Hati-hati Dengan Godaan 3 TA (Harta, Tahta, Wanita)

Edu Syariah

Nasehat Dhuha Selasa, 30 November 2021 | 24 Rabiul Akhir 1443 H | Oleh :  Sarwo Edy, ME

Klikbmi,  Tangerang – Harta, Tahta dan Wanita. Begitulah kira-kira pepatah mengatakannya 3 hal yang menjadi godaan terbesar manusia. Kalimat itu sudah sangat populer di kalangan masyarakat  hingga banyak juga yang menjadikan tulisan-tulisan itu di kendaraannya. Baik di motor, mobil maupun truk juga kita sering menemukannya. Bahkan banyak juga yang mengubah kata “wanita” menjadi nama-nama artis wanita atau wanita pujaannya.

Hal itu sangat lumrah, Karena Allah sendiri di dalam firman-Nya menjelaskan bahwa setiap manusia dibekali dengan syahwat terhadap kecintaan kepada wanita dan dunia. Allah berfirman di dalam surat Ali Imron ayat 14 yang berbunyi :

زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ۗ ذَٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ

Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).

Hati-hati dengan godaan harta, tahta dan wanita! Dari kalimat itu seakan menjadikan 3 serangkai TA (Harta, Tahta, Wanita) tersebut menjadi momok dan berkonotasi negatif. Padahal kenyataannya tidak sedikit karena 3 TA tersebut manusia mendapatkan Ridha Allah, menjadi orang yang selamat  dan masuk ke dalam surga-Nya.

Dengan harta manusia bisa masuk ke dalam surga-Nya. Mari kita telaah lagi kisah-kisah di zaman Rasulullah dan para sahabatnya. Selain Rasulullah, setidaknya ada 10 sahabat Rasul yang sudah dijamin masuk surga karena amal kebaikannya yang dilakukan di masa hidupnya. Yaitu Khulafa’ur Rosyidin (Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar Bin Khattab, Utsman Bin Affan dan Ali Bin Abi Thalib), Thalhah Bin Ubaidillah, Zubair Bin Awwam, Sa’ad Bin Abi Waqqas, Sa’id Bin Zaid, Abdurrahman Bin Auf, Abu Ubaidah Bin Al-Jarrah. 

Dengan tahta manusia bisa mendapatkan naungan-Nya. Diriwayatkan di dalam salah satu hadist Nabi bahwa satu dari tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan ketika tidak ada naungan selain naungan-Nya di hari kiamat kelak adalah seorang pemimpin. Yang dalam arti ini adalah sebuah tahta.

Dengan wanita manusia bisa masuk surga. Tidak sedikit pula yang masuk surga dikarenakan wanita. Setidaknya bisa melalui doa seorang ibu, bisa dengan berkhidmat kepada ibu, dan bisa dengan cara menafkahi dan berlaku baik kepada istri. 

Akan tetapi, tidak sedikit juga yang dikarenakan harta, tahta dan wanita, manusia bisa terjerumus ke lubang yang hina. Rasulullah SAW bersabda, “hati-hatilah kalian dengan pesona dunia dan hati-hatilah dari goda rayu wanita” (HR. Ad-Dailami)

Untuk harta dan tahta, mari kita ingat kisah bagaimana hancurnya bani abbasiyah dan perpecahan di dalam daulah Islam. Dimana itu semua dikarenakan oleh sebab-sebab yang bersumber dari kecintaan terhadap harta dan duniawi.

Untuk wanita, Mari kita ingat kisah sejarah terbesar manusia, yaitu ketika Nabi Adam AS tergiur oleh bujukan istrinya siti hawa untuk memakan buah khuldi yang akhirnya berakibat terusirnya mereka dari surga. Hal itu berawal dari hampir putus asanya iblis mengganggu Nabi Adam, dan akhirnya bisa sukses melalui bujukan istrinya.

Selain kisah tersebut di atas, banyak juga kisah-kisah yang membuat para lelaki yang terlalu ingin menyenangkan istrinya dan atau ingin mendapatkan cinta wanitanya hingga akhirnya melakukan segalanya. Bahkan dengan cara yang haram pun dilakukannya.

Dari hal di atas, bukan berarti Islam mendiskreditkan dan mendiskriminasi sosok wanita. Sebaliknya, Islam sangat menghargai dan menjunjung tinggi peran wanita. Dengan menjadikan wanita sebagai tiang negara dan menjadi sumber utama baik tidaknya sebuah negara. Perlu kita ingat bahwa di balik pria sukses, ada wanita hebat di belakangnya.

النساء عماد البلاد اذا صلحت صلح البلاد وإذا فسدت فسد البلاد

“Wanita adalah tiang negara. Apabila wanitanya baik maka baik pula negara. Apabila wanitanya rusak maka akan rusak pula negara.”

Kesimpulannya, Setiap manusia dibekali dengan syahwat berupa kecintaan terhadap perhiasan dunia, yaitu Harta, Tahta dan Wanita. Hal itu lumrah dan diperbolehkan. Akan tetapi Islam menyuruh kita untuk memakai “perhiasan dunia” tersebut di tempat dan di waktu yang tepat. Layaknya jam tangan yang akan terlihat indah dan baik jika dipakai di tangan dan bukan di tempat yang lainnya. Dengan cara menjadikan syahwat selalu dilandasi oleh keimanan dan ketaqwaan. Wallahu a’lam bish-showaab.

Mari terus ber-ZISWAF (Zakat,Infaq,Sedekah dan Wakaf) melalui rekening ZISWAF Kopsyah BMI 7 2003 2017 1 (BSI eks BNI Syariah) a/n Benteng Mikro Indonesia atau menggunakan Simpanan Sukarela : 000020112016 atau bisa juga melalui DO IT BMI : 0000000888. (Sularto/Klikbmi)

Share on:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *