegiatan di Sidogiri hari ini bisa memberikan manfaat pada pengembangan koperasi di Indonesia. Ia juga akan sangat senang jika Forkopi memutuskan dilaksanakannya kongres koperasi Indonesia. Jika terjadi kongres koperasi ia dan UGT Sidogiri akan mendukung.

Pada putaran ketiga ini hadir tim 5 Kemenkop yang menjadi penyusun RUU Perkoperasian, Noer Soetrisno dan Agung Nur Fajar.

FGD hari ini dibagi menjadi 3 komisi, Komisi A membahas tentang pengawasan kegitan simpan pinjam oleh koperasi, Komisi B membahas penjaminan simpanan/pinjaman dan penyehatan kegitan simpan pinjam oleh koperasi dan komisi C membahas literasi perkoperasian dan diplomasi parlemen.

Andy A Djunaid, Ketua Forkopi  dalam sambutannya menyampaikan bahwa segenap elemen koperasi ingin bersama membangun Indonesia melalui koperasi. Andy menyampaikan kasus Indosurya sebetulnya memukul koperasi-koperasi yang bergerak dengan benar.

Menyikapi ide melaksanakan kongres koperasi ia sepakat dan mendukung kegiatan ini. Melalui kongres koperasi segala image negatif bisa disikapi bersama.

Kamaruddin Batubara, Ketua Kopsyah BMI menyampaikan 3 poin. Pertama, soal Indosurya harus dimaknai sebagai framing negatif yang harus ditangkal bersama. “Indosurya ini koperasi palsu” katanya. ”Oleh karena isu ini harus kita tangkal, caranya adalah dengan menuliskan berita baik tentang koperasi dan memastikan praktek Indosurya ini bukan koperasi” lanjutnya.

Kedua, ia juga berharap pemerintah untuk membedakan gerak bank berbeda dengan koperasi. “Pemerintah dalam hal ini harus bertindak melindungi koperasi dan memang karena koperasi ini sejarahnya berbeda dengan bank. Banyak koperasi yang berkembang dari modal kecil bahkan Kospin Jasa yang saat ini beraset Rp 10 T berawal dari Rp 4 juta, UGT Sidogiri yang assetnya Rp 3 T berawal dari Rp 13 juta” ujarnya.

Lebih lanjut pria yang akrab disapa Kambara ini berharap koperasi semakin terbuka melaporkan kontribusinya kepada pembangunan bangsa ini. Menutup pernyataannya ia berharap jika terjadi kongres koperasi, koperasi harus mampu menunjukkan kontribusi dan jatidirinya.

Noer Soetrisno mengatakan kegiatan FGD RUU Perkoperasian ini memastikan terjadinya interaksi dan komunikasi sehingga persoalan  yang akan muncul bisa dikomunikasikan. Ia juga menyoroti imbas dari UU PPSK, koperasi lahir menjadi rezim khusus yang berbeda dengan jasa keuangan yang lain. Ia berharap tokoh-tokoh koperasi mampu menjaga marwah koperasi yang close loop.

Noer Soetrisno mengatakan Forkopi harus terus menyuarakan kepentingan koperasi. ”Forkopi itu sangat penting untuk menyuarakan koperasi” tegasnya.  Ia juga menyoroti ide kongres koperasi untuk membangun identitas koperasi yang diperbarukan. Ia menegaskan perlunya kongres koperasi memastikan adanya model koperasi simpan pinjam ala Indonesia.

Agung Nur Fajar menjelaskan kontribusi Forkopi dalam memberikan sumbang saran RUU Perkoperasian ini sebagai bahan masukan penting. FGD ini bisa dipahami sebagai serap aspirasi atau proses komunikasi dengan pemangku kepentingan koperasi.

Proses komunikasi ini sebagai alat untuk membantu melihat siapa saja yang berkepentingan terhadap pengembangan kemajuan koperasi. Agung juga menyoroti pemberitaan Indosurya yang terus menggelinding, ia meminta koperasi harus aktif membangun informasi koperasi yang benar. Ia juga menginformasikan bahwa satgas penanganan koperasi bermasalah telah bubar pada bulan Januari kemarin. Sampai berita ini diturunkan kegiatan FDG RUU Perkoperasian masih berlangsung dengan narasumber Agung Nur Fajar. (Sularto/Klikbmi)

Share on:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *