Bogor, Klikbmi.com – Warga Kampung Nanggewer Kaum terkejut saat melihat penampilan Pak Supardi, Selasa pagi,7 Februari 2023. Pak Supardi benar-benar berubah 360 derajat. Para keponakan dan ibu-ibu tetangganya juga mencandainya. “Mang Pardi, aduh ayeuna meuni kasep (sekarang tambah ganteng-red),” sorak sorai mereka kepada pria 54 tahun itu.
Hari itu, Pak Supardi menerima hibah rumah siap huni gratis (HRSH) unit ke 391 untuk non anggota dari Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI). Ia benar-benar memantaskan dirinya untuk menerima kunci emas rumahnya dari Presdir Koperasi BMI Grup Kamaruddin Batubara.
Rambutnya yang dahulu gondrong, telah dicukur pendek dan rapi. Ia memakai kemeja merah polos dan celana dasar hitam plus sepatu pantovel. Tak seperti sebelumnya, tubuhnya sering berlumur lumpur kini telah berubah. Setelan pakaiannya baru, seperti rumahnya yang sudah dibangun baru oleh Koperasi BMI. ”Rumah saya baru dibangun Koperasi BMI, saya juga harus tampil baru pak,” kata Pak Supardi.
Pada acara penyerahan itu, Pak Supardi duduk bersama Presdir Koperasi BMI Grup Kamaruddin Batubara dan para tamu undangan. Yakni Lurah Nanggewer Kecamatan Cibinong Eva Fauziah dan Sekretaris Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bogor Linda Hendrayani.
Kemudian Dirut Koperasi Jasa BMI yang juga Direktur Operasional Kopsyah BMI Yayat Hidayatullah, Direktur Bisnis dan Pemberdayaan Kopsyah BMI Casmita, Danramil Cibinong Kapten Infantri Muhammad Arifin dan Kanit Binmas Polsek Cibinong AKP Dodi Mulyadi. Didampingi Anggota SPI Asep Hendra, Manajer Ziswaf Kopsyah BMI Andi, Manajer Area 8 Kopsyah BMI Ade Gumilar dan Manajer Kopsyah BMI Cabang Cibinong Dede Kurniawan.
Kebahagiaan meliputi hati Pak Supardi. Pria 54 tahun itu masih tak menyangka, rumahnya yang asbesnya tinggal separuh kini berubah baru. Di lingkungan Nanggawer Kaum, Cibinong, kesehariannya adalah seorang pencari cacing sutera. Penghasilannya sebesar Rp30 ribu sampai Rp50 ribu hanya cukup untuk makan sehari-hari.
Rumahnya berada di depan aliran sodetan sungai. Ia terhimpit dengan bangunan rumah yang lain. Bagian dapur rumahnya sudah ambruk. Kondisi dalam rumahnya pengap dan lapuk. Rumahnya dahulu pengap semakin pengap setelah Supardi ditinggal sang istri karena alasan ekonomi. Di rumah itu, Supardi tinggal bersama anak perempuannya, menantu dan tiga cucunya. Kondisi rumahnya juga membuat anggota keluarganya kerap sakit-sakitan.
Namun Pak Supardi, bukanlah orang yang pantang menyerah. Meski kerap dijangkiti masuk angin dan demam, tubuhnya tetap semangat berlumur lumpur untuk mencari cacing sutra. Uang hasil dagangannya, ia berikan untuk menutupi asap dapur keluarganya.
”Alhamdulillah, hari ini Koperasi BMI menyerahkan rumah baru untuk Pak Supardi. Kalau sudah dapat rumah baru, kita doakan juga Pak Supardi bisa dapat istri yang baru. Masih 54 tahun, masih gagah kan kalau dapat istri baru?,” canda Presdir Koperasi BMI Grup seraya melirik Supardi yang memberikan jempolnya kepada Presdir.
Meski lokasi penyerahan dilewati aliran air, namun antusiasme anggota Kopsyah BMI dan masyarakat masih tinggi menyaksikan kebahagiaan tetangganya. Layaknya hajatan, para tetangga membawa kue, buah-buahan dan air minum untuk para tamu undangan.
Dalam sambutannya, Kamaruddin Batubara menegaskan bahwa Kopsyah BMI hadir di Cibinong adalah menguatkan rasa gotong-royong untuk kesejahteraan bersama baik anggota dan masyarakat.
“Di kelurahan Nanggewer, BMI sudah dua tahun beroperasi. BMI telah menyalurkan Rp6,7 miliar. Sementara, simpanan anggotanya sebesar Rp647 juta. Lantas dari mana sisa Rp6,2 miliar berasal?. Yakni dari anggota-anggota BMI dari 99 cabang yang lain baik di Banten dan Jawa Barat. Inilah berkoperasi, kita saling gotong royong saling bantu membantu. Jadi yang hadir di sini, menjadi anggota Kopsyah BMI tidak harus meminjam, menabung saja seperti di ayat QS Al Hasyr ayat 7, agar harta tidak beredar di kalangan kaya saja,” ujar pria yang karib disapa Kambara tersebut.
Kambara menjelaskan anggota Kopsyah BMI yang memiliki usaha produktif bisa dipasarkan melalui BMI Point. BMI Point merupakan divisi usaha Koperasi Konsumen Benteng Muamalah Indonesia yang menjadi konektivitas usaha anggota yang gerainya sudah mencapai 175 unit tersebar dari Sumatera Utara hingga Jawa Tengah.
“Dengan BMI Point anggota kita yang petani atau usaha produktif dapat menjual di pasar-pasar. Alat pembayaran dapat melalui cashless melalui doitbmi. Banyak hal yang bisa kita lakukan di BMI. Bukan hanya simpan pinjam, ada jasa dan semua kebutuhan bisa kita penuhi melalui berkoperasi” tegas Kambara.
Kambara mengatakan, Inilah yang disebut pemberdayaan ekonomi. Pemberdayaan ini bisa kita perjuangkan dengan semangat gotong-royong melalui berkoperasi. Pembangunan HRSH merupakan amanah UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian pasal 4 bahwa peran koperasi adalah membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan pada masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya;
”Pembangunan rumah Pak Supardi berasal dari infak anggota yang kita kumpulkan setiap minggu dari anggota. Mengapa kita membangun sampai 391 unit rumah gratis karena Perintah Allah di QS Al Baqarah ayat 215 bahwa harta yang kamu infakkan, hendaknya diperuntukkan bagi kedua orang tua, kerabat, anak yatim, orang miskin dan orang yang dalam perjalanan. Dan juga QS An Nisa ayat 36 yang berisi perintah berbuat baik kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, para tetangga. Ini perintah Allah SWT,” paparnya.
”Ibu Lurah di sini ada 7.258 KK, tetapi yang jadi anggota baru hampir 1.100 orang, kalo semua jadi anggota maka akan banyak rumah seperti ini yang bisa dibangun. Akan banyak kegiatan sosial yang bisa kita lakukan di sini,” ujar Kambara.
Mengakhiri sambutannya Kambara mengajak yang hadir untuk gemar bersedekah dan menjadi anggota Koperasi BMI. “Saya ajak semua menjadi anggota. Saya hanya minta satu kepada Pak Supardi. Bapak Ibu jaga rumah ini dan kedua doakan yang hadir di sini semuanya umur panjang dan sehat, banyak rejeki dan berkah dijauhkan dari marabahya dan jauh dari penyakit” pungkas Kambara.
Eva Fauziah yang diberikan kesempatan memberikan sambutan menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kopsyah BMI. Bagi Eva, kehadiran BMI bukan hanya mengangkat ekonomi warganya semata, melainkan juga sosial mereka.
“Kami mengucapkan terima kasih atas rumah yang diberikan Pak Supardi. Bantuan rumah senilai Rp 55 juta ini semoga dapat dijaga dengan baik oleh Pak Pardi dan keluarga” tutur Eva membuka sambutannya.
Eva mencatat ada lima kegiatan sosial yang telah dilakukan oleh Kopsyah BMI di Kelurahan Nanggewer. Yakni dua unit rumah HRSH, 2 sanitasi duafa, santunan dhuafa, beasiswa pendidikan serta bantuan bencana alam kepada 4 keluarga.
“Kami berharap BMI ini selalu menjadi percontohan. BMI juga tercatat sebagai koperasi besar secara nasional. Ini luar biasa. Saya juga sudah menjadi anggota Koperasi BMI. Semoga ke depan BMI semakin maju dan semakin bermanfaat untuk sesame,” tukas Lurah Nanggewer ini.
Hal senada juga diungkapkan Sekdiskopukm Kabupaten Bogor Linda Hendriyani menyampaikan ucapan terima kasih pada Kopsyah BMI yang sudah 19 kali memberikan rumah gratis untuk warga Kabupaten Bogor. “Koperasi ini dari kita untuk kita, ayo perkuat dengan gotong-royong menjadi anggota BMI. Kata Pak Ketua tadi dengan gotong-royong akan lebih banyak rumah yang siap dibangun,” tandasnya.
(Togar Harahap/Klikbmi.com)